PKN
|
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS V
SD NEGERI 19 TANJUNG RAJA
DISUSUN OLEH
DUMIYATI
NIM : 817072224
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
MATA KULIAH PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROPESIONAL
( PDGK 4501 )
UNIT PROGRAM
BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS
TERBUKA
PALEMBANG
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN
JUDUL I
: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT PRAGA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 19
TANJUNG RAJA
JUDUL II : UPAYA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn
DENGAN MEDIA GAMBAR
DISUSUN
OLEH : DUMIYATI
NIM : 817072224
KELOMPOK
BELAJAR : OGAN ILIR
PROGRAM
STUDI : S I PGSD
PEMBIMBING
Sopuan,
M. Pd
NIP 131396032
|
INDRALAYA, 4
APRIL 2010
MAHASISWA
Dumiyati
NIM 81702224
|
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………..... i
HALAMAN
IDENTITAS DAN PEGESAHAN…………………………...
ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………... . 1
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 3
C. Tujuan……………………………………………………………….. 3
D. Manfaat………………………………………………………………. 3
II. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………. 4
A. Pengertian
Pembelajaran…………………………………………….. 4
B. Pelaksanaa Proses Belajar Mengajar………………………………....
4
C. Tes Hasil
Belajar…………………………………………………….. 5
D. Macam – macam Media
Pembelajaran………………………………. 6
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN……………………………………… 8
A. Subjek
Penelitian…………………………………………………… 8
B. Deskripsi per Siklus………………………………………………… 8
IV. HASIL
PENELITIAN………………………………………………….. 14
A. Deskripsi per
Siklus………………………………………………… 14
B. Pembahasan…………………………………………………………. 23
C. Grafik Nilai Hasil
Belajar…………………………………………… 27
V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 28
A. Kesimpulan………………………………………………………… 28
B. Saran……………………………………………………………….. 28
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….. 29
LAMPIRAN
– LAMPIRAN
iii
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kebijakan pemerintah tentang
pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan
telah lama menjadi acuan pemerintah Republik Indonesia dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam
konsiderannya mengatakan,” Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, Peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk mencapai tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, Nasional
dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah
dan berkesinambungan.
Pencapaian
tujuan pendidikan sebagian besar
ditentuan oleh keberhasilan proses
belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktornya adalah interaksi guru dan
siswa dalam proses pembelajaran dan interaksi siswa dan siswa. Guru adalah subjek yang
berperan dalam membelajarkan dan mendidik siswa, sedangkan
siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan ( Murtafi’iah, 2008:1 )
Dalam proses
pembelajaran, dinyatakan berhasil jika batas ketuntasan belajar siswa adalah
siswa dinyatakan tuntas belajar secara klasikal apabila telah mencapai 80
% ( Depdiknas 2003 : 25 ) dan ketentuan
Kritria ketuntasan Minimum ( KKM ) Sekolah Dasar Negeri 19 Tanjung Raja untuk
mata pelajaran IPS dinyatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai ≥ 60 dan
tuntas secara klasikal apabila 75 % . Pada pelaksanaan ulangan harian siswa
kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja pada mata pelajaran PKn yang
datanya diambil pada bulan Maret 2010.
Dari jumlah siswa 36 orang yang
memperoleh nilai ≥ 60 ada 14 orang (sebesar 38,89 %) dan 22 orang siswa
memperoleh nilai dibawah 60 (sebesar 61,11 %). Rendahnya hasil belajar siswa
tersebut dari hasil pengamatan karena rendahnya hasil siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang disebabkan juga kurangnya
interaksi guru yang dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran, selain itu juga tidak
digunakan model pembelajaran koperatif, untuk interaksi belajar yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
1
Motivasi
eksternal dapat dilakukan penulis dengan menggunakan model pembelajaran
koperatip, model ini adalah cara yang memiliki beberapa manfaat yaitu :
1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki siswa.
2. Memungkinkan adanya interaksi langsung
sesama siswa.
3. Menghasilkan keseragaman pengalaman.
Sebagai
Guru di sekolah penulis mewajibkan menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut.
Ini dilakukan agas siswa dapat memperoleh kesuksesan dalam belajar. Untuk itu,
penulis tertarik menerapkan penggunaan model pembelajara koperatip yang akan
mengajak siswa untuk berminat dalam pembelajaran lalu akan menghasilkan nilai
1.
Identifikasi Masalah
Pembelajaran PKn merupakan pembelaran yang dianggap mudah
oleh siswa, namun kenyataannya menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap pelajaran PKn masih rendah. Hal ini
terlihat dari nilai ulangan siswa yang dilaksanakan pada tanggal 8 aret 2010,
masih banyak yang memperoleh nilai di bawah 60. Dari 36 siswa kelas V SD Negeri
19 Tanjung Raja, hanya 14 orang siswa
atau 38,89 % yang mendapat nilai 60
keatas, sedangkan 22 orang siswa
atau 61,11 % lainnya mendapat nilai dibawah 60. Padahal
untuk dapat dikatakan berhasil, setidaknya
jumlah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tidak kurang dari 60
%. Hal ini sesuai dengan standar ketuntasan minimal pelajaran Sains di SD
Nrgeri 19 Tanjung Raja yaitu 60.
Berdasarkan pengamatan penulis di
lapangan, selama ini pembelajaran Sains di kelas V SD Ngeri 19 Tanjung
Raja berjalan belum maksimal. Guru hanya
menjelaskan materi pelajaran, memberi contoh, kemudian memberikan tugas kepada
siswa. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.Akibatnya siswa
tampak bosan , tidak termotivasi untuk belajar, dan tidak adanya semangat
berkompetisi antar sesama, sehingga akhirnya prestasi belajar pun menjadi
rendah. Kenyataan ini diperparah dengan tidak adanya usaha yang serius dari
guru untuk mempebaiki kekurangan – kekurangan yang ada.
Pada penelitian tindakan kelas ini,
peneliti berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti berusaha untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga siswa
termotivasi untuk belajar dan
meningkatnya prestasi belajar siswa.
2
2.
Analisis Masalah
Berdasarkan wawancara dengan teman
sejawat, penyebab kurangnya pemahaman
konsep Sains dan rendahnya nilai yang diperoleh siswa diperkirakan sebagai
berikut :
1.
Arahan
guru terhadap tugas yang diberikan
kepada siswa kurang terarah.
2.
Guru
kurang memotivasi siswa.
3.
Media
yang digunakan tidak sepenuhnya dipakai dengan baik.
4.
Metode
yang digunakan kurang tepat.
5.
Siswa
kurang terliat aktif dalam pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian tindakan kelas ini
adalah :
1.
Apakah
menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan hasil belajar PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja?
2.
Apakah
menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan motivasi belajar
PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja
?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
Penelitan Tindakan Kelas ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar serta motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD
Negeri 19 Tanjung Raja melalui penggunaan model pembelajaran koperatif.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Bagi
siswa : Dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan
Motivasi belajar
pada mata pelajaran PKn.
