PTK PKn kelas V

PKN

 








MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS  V 
SD NEGERI  19  TANJUNG RAJA

DISUSUN OLEH
DUMIYATI
NIM  :   817072224

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
MATA KULIAH PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROPESIONAL
( PDGK 4501 )


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN



JUDUL    I     :   MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA                    MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PRAGA DI KELAS  V  SEKOLAH DASAR NEGERI  19  TANJUNG RAJA


JUDUL    II   :   UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL  BELAJAR
                          SISWA  KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn
                          DENGAN MEDIA GAMBAR           



DISUSUN OLEH                  :   DUMIYATI
NIM                                        :   817072224
KELOMPOK BELAJAR    :   OGAN ILIR
PROGRAM STUDI             :   S I PGSD





PEMBIMBING

Sopuan, M. Pd
NIP  131396032
INDRALAYA,   4  APRIL  2010
MAHASISWA

Dumiyati
NIM  81702224


ii
DAFTAR ISI

                    Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….....     i
HALAMAN IDENTITAS DAN PEGESAHAN…………………………...    ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….    iii

I.      PENDAHULUAN……………………………………………………... .   1
A.  Latar Belakang……………………………………………………….     1
B.   Rumusan Masalah……………………………………………………     3
C.   Tujuan………………………………………………………………..      3
D.  Manfaat……………………………………………………………….     3

II.  KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………….     4
A.    Pengertian Pembelajaran……………………………………………..    4
B.     Pelaksanaa Proses Belajar Mengajar………………………………....    4
C.     Tes Hasil Belajar……………………………………………………..     5
D.    Macam – macam Media Pembelajaran……………………………….    6


III.    PELAKSANAAN PERBAIKAN………………………………………     8
A.    Subjek Penelitian……………………………………………………     8
B.     Deskripsi per Siklus…………………………………………………     8

IV.   HASIL PENELITIAN…………………………………………………..    14
A.    Deskripsi per Siklus…………………………………………………    14
B.     Pembahasan………………………………………………………….    23
C.     Grafik Nilai Hasil Belajar……………………………………………   27

V.    KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………     28
A.      Kesimpulan…………………………………………………………    28
B.       Saran………………………………………………………………..    28
 
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..    29
LAMPIRAN – LAMPIRAN
iii
I.    PENDAHULUAN
                           