2.
Bagi
Guru : Dapat dijadikan pertimbangan dalam
penyampaian materi
pelajaran dan
menentukan metode yang sesuai dengan
materi pelajaran.
3.
Bagi
Sekolah : Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu
sekolah
3
II. KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pembelajaran
Istilah belajar adalah sangat komplek sehingga tidak
dapat dikatakan dengan pasti apa sebenarnya belajar itu .Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku.
Hamalik
dalam bukunya yang berjudul proses belajar mengajar (2003:54) mengatakan bahwa
pembelajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pembelajaran berlangsung
sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa, diantara
keduana terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. Guru mengajar dan siswa
belajar, keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang hanya berbeda peranannya saja.
B.
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Mengajar adalah mendidik anak agar dapat mengembangkan bakatnya dan
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa diikat oleh suatu
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan rumusan tingkah laku dan
kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Isi
tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan.
Agar hasil pembelajaran dapat lebih baik
maka pelaksanaan proses pembelajaran harus menggunakan suatu metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan minat siswa. Metode adalah
cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Sedangkan strategi lebih merupakan perencanaan atau taktik yang
dirancang sedemikian rupa untuk tujuan pembelajaran yang lebih khusus.Metode
dan strategi merupakan suatu hal yang sngat implementasi program pendidikan
Oemar Hamalik (1995:27) merupakan tiga alternatif pendekatan
yang biasa digunakan dalam
penyusunan strategi pembelajaran yaitu:
1.
Pendekatan
yang berpusat pada mata pelajaran. Artinya materi atau topic pembelajaran
bersumber dar mata pelajaran tersebut . Posisi guru lebih
merupakan sebagai pnyampai pesan. Siswa sebagai
penerima pesan.Sedangkan bahan pelajaran adalah isi pesan itu sendiri. Dalam
rangkaian komunikasi seperti itu dapat digunakan sebagai metode mengajar.
2.
Pendekatan
yang berpusat pada siswa.Pembelajaran tersebut dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan, minat,dan
kemampuan siswa.
4
Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan
masyarakat. Prosedur yang ditempuh adalah mengundang masyarakat ke sekolah atau
siswa berkunjung ke masyarakat.
C. Tes
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang baru, baik dalam
kawasan kognitif,afektif dan psikomotor ( Prayetno 2002:164) pendapat senada
dikemukakan oleh Depdiknas (2003:3).
Hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif,
psikomotor, dan afektif atau perikaku. Sedangkan menurut Hamalik (2004:28)
hasil belajar utama adalah perubahan pola tingkah laku yang buat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil peruaan tingkahaku belajar siswa.
Perubahan tingkah laku ini meliputi segenap ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Tes adalah alat pengukur berupa
pertanyaan dan petunjuk yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan respon
sesuai dengan perintah dan petunjuk itu (Thoha:2001:43).Dalam buku metode
peneitian dijelaskan bahwa tes adalah seperangkat rangsangan(stimuli) yang
diberikan kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan
dasar bagi penetapan score angka (S.Margono 2004:170).
Menurut S.Margono, ada dua jenis tes
yang sering digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu:
1.
Tes
lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang
aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan.
2.
Tes
tertulis,yaitu berupa sejumlah pertanyaan yangdiajukan secara secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang
diberikan.
D. Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar di sekolah
guru harus mengetahui hasil belajar yang
telah dicapai siswa setelah menerima kegiatan pembelajaran dengan mengetahui
yang telah di capai siswa.
Hasil belajar merupakan dasar-dasar
untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran. Hasil belajar adalah suatu
5
E. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut
Sudirman, dkk ( 2002.6 ) menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa .
Media adalah setiap alat pembelajaran
yang cocok untuk dapat memberikan pelajaran menjadi lebih menarik dan lebih
jeas. ( Dimyati, 2002 )
Media
dalam pembelajaran sering diartikan sebagai alat – alat grafik, photografis,
atau elektronik untuk mengungkap, memproses dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal. Menurut Hamalik ( 1994 ; 2) Guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang pengajaran yaitu :
1.
Media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.
Fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.
Seluk
beluk proses belajar.
4.
Hubungan
antar metode mengajar dan media pendidikan.
5.
Nilai
atau manfaat media pendidikan daam pengajaran.
6.
Pemilihan
dan penggunaan media pebelajaran
7.
Media
pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
8.
Usaha
inovasi dalam media pendidikan.
2 Macam – macam Media Pembelajarans
Aada beberapa jenis media pengajaran yang
biasa digunakan dalam proses pengajaran. Menurut Sudjana ( 2005:3 ) jenis –
jenis media pengajaran meliputi :
1.
Medi
grafis ( Media dua dimensi ) adalah
grafik debagai seni atau ilmu menggambar, perpaduan antara pengungkapan kata –
kata dan gambar.
2.
Media
tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, penampang, susunan,
diorama.
Media
pengajaran / pendidikan ( Sardiman, 1976 )
adalah perantara / pengantar pesan dari guru ke siswa pada proses
pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat erhasil dengan baik. Media
pengajaran dapat mempertinggi roses
belajar yang dicapainya. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai
pelengkap jika dipandang perlu mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.
6
Berdasarkan uraian di atas dari
beberapa definisi yang telah penulis kemkakan , maka dapat diambil
kesimpulan bahwa media pengajaran
merupakan suatu alat / perantara untuk
membantu siswa dalam menangkap suatu pembelajaran dari guru sehingga tujuan pendidikan tercapai.
F.
Kelebihan
dan kelemahan Media Gambar
Kelebihan
Media Gambar, yaitu :
1.
Media digunakan guru sebagai penjelas dan
keterangan terhadap suatu bahan yang
disampaikan,
2.
Media
dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut.
3.
Media
sebagai bahan konkrit sesuai dengan bahan – bahan pelajaran.
4.
Harganya
relative lebih murah serta mudah dibuat
dan digunakan dalam pembelajaran di kelas .
Adapun
kelemahan – kelehan media gambar, yaitu
:
1.
Hanya
menekannkan persepsi , ukurannya
terbatas hanya dapat terlihat oleh kelompok siswa.
2.
Jika
gambar terlalu komplek kurang efektif kurang efektif untuk tujuan
pembelajaran tertentu.
7
III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja tahun ajaran 2009 /
2010. Jumlah siswa adalah 36 orang, terdiri dari 19 siswa laki-laki, 17 siswa perempuan dengan
tingkat kemampuan ekonomi yang relatif
sama,tetapi kemampuan inteligensi yang hetrogen. Pelaksanaan penelitian
dilakukan pada semester 2 bulan
Maret 2010 lama penelitian 3 minggu. Penelitian terdiri dari 3 siklus,setiap
siklusnya melalui tahap perencanaan tindakan,observasi dan refleksi.
B.
( Deskrifsi persiklus ).
1.
Prosedur Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan mulai 10
Maret 2010 sampai dengan 17 Maret 2010 di SD Negeri 19 Tanjung Raja dengan
pelaksanaan sebagai berikut :
No
|
Siklus
|
Materi
|
Tanggal
|
1
|
Sebelum
I
|
Organisasi
yang ada di sekolah
|
10 Maret 2010
|
2
|
I
|
Cara
menyimpulkan keputusan bersama
|
11 Maret 2010
|
3
|
II
|
Cara
mengambil keputusan bersama
|
17 Maret 2010
|
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui
penelitian tindakan kelas
(
PTK ) yang berlangsung dalam tiga siklus terdiri dari empat tahap kegiatan,
yaitu:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Observasi
d. Refleksi
2.
Perencanaan.
a.
Penelitian
ini untuk setiap siklus dilaksanakan 1 jam pelajaran.
b.
Penelitian
ini difokuskan pada kelas V SD. Negeri
19 Tanjung Raja.
c.
Tugas
yang diberikan dalam bentuk melaksanakan percobaan.
d.
Mempersiapkan
perangkat pembelajaran meliputi RPP,LKS dan menyusun soal-soal ulangan.
e.
Mempersiapkan
perangat observasi untuk melihat motivasi baik secara individu maupun kelompok.
8
3. Pelaksanaan Tindakan.
Langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran tife pembelajaran langsung dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:
1.
Sebelum Siklus I. Pelaksanaannya :
A
1. Pelaksanaan:
1.
Guru
memperentasikan atau menyajikan materi tentang Organisasi yang ada di sekolah.
2.
Guru
menyampaikan tujuan,tugas atau kegiatan yang dilaksanakan siswa.
3.
Guru
membimbing siswa untuk mengerjakan LKS melalui diskusi kelompok berdasarkan
materi yang telah disampaikan.
4.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa tentang materi yang telah disampaikan melalui tes
tertulis,melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi untuk menyelesaikan LKS.
A
2. Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus pertama dilaksanakan tanggal 10 Maret 2010,dengan materi Organisasi yang
ada di sekolah. Tujuan dari pembelajaran ini adalah menyebutkan macam – macam
organisasi yang ada di sekolah,yang ditunjukkan dari indikator.
Mendiskrifsikan macam – macam organisasi yang
ada di sekolah.Tindakan perbaikan pembelajaran sebelum siklus I ini adalah
dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah,tanya jawab,dan pemberian tugas.
Pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit.Sebelum membahas materi yang
akan dipelajari, guru memotivasi dengan mengemukakan tentang ciri – ciri
organisasi.
Kelompok
mendapat perlakuan yang sama dan pemberian tugas , diskusi dan tes selama proses belajar berlangsung.
Hasil kegiatan ini selanjutnya didiskusikan di kelas selama 25
menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah, Tanya jawab
akhirnya dilanjutkan dengan diskusi sesama teman kelompok.
Pada akhir pembelajaran siklus I
dilakukan tes tertulis selama sepuluh menit kepada siswa dengan jumlah 5 soal.
Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut dapat melihat perkembangan
nilai dan kemampuan siswa memahami
pelajaran.
9
A
3. Pengamatan ( Observasi )
Tahap ini dilakukan pengamatan ( observasi ) terhadap pelaksanaan
dan hasil pembelajaran dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah
dibuat.Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah
satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja. Hasil pengamatan dilakukan dalam
lampiran.
A 4. Refleksi
Pelaksanaan tindakan dikatakan telah
berhasil apa bila ≥
80 % dari siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu skor ≥
60 % dari maksimum. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil belajar
siswa lebih baik jika menggunakan ceramah,Tanya jawab, dan pemberian tugas
dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja.
Apabila dilaksanakan perbaikan
pembelajaran sebelum siklus I belum
mewujudkan
hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing untuk
mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan.
Hasil analisis pada refleksi digunakan
sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
Rencana tidakan dan dimonitor dengan seksama dan seterusnya.
B. Siklus I
B 1 Perencanaan
Pada siklus ini, disusun rencana
tindakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Rencana tindakan
yang disusun adalah rencana pembelajaran, lembar tugas, media dan perangkat tes
hasil belajar. Tindakan yang dilakukan mengacu kepada empat langkah pokok
pembelajaran PKn yaitu: Tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas, baik di kelas
maupun di rumah.
Tahap perencanaan terdapat beberapa
langkah yang mesti diambil agar
pembelajaran dapat memperoleh hasil yang maksimal, yaitu :
1.
Melakukan
apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan
diperoleh siswa pada pembelajaran.
2.
Menjelaskan
materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.
Membimbing
siswa secara kelompok untuk melakukan diskusi tentang materi yang akan
diajarkan.
10
4.
Membimbing
siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah PKn melalui latihan
berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan
melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
menyelesaikan tugas, dan menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
B 2 Pelaksanaan Tindakan
Siklus kedua dilakukan tanggal 11
Maret 2010 dengan materi cara menyimpulkan keputusan bersama. Tujuan dari
pembelajaran materi ini adalah agar siswa dapat mendeskripsikan cara
menyimpulkan keputusan bersama.
Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah dengan
menggunakan metode ceramah,Tanya jawab, diskusi dan penugasan pada pembelajaran
PKn. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit. Sebelum membahas
materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan cara menyimpulkan keputusan
bersama. Kemudian setiap siswa baik individu dan mendapatkan perlakuan yang
sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama proses belajar berlangsung.
Hasil kegiatan ini kemudian didiskusikan selama 40 menit yang meliputi
pembahasan materi baik melalui ceramah, tanya jawab, dan akhirnya didiskusikan
bersama teman sekelompok.
Pada
akhir pembelajaran siklus I dilakukan tes tertulis selama 20 menit kepada siswa
dengan 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut. Sehingga
dari hasil tes tersebut dapat dilihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa
memahami pelajaran.
B
3 Pengamatan ( Observasi )
Tahap
ini dilaksanakan pengamatan ( observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi
yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang
merupakan salah satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja.Hasil pengamatan
terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada
lampiran.
B
4 Refleksi.
Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa lebih
baik jika menggunakan model koperatif langsung
dan diskusi dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja.
Pelaksanaan tindakan dikatan telah berhasil apabila ≥80
% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan
belajar, yaitu mencapai skor ≥
60 % dari skor maksimum.
11
Apabila pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua belum menunjukkan hasil tersebut di
atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajran pada
siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya
dilaksanakan dan dimonitor dengan
seksama .
C.
SIKLUS II
C
1 Perencanaan
Tahap ini disusun rencana tindakan dalam
rangka meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Rencana tindakan yang disusun adalah
rencana pembelajaran, lembar tugas, media dan perangkat tes hasil belajar. Tindakan yang dilakukan mengacu kepada empat
langkah pokok pembelajaran PKn yaitu: Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas,
baik di kelas maupun di rumah.
Tahap perencanaan terdapat beberapa
langkah yang mesti diambil agar
pembelajaran dapat memperoleh hasil yangmaksimal, yaitu :
1.
Melakukan
apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan
diperoleh siswa pada pembelajaran.
2.
Menjelaskan
materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.
Membimbing
siswa secara kelompok untukmelakukan diskusi tentang materi yang akan
diajarkan.
4.
Membimbing
siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah PKn melalui latihan
berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan
melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
menyelesaikan tugas, menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
Rencana
tindakan yang sudah disusun di atas selanjutnya didiskusikan dengan teman sejawat lainya.
C 2 Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilakukan tanggal 17 Maret 2010
dengan materi cara mengambil keputusan bersama.Tujuan dari pembelajaran materi
ini adalah agar siswa dapat mengetahui cara mengambil keputusan bersama.
kegiatatan di dalamnya yang ditunjukkan dari indikator menyebutkan siswa mampu
menyimpulkan cara mengambilkeputusan bersama..
12
Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini adalah dengan
menggunakan metode ceramah,tanya jawab, diskusi dan penugasan pada pembelajaran
PKn. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 1 x 35 menit. Sebelum membahas
materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan tentang cara menyimpulkan
keputusan bersama. Kemudian setiap siswa baik individu dan mendapatkan
perlakuan yang sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama proses belajar
berlangsung.
Hasil kegiatan ini kemudian
didiskusikan selama 40 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui
ceramah, tanya jawab, dan akhirnya didiskusikan bersama teman sekelompok.
Pada
akhir pembelajaran siklus II dilakukan tes tertulis selama 40 menit kepada
siswa dengan 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut.
Sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat perkembangan nilai dan kemampuan
siswa memahami pelajaran.
C
3 Pengamatan ( Observasi )
Tahap
ini dilaksanakan pengamatan( observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi
yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang
merupakan salah satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja.Hasil pengamatan
terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada
lampiran.
C
4 Refleksi
Refleksi dimaksukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa lebih
baik jika menggunakan metode Pembelajaran Langsung dalam pembelajaran PKn di
kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Pelaksanaan tindakan dikatakan telah
berhasil apabila ≥80
% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu mencapai skor ≥
60 % dari skor maksimum.
Apabila pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ketiga belum menunjukkan hasil tersebut di
atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran
pada siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya
dilaksanakan dan dimonitor dengan
seksama .
13
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
per Siklus
Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung baik sebelum siklus I, siklus I dan siklus II dilakukan pengamatan
terhadap aktivitas belajar siswa.Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan
menggunakan lembar observasi yang disediakan penulis.
1. Sebelum
Siklus I
Dari
hasil berapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 48,33 dari 36 siswa
hanya 14 orang siswa yang mendapat nilai 60 keatas. Daftar perolehan nilai
dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di
kelas V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama
Siswa
|
Sebelum
Siklus I
|
|
No
|
Nama
Siklus
|
SebelumSiklus
I
|
1
|
ADRE FRANSISKA
|
40
|
20
|
SITI AISYAH
|
40
|
|
2
|
ANGGA PRAYUDHA
|
40
|
21
|
SURYANI
|
40
|
|
3
|
APRIADI
|
60
|
22
|
AMELDA AYU L
|
60
|
|
4
|
BELLA MERLITA
|
40
|
23
|
ARIANSYAH
|
40
|
|
5
|
DODI AFISA
|
40
|
24
|
A. WIRANTO
|
40
|
|
6
|
PRENGKI APRIADI
|
40
|
25
|
DWI NURHASANAH
|
40
|
|
7
|
HERU YULIZA
|
40
|
26
|
FITRI HANDAYANI
|
40
|
|
8
|
HENDRA PRIANA
|
60
|
27
|
M. KING IKHSAN
|
40
|
|
9
|
INDAH FEBRIANTI
|
40
|
28
|
M. REZA MAHENDRA
|
40
|
|
10
|
IRHAM TANDIRA
|
40
|
29
|
NENI NOVITA
|
40
|
|
11
|
INDAH PERMATA S
|
60
|
30
|
NURHAYATI
|
60
|
|
12
|
JAKA MAHENDRA
|
60
|
31
|
OKI SAPUTRA
|
40
|
|
13
|
LISDA APRIANTI
|
40
|
32
|
PUTRI
AFIFA NUR OKTA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN OKTAVIA
|
60
|
33
|
RAHMAD KURNIA
|
60
|
|
15
|
MELISA SAWALIA
|
60
|
34
|
RAHMAD RD
|
60
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
40
|
35
|
RATNA SARI
|
40
|
|
17
|
M. SANGKUT
|
40
|
36
|
RAFIYALDI
|
60
|
|
18
|
M. ZULFIAN
|
60
|
|
Jumlah
|
1.740
|
|
19
|
REFORTEO BARIN
|
60
|
|
Rata - rata
|
48,33
|
14
Tabel 1 Distribusi hasil Sebelum Siklus I
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
-
|
-
|
-
|
2
|
80
|
1
|
2,78
|
80
|
3
|
60
|
13
|
36,11
|
780
|
4
|
40
|
22
|
61,11
|
880
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
1.740
|
Keterangan:
S
x F = skor x frekuensi Skor
rata-rata = 1.740 : 36 = 48,33
Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus I,terlihat bahwa
jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas hanya ada 14
orang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang diinginkan.
Hal ini
disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam
belajar PKn tampak tidak mengembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan kurang
berminat dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa hanya diam
saja. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam
mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn sebelum Siklus I
No
|
Pengamatan
|
Sebelum Siklus I
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
14
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
38,89 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
22
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
61,11 %
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
Untuk
mengidentifikasi masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman
sejawat. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.
Rendahnya
motivasi siswa untuk belajar
2.
Rendahnya
hasil rata-rata kelas
15
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai sebelum
siklus I ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa masih bingung tentang materi yang
disampaikan karena metode yang digunakan tidak relevan dengan materi
pembelajaran.
b. Saat pembagian tugas siswa bingung
karena kurang wawasan dan pemahaman tentang metode yang dipakai.
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran sebelum Siklus I
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
Cukup
|
2
|
Mengarahkan
perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
Cukup
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
Baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
Baik
|
5
|
Guru
melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa
|
√
|
|
cukup
|
6
|
Membimbing
siswa dalam melakukan demontrasi
|
-
|
-
|
-
|
Pada saat didiskusikan dengan teman
sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena
siswa belum terlatih dalam melaksanakan
demontrasi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di
atas, maka dalam pelaksanaan tindakan
pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan
yaitu mengenal materi tersebut serta alat praga yang tersediadan yang relevan.
16
2. Siklus I
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 58,33 dari 36
siswa terdapat 29 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan
nilai dapat dilihat pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di kelas
V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama Siswa
|
Siklus I
|
|
No
|
Nama Siklus
|
Siklus I
|
1
|
ADRE
FRANSISKA
|
80
|
20
|
SITI AISYAH
|
60
|
|
2
|
ANGGA
PRAYUDHA
|
80
|
21
|
SURYANI
|
60
|
|
3
|
APRIADI
|
80
|
22
|
AMELDA AYU LESTARI
|
60
|
|
4
|
BELLA
MERLITA
|
60
|
23
|
ARIANSYAH
|
40
|
|
5
|
DODI AFISA
|
60
|
24
|
A. WIRANTO
|
40
|
|
6
|
PRENGKI APRIADI
|
60
|
25
|
DWI NURHASANAH
|
60
|
|
7
|
HERU
YULIZA
|
60
|
26
|
FITRI HANDAYANI
|
40
|
|
8
|
HENDRA PRIANA
|
80
|
27
|
M. KING IKHSAN
|
60
|
|
9
|
INDAH FEBRIANTI
|
60
|
28
|
M. REZA MAHENDRA
|
40
|
|
10
|
IRHAM
TANDIRA
|
60
|
29
|
NENI NOVITA
|
60
|
|
11
|
INDAH
PERMATASARI
|
80
|
30
|
NURHAYATI
|
60
|
|
12
|
JAKA MAHENDRA
|
80
|
31
|
OKI SAPUTRA
|
40
|
|
13
|
LISDA
APRIANTI
|
80
|
32
|
PUTRI AFIFA NUR OKTADINA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN
OKTAVIANA
|
80
|
33
|
RAHMAD KURNIAWAN
|
80
|
|
15
|
MELISA SAWALIA
|
80
|
34
|
RAHMAD RD
|
60
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
80
|
35
|
RATNA SARI
|
60
|
|
17
|
M. SANGKUT
|
80
|
36
|
RAFIYALDI
|
60
|
|
18
|
M. ZULFIAN
|
80
|
|
Jumlah
|
2.100
|
|
19
|
REFORTEO
BARIN
|
100
|
|
Rata-rata
|
58,33
|
17
Tabel II Distribusi hasil Siklus I
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
-
|
-
|
-
|
2
|
80
|
4
|
11,11
|
320
|
3
|
60
|
25
|
69,45
|
1.500
|
4
|
40
|
7
|
19,44
|
280
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
2.100
|
Keterangan:
S
x F = skor x frekuensi Skor rata-rata
= 2.100: 36 = 58,33
Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus I,terlihat bahwa
jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas hanya ada 29
orang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa sebelum siklus I belum memenuhi target yang diinginkan.
Hal ini
disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam
belajar PKn tampak tidak mengembirakan. Siswa kelihatan belum begitu aktif dan
kurang berminat dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa hanya
diam saja.Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam
mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada Siklus I
No
|
Pengamatan
|
Siklus I
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
29
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
80,56 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
7
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
19,44 %
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
Untuk
mengidentifikasi masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman
sejawat. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.Masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar
2.Masih rendahnya hasil rata-rata kelas
18
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus
I ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa masih bingung tentang materi yang
disampaikan karena kurangnya alat praga yang mendukung.
b. Saat pembagian tugas siswa bingung
karena kurang wawasan dan pemahaman tentang model pembelajaran koperatif
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus I
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
Baik
|
2
|
Mengarahkan
perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
Baik
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
Baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
Baik
|
5
|
Guru
melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa
|
√
|
|
Baik
|
6
|
Membimbing
siswa dalam melakukan demontrasi
|
-
|
-
|
-
|
Pada saat didiskusikan dengan
teman sejawat dan pembimbing yang
sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena
siswa belum terlatih dalam melaksanakan
diskusi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di
atas, maka dalam pelaksanaan tindakan
pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan
yaitu menggunakan model pembelajaran koperatif tentang materi tersebut yang
relevan.
19
2.
Siklus II
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 73,89 dari 36
siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan
nilai dapat dilihat pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di
kelas V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama Siswa
|
Siklus II
|
|
No
|
Nama Siklus
|
Siklus II
|
1
|
ADRE
FRANSISKA
|
80
|
20
|
SITI AISYAH
|
80
|
|
2
|
ANGGA
PRAYUDHA
|
80
|
21
|
SURYANI
|
80
|
|
3
|
APRIADI
|
80
|
22
|
AMELDA AYU LESTARI
|
80
|
|
4
|
BELLA
MERLITA
|
60
|
23
|
ARIANSYAH
|
60
|
|
5
|
DODI AFISA
|
60
|
24
|
A. WIRANTO
|
60
|
|
6
|
PRENGKI APRIADI
|
60
|
25
|
DWINURHASANAH
|
60
|
|
7
|
HERU
YULIZA
|
60
|
26
|
FITRI HANDAYANI
|
60
|
|
8
|
HENDRA PRIANA
|
80
|
27
|
M. KING IKHSAN
|
80
|
|
9
|
INDAH FEBRIANTI
|
60
|
28
|
M. REZA MAHENDRA
|
60
|
|
10
|
IRHAM
TANDIRA
|
60
|
29
|
NENI NOVITA
|
60
|
|
11
|
INDAH
PERMATASARI
|
80
|
30
|
NURHAYATI
|
80
|
|
12
|
JAKA MAHENDRA
|
80
|
31
|
OKI SAPUTRA
|
80
|
|
13
|
LISDA
APRIANTI
|
80
|
32
|
PUTRI AFIFA NUR OKTA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN
OKTAVIANA
|
80
|
33
|
RAHMAD KURNIAWAN
|
80
|
|
15
|
MELISA
SAWALIA
|
80
|
34
|
RAHMAD RD
|
80
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
80
|
35
|
RATNA SARI
|
80
|
|
17
|
M. SANGKUT
|
80
|
36
|
RAFIYALDI
|
80
|
|
18
|
M. ZULFIAN
|
80
|
|
Jumlah
|
2.660
|
|
19
|
REFORTEO
BARIN
|
100
|
|
Rata-rata
|
73,89
|
20
Tabel III Distribusi hasil Siklus II
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
3
|
8,33
|
300
|
2
|
80
|
19
|
52,78
|
1.520
|
3
|
60
|
14
|
38,89
|
840
|
4
|
40
|
-
|
-
|
-
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
2.660
|
Keterangan:
S
x F = skor x frekuensi Skor
rata-rata = 2.660 : 36 = 73,89
Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus II,terlihat bahwa
jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas 36 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada siklus II sudah memenuhi target yang diinginkan.
Hal ini
terlihat pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn
tampak sudah mengembirakan. Siswa kelihatan sudah begitu aktif dan berminat dalam menerima pembelajaran..Hal
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam
mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada Siklus II
No
|
Pengamatan
|
Siklus II
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
36
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
100 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
-
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
-
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
21
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus
II ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa sudah
dapat menguasai materi yang disampaikan
karena model pembelajaran koperatif yang sebagai pendukung sudah dipungsikan
dengan baik.
b. Saat pembagian tugas siswa tidak
bingung lagi karena wawasan dan
pemahaman tentang model pembelajaran koperatif sudah dapat dipahami.
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus II
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
Baik
|
2
|
Mengarahkan
perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
Baik
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
Baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
Baik
|
5
|
Guru
melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa
|
√
|
|
Baik
|
6
|
Membimbing
siswa dalam melakukan demontrasi
|
-
|
-
|
-
|
Pada saat didiskusikan dengan teman
sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena
siswa sudah terlatih dalam melaksanakan
model pembelajaran koperatif sehingga waktu yang tersedia sudah
mencukupi.
22
B.
Pembahasan
1.
Sebelum Siklus
I
Dari
uraian diatas terlihat bahwa fokus perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa melalui metode pembelajaran koperatif pada mata pelajaran PKn telah
tercapai dan selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada materi
yang lain, mata pelajaran yang lainnya.
Sebelum siklus I, ada sebagian
siswa yang belum tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa
dengan metode pembelajaran koperatif yaitu melakukan diskusi kelompok, sehingga
mereka masih bingung dalam melakukan diskusi dengan model pembelajaran
koperatif. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh, karena beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab ketidak berhasilan siswa dalam
memahami konsep-konsep PKn adalah karena kelemahan dalam menguji hipotesis sesuai dengan LKS yang
sudah ada.
Sebelum siklus I terlihat
bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh skor ≥
60 baru mencapai 14 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara PKn
di SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya
48,33 dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa sebelum siklus I belum
memenuhi target yang diinginkan. Ini disebabkan karena pada saat pelajaran
berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak belum menggembirakan.
Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam menerima
pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang diam saja.
Selain mengamati aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,pada setiap akhir siklus
dilakukan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
yang dilaksanakan.Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama 10 menit
kemudian hasil ini dianalisis untuk menetahui
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajara PKn
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas pada setiap siklus.
2.
Siklus I
Dari
siklus I terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau
memperoleh skor ≥
60 baru mencapai 29 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara PKn
di SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 58,33
dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.
23
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum
memenuhi target yang diinginkan. Ini disebabkan karena pada saat pelajaran
berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak belum menggembirakan.
Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam menerima
pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang diam saja.
Pada siklus I, ada sebagian
siswa yang belum tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa
dengan metode pembelajaran koperatif yaitu melakukan diskusi kelompok, sehingga
mereka masih bingung dalam mengikuti pelajaran. Namun hal ini bukanlah hal yang
aneh, karena beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab
ketidak berhasilan siswa dalam memahami konsep-konsep PKn adalah karena
kelemahan dalam menguji hipotesis sesuai
dengan LKS yang sudah ada.
Menginat pelaksanaan tindakan
perbaikan pembelajaran siklus II ini masih belum mencapai target yang
diharapkan, maka perlu dilakukan refleksi terhadap rencana dan pelaksanaan
tindakan. Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembeajaran berlangsung,
terlihat bahawa banyak siswa yang masih kelihatan bingung tentang materi yang
di berikan.
Temuan
( hasil yang diperoleh ) pada siklus I
Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan
dengan :
1. Siswa yang tadinya acuh dengan
penjelasan guru melalui metode pembelajaran koperatif dengan melakukan diskusi
kelompok, secara berangsur-angsur diam
dan memperhatikan.
2. Siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi,
setelah mendapat penjelasaan dari guru, akhirnya aktif dalam melakukan dan
diskusi untuk menyelesaikan LKS.
3.
Siklus II
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 73,89 dari 36
siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas
Pada siklus II tindakan yang diberikan hampir sama
dengan tindakan sebelum siklus I dan siklus I, yaitu metode ceramah,Tanya jawab,diskusi
dan pemberian tugas.Dengan menggunakan model pembelajaran koperatif yang
relevan dengan materi pokok pelajaran.Sehingga hasil tes pada siklus II
terlihat jumlah siswa yang mencapai perolehan skor ≥
60 mencapai 36 orang.
24
Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar
yang lebih baik pada siklus II. Sehingga hasil belajar siswa sudah memenuhi
target yang diinginkan yaitu 80 % siswa
mencapai skor ≥ 60.
Temuan
( hasil yang diperoleh )
Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan
dengan :
1. Siswa yang tadinya terlihat antipasti
dengan pelajaran PKn melalui model pembelajaran koperatif timbul motivasi untuk
mengikuti pelajaran.
2. Siswa yang awalnya tidak berminat untuk
mengikuti pelajaran akhirnya terlihat begitu aktif dan penuh semangat.
Hasil belajar rata-rata persiklus :
Sebelu Siklus I : 48,33
Siklus I :
58,33
Siklus II :
73,89
Maka
dari hasil tindakan sebelu Siklus I, Siklus I, Siklus II didapati hasil belajar
sebelum
48,33
X 1 = 58,33
X 2 = 73,89 berarti ada kenaikan hasil belajar, maka
tindakan yang dilakukan berhasil
25
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PELAJARAN PKn
KELAS V SD 19 TANJUNG RAJA
NO
|
NAMA SISWA
|
SEBELUM
SIKLUS I
|
SIKLUS I
|
SIKLUS II
|
1
|
ADRE FRANSISKA
|
40
|
80
|
80
|
2
|
ANGGA PRAYUDHA
|
40
|
80
|
80
|
3
|
APRIADI
|
60
|
80
|
80
|
4
|
BELLA MERLITA
|
40
|
60
|
60
|
5
|
DODI AFISA
|
40
|
60
|
60
|
6
|
PRENGKI APRIADI
|
40
|
60
|
60
|
7
|
HERU YULIZA
|
40
|
60
|
60
|
8
|
HENDRA PRIANA
|
60
|
80
|
80
|
9
|
INDAH FEBRIANTI
|
40
|
60
|
60
|
10
|
IRHAM TANDIRA
|
40
|
60
|
60
|
11
|
INDAH PERMATASARI
|
60
|
80
|
80
|
12
|
JAKA MAHENDRA
|
60
|
80
|
80
|
13
|
LISDA APRIANTI
|
40
|
80
|
80
|
14
|
LISTIAN OKTAVIANA
|
60
|
80
|
80
|
15
|
MELISA SAWALIA
|
60
|
80
|
80
|
16
|
MURSILAWATI
|
40
|
80
|
80
|
17
|
M. SANGKUT
|
40
|
80
|
80
|
18
|
M. ZULFIAN
|
60
|
80
|
80
|
19
|
REFORTEO BARIN
|
60
|
100
|
100
|
20
|
SITI
AISYAH
|
40
|
60
|
80
|
21
|
SURYANI
|
40
|
60
|
80
|
22
|
AMELDA AYU LESTARI
|
60
|
60
|
80
|
23
|
ARIANSYAH
|
40
|
40
|
60
|
24
|
A.
WIRANTO
|
40
|
40
|
60
|
25
|
DWINURHASANAH
|
40
|
60
|
60
|
26
|
FITRI
HANDAYANI
|
40
|
40
|
60
|
27
|
M.
KING IKHSAN
|
40
|
60
|
80
|
28
|
M.
REZA MAHENDRA
|
40
|
40
|
60
|
29
|
NENI
NOVITA
|
40
|
60
|
60
|
30
|
NURHAYATI
|
60
|
60
|
80
|
31
|
OKI
SAPUTRA
|
40
|
40
|
80
|
32
|
PUTRI AFIFA NUR OKTA
|
80
|
80
|
80
|
33
|
RAHMAD KURNIAWAN
|
60
|
80
|
80
|
34
|
RAHMAD
RD
|
60
|
60
|
80
|
35
|
RATNA
SARI
|
40
|
60
|
80
|
36
|
RAFIYALDI
|
60
|
60
|
80
|
Jumlah
|
1.740
|
2.100
|
2.660
|
|
Rata-rata
|
48,33
|
58,33
|
73,89
|
26
GRAFIK HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PKN
27
|
58,37
|
73,89
|
48,33
|
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
hasil perbaikan yang telah diambil pada pelajaran non eksakta maka dapat diperoleh kesimpulan sebagaiberikut
:
1.
Keterlibatan
aktif siswa dalam proses pembelajaran dapat menentukan keberhasilan siswa dalam
menguasai pelajaran.
2. Semakin besar prosentase siswa yang terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran, nilai rata-rata evaluasi dan prosentasi
ketuntasan juga meningkat.
3. Keterlibatan siswa dalam melakukan diskusi
kelompok akan membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
4. Dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif,dalam proses pembelajaran, materi yang diberikan mudah untuk dipahami siswa dan meningkatkan
motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan
tersebut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan
hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja adalah sebagai
berikut:
1. Guru harus dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran agar termotivasi terhadap pelajaran
yang diberikan.
2. Dalam menyusun rencana pembelajaran,
guru harus mencantumkan pertanyaan yang diajukan.
3. Guru perlu mengadakan tindakan perbaikan
pembelajaran sejenis agar diperoleh hasil yang ditargetkan.
4. Guru perlu mengikuti kegiatan kerja guru
unhuk bertukar pikiran,pengalaman dan berdiskusi mengenai masalah dan
tugas-tugas pembelajaran di sekolah masing-masing.
28
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas. 2003.
Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi mata pelajaran PKn. Jakarta
: Depdiknas.
Soemanto.
1998: 200. Macam- macam Motivasi belajar.
Oemar
Hamalik. 1995. Metode dan Strategi Pembelajaran.
Margono .
S. 2004. Dasar penetapan score angka.
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebelum Perbaikan
Lampiran 2 : Rencana Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus I
Lampiran 3 : Lembar Pengamatan PKn teman sejawat Siklus I
Lampiran 4 : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5 : Lembar pengamatan PKn teman sejawat Siklus
II
Lampiran 6 : Lembar Pengamatan keaktifan siswa persiklus
Lampiran 7 : Nilai Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran
Lampiran 8 : Surat pernyataan Teman Sejawat
Lampiran 9 : Photo - photo
RENCANA
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri 19
Tanjung Raja
Mata Pelajaran : PKn
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
I.
STANDAR
KOMPETENSI
3. Memahami
kebebasan berorganisasi
II.
KOMPETENSI DASAR
3. 2 Menyebutkan contoh
organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
III. INDIKATOR
Menyebutkan Organisasi yang ada di
sekolah dan di masyarakat
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapat informasi dari guru
dan diskusi kelompok, siswa dapat:
1. Menyebutkan organisasi yang ada di
sekolah
2. Mejelaskan peran siswa dalam organisasi sekolah
3. Menjelaskan sumber dana koperasi sekolah
V. MATERI AJAR
Berbagai
Organisasi di sekolah
Organisasi yang ada di sekolah adalah :
Pramuka, koperasi sekolah, UKS
Peran siswa dalam organisasi sekolah
sebagai warga sekolah atau murid.
Koperasi sekolah harus mempunyai dana yang berasal dari : Simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, dan hibah
Simpanan pokok adalah :
sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi,
pembayarannya dilakukan pada saat menjadi anggota.
VI.
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah 2.
Tanya jawab 3. Diskusi
4. Penugasan
VII. URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 5 menit )
1
Salam pembuka
2.
Absen
3.
Apersepsi
Pertanyaan yang diajukan :
1. Apa
yang dimaksud dengan koperasi ?
2. Apa tujuan koperasi ?
3. Apa ciri – ciri koperasi ?
4. Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti ( 20 menit )
1.
Guru
menjelaskan materi pembelajaran tentang
berbagai Organisasi di sekolah.
2.
Siswa
memperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran.
3.
Guru
membagi membagi siswa menjadi lima kelompok
4.
Guru
membagikan lembar soal untuk diskusi
5.
Siswa
mengadakan diskusi kelompok dengan bimbingan guru, tentang berbagai organisasi yang ada di sekolah
6.
Guru
menyuruh wakil tiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya.
7.
Wakil
tiap kelompok memberikan tanggapan.
8. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.
9.
Guru
membuat kesimpulan
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi
2. Guru membahas hasil evaluasi
3. Guru memberikan penguatan pada siswa
yang mendapat nilai bagus
VIII. SUMBER BAHAN
Media :
Lembar peraga : gambar-gambar kegiatan organisasi
di sekolah
Sumber : Buku PKn kelas V, halaman 61 - 63
Penerbit Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
X. PENILAIAN
Tes tertulis
XI. KERITERA PENILAIAN
Benar satu nomor soal nilai 2,5
Jawablah pertanyaan –pertanyaan di bawah
ini dengan tepat !
1. Sebutkan 3 macam organisasi yang ada di sekolah !
2. Apa peran siswa dalam organisasi sekolah ?
3. Jelakan 4 macam sumber dana koperasi
sekolah !
4. Apa yang dimaksud dengan simpanan pokok
?
Kunci Jawaban
1. Pramuka,
koerasi sekolah, UKS
2. Sebagai
warga sekolah atau murid
3. Simpanan pokok, simpanan wajib, Dana
cadangan, Hibah
4. Sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi
Mengetahui
Kepala sekolah
NURJANAH, S.Pd NIP
19660412 199210 2 002
|
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Mahasiswa,
DUMIYATI NIM 817072224
|
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
Nama Sekolah : SD Negeri 19 Tanjung
Raja
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai Keputusan Bersama
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal bentuk – bentuk keputusan
bersama
C. INDIKATOR
Siswa mampu menyimpulkan cara
keputusasan bersama.
D. TUJUAN
PERBAIKAN
1. Siswa mau menjawab pertanyaan yang
diajukan guru kepada seluruh siswa.
2.
Siswa dapat menjawab dengan tepat.
E. LANGKAH PEMBELAJARAN
METODE
PEMBELAJARAN
1.Ceramah 2. Tanya jawab 3. Penugasan
1.Kegiatan
Awal (
5 menit )
a.
Guru
mengadakan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan bersama.
Pertanyaan yang diajukan
:
1.
Tujuan
kita bermusyawarah adalah untuk …
2.
Musywarah
dilakukan dengan semangat ….
3.
Unrtuk
membentuk panitia di sekolah kita harus ….
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti ( 20 menit )
a.
Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang cara mengambil
keputusan bersama didalam musyawarah.
b.
Guru member tugas kepada siswa bagaimana cara mengambil keputusan
bersama untuk membantu korban bencana alam.
c.
Guru mengadakan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan bersama , yaitu :
1. Untuk apa kita mengadakan musyawarah ?
2. Dalam musyawarah setiap
peserta berhak menyampaikan ….
3. Dalam bermusyawarah kita harus
mendahulukan kepentingan ….
d.
Guru membuat kesimpulan tentang cara mengambil keputusan bersama.
3.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Siswa bersama – sama guru membuat
rangkuman materi tentang keputusan bersama.
b.
Siswa
mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru membahas hasil evaluasi
F.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
Media : -
Lembar praga dari kertas karton
Sumber :
Buku PKn
kelas V, halaman 48 – 49
Penerbit Yudhistira
G.
EVALUASI
1. Awal
: Guru memberikan pertanyaan tentang
cara mengambil keputusan bersama.
1. Proses :
Guru mengamati keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan
Dan memberikan tanggapan.
2. Akhir :
Guru memberikan jawaban dengan tepat pada siswa
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.
Bagaimana
cara kita untuk mencapai keputusan
bersama ?
2.
Didalam
musyawarah kita harus mendahulukan kepentingan ….
3.
Kita
harus menerima keputusan dengan ….
4. Mendahulukan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi merupakan sifat yang
….
Kunci
Jawaban :
1. dengan cara musyawarah.
2. bersama.
3. iklas, bertanggung jawab, dan lapang
dada.
4. terpuji.
Teman Sejawat,
SAMSURI, S.Pd
NIP 19670506 198804 001
|
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Mahasiswa,
DUMIYATI
NIM 817072224
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURJANAH, S.Pd NIP
19660412 199210 2 002
|
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN II
Nama Sekolah : SD Negeri 19 Tanjung Raja
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
A.
STANDAR
KOMPETENSI
4. Mengahargai keputusan bersama
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal bentuk – bentuk keputusan
bersama
C. HASIL BELAJAR
Siswa
menunjukkan kemampuan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
D. INDIKATOR
Siswa mampu menyimpulkan cara mengambil
keputusasan bersama.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mau menjawab pertanyaan guru yang di
ajukan kepada seluruh kelas.
2.
Siswa mampu menjawap pertanyaan tentang cara mengambil keputusan
bersama.
F. LANGKAH PEMBELAJARAN
Metode
: 1. Ceramah bervariasi
2.
Pemberian tugas
1. Kegiatan
Awal (
5 menit )
a.
Guru melakukan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan
berama.
1.
Apa
tujuan kita bermuyaarah ……..
2.
Musyawarah
merupakan salahsatu cara dalam mengambil ……..
b.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 20 menit )
a.
Guru menjelaskan tentang bagaimana cara mengambil keputuan bersama di
dalam muyawarah.
b.
Guru mengadakan Tanya jawab tentang cara mengambi keputusan bersama,
yaitu :
1.
Selain musyawarah keputusan bersama juga dapat dilakukan dengan pengambilan ……..
2.
Dalam musyawarah setiap peserta berhak mengeluarkan ……..
c.
Guru memberikan tugas kepada siswa, bagaimana cara pengambilan keputusan
bersama untuk membantu bencana alam ……….
d.
Guru mengajukan masalah tentang cara mengambil keputusan bersama.
Masalah yang diajukan adalah :
Bagaimana tata cara dalam musyawarah untuk
menghasilkan keputusan bersama ?
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a.
Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman tentang cara
pengambilan keputusan bersama.
b. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada
siswa.
G.
EVALUASI
1. Awal
: Guru memberikan pertanyaan tentang
cara mengambil keputusan bersama.
2. Proses : Guru mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Dan memberikan tanggapan.
3.
Akhir : Guru memberikan jawaban dengan tepat pada
siswa.
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.
Keputusan
bersama juga dapat dilakukan dengan pengambilan ……..
2.
Peserta
musyawarah harus menghormati pendapat ……..
3.
Hasil
keputusan bersama harus diterima dengan ……..
4.
Musyawarah
bertujuan ……..
Kunci
Jwaban :
1.
Suara
terbanyak
2.
Orang
lain
3.
Ikhlas
4.
Mufakat
Kreteria
penilaian :
Masing-masing
nomor diberi nilai 25.
Benar semua
diberi nilai 100.
Teman Sejawat,
SAMSURI, S.Pd
NIP. 19670506 198804 1 001
|
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Mahasiswa,
DUMIYATI
NIM 817072224
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURJANAH, S.Pd NIP
19660412 199210 2 002
FORMAT
KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM
PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala
UPBJJ Palembang
Di
Palembang
Yang
bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : SAMSURI, Pd
NIP : 19670506 198804 1 001
Tempat
Mengajar : SD Negeri 19 Tanjung Raja
Alamat : Jln Let. A. Muthalib Sy Dsn III Desa Tanjung Raja
selatan
Kec.
Tanjung Raja
Telepo. :
Menyatakan
bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas
nama :
Nama : DUMIYATI
NIM : 817072224
Program
Studi : S 1
PGSD
Tempat
Mengajar : SD Negeri
19 Tanjung Raja
Alamat : Jln
Let. A. Muthalib Sy Dsn III Desa
Tanjung Raja
Kec.
Tanjung Raja
Telepon : 085273741339
Demikian
agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Kepala
Sekolah
NURJANA, S..Pd
NIP19660412
199210 2 002
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Teman
Sejawat
SAMSURI, S. Pd
NIP 19670506 198804 1 001
|
SURAT PERNYATAAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DUMIYATI
NIM : 817072224
UPBJJ
- UT :
18 / Palembang
Menyatakan
bahwa :
Nama : SAMSURI, S. Pd
NIP : 19670506 198804 1 001
Tempat
Mengajar : SD Negeri
19 Tanjung Raja
Guru
Kelas : V ( Lima )
Adalah
teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaa perbaikan pembelajaran, yang
merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501
Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PKP ).
Demikian
pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Teman
Sejawat
SAMSURI, S. Pd
NIP
19670506 198804 1 001
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Yang
membuat Pernyataan
Mahasiswa
DUMIYATI
NIM: 817072224S
|
Comments
Post a Comment