A.      Latar Belakang Masalah
            Kebijakan  pemerintah tentang pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan telah lama menjadi acuan pemerintah Republik Indonesia dalam  penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam konsiderannya mengatakan,” Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, Peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk mencapai tantangan sesuai dengan  tuntutan perubahan kehidupan lokal, Nasional dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
  Pencapaian tujuan pendidikan sebagian  besar ditentuan oleh keberhasilan   proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas  dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah  interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan interaksi siswa dan siswa. Guru adalah  subjek yang  berperan  dalam  membelajarkan dan mendidik siswa, sedangkan siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan  ( Murtafi’iah, 2008:1 )
 Dalam proses pembelajaran, dinyatakan berhasil jika batas ketuntasan belajar siswa adalah siswa dinyatakan tuntas belajar secara klasikal apabila telah mencapai 80 %  ( Depdiknas 2003 : 25 ) dan ketentuan Kritria ketuntasan Minimum ( KKM ) Sekolah Dasar Negeri 19 Tanjung Raja untuk mata pelajaran IPS dinyatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai    60  dan tuntas secara klasikal apabila 75 % . Pada pelaksanaan ulangan harian siswa kelas V  SD Negeri  19 Tanjung Raja pada mata pelajaran PKn yang datanya diambil pada  bulan Maret 2010.
        Dari jumlah siswa 36 orang yang memperoleh nilai   60 ada 14 orang  (sebesar 38,89 %) dan 22 orang siswa memperoleh nilai dibawah 60 (sebesar 61,11 %). Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dari hasil pengamatan karena rendahnya hasil siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang disebabkan juga kurangnya interaksi guru yang dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, selain itu juga  tidak digunakan model pembelajaran koperatif, untuk interaksi belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1
      Motivasi eksternal dapat dilakukan penulis dengan menggunakan model pembelajaran koperatip, model ini adalah cara yang memiliki beberapa manfaat yaitu :
1.    Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.    Memungkinkan adanya interaksi langsung sesama siswa.
3.    Menghasilkan keseragaman pengalaman.
   Sebagai Guru di sekolah penulis mewajibkan menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut. Ini dilakukan agas siswa dapat memperoleh kesuksesan dalam belajar. Untuk itu, penulis tertarik menerapkan penggunaan model pembelajara koperatip yang akan mengajak siswa untuk berminat dalam pembelajaran lalu akan menghasilkan nilai
1.    Identifikasi Masalah
          Pembelajaran  PKn merupakan pembelaran yang dianggap mudah oleh siswa, namun kenyataannya menunjukkan bahwa pemahaman siswa  terhadap pelajaran PKn masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan siswa yang dilaksanakan pada tanggal 8 aret 2010, masih banyak yang memperoleh nilai di bawah 60. Dari 36 siswa kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja, hanya 14 orang  siswa atau 38,89 % yang mendapat nilai  60 keatas, sedangkan 22 orang siswa  atau  61,11 %  lainnya mendapat nilai dibawah 60. Padahal untuk dapat dikatakan berhasil, setidaknya  jumlah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tidak kurang dari 60 %. Hal ini sesuai dengan standar ketuntasan minimal pelajaran Sains di SD Nrgeri 19  Tanjung Raja  yaitu 60.
         Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, selama ini pembelajaran Sains di kelas V SD Ngeri 19 Tanjung Raja  berjalan belum maksimal. Guru hanya menjelaskan materi pelajaran, memberi contoh, kemudian memberikan tugas kepada siswa. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.Akibatnya siswa tampak bosan , tidak termotivasi untuk belajar, dan tidak adanya semangat berkompetisi antar sesama, sehingga akhirnya prestasi belajar pun menjadi rendah. Kenyataan ini diperparah dengan tidak adanya usaha yang serius dari guru untuk mempebaiki kekurangan – kekurangan yang ada.
       Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga siswa termotivasi untuk belajar  dan meningkatnya prestasi belajar siswa.

2
2.        Analisis Masalah
       Berdasarkan wawancara dengan teman sejawat, penyebab kurangnya  pemahaman konsep Sains dan rendahnya nilai yang diperoleh siswa diperkirakan sebagai berikut  :
1.        Arahan guru terhadap tugas yang diberikan  kepada siswa kurang terarah.
2.        Guru kurang memotivasi siswa.
3.        Media yang digunakan tidak sepenuhnya dipakai dengan baik.
4.        Metode yang digunakan kurang tepat.
5.        Siswa kurang terliat aktif dalam pembelajaran.


B.       Rumusan Masalah
       Masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.        Apakah menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan hasil belajar PKn di kelas V SD Negeri 19  Tanjung Raja?
2.        Apakah menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan motivasi belajar PKn di kelas V SD Negeri 19  Tanjung Raja ?

C.      Tujuan Penelitian
 Adapun tujuan Penelitan  Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui  peningkatan hasil belajar serta motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja melalui penggunaan model pembelajaran koperatif.

D.      Manfaat Penelitian
      Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Bagi siswa            :  Dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan     
                           Motivasi belajar pada mata pelajaran PKn.              
2.        Bagi Guru            :  Dapat dijadikan pertimbangan dalam penyampaian materi 
                         pelajaran dan menentukan metode yang sesuai dengan
                         materi pelajaran.                
3.        Bagi Sekolah        :  Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu sekolah
                                                                                                                    


3
II. KAJIAN PUSTAKA

A.      Pengertian Pembelajaran
Istilah belajar adalah sangat komplek sehingga tidak dapat dikatakan dengan pasti apa sebenarnya belajar itu .Belajar adalah proses perubahan tingkah laku.
Hamalik dalam bukunya yang berjudul proses belajar mengajar (2003:54) mengatakan bahwa pembelajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pembelajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa, diantara keduana terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. Guru mengajar dan siswa belajar, keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang  hanya berbeda peranannya saja.

B.       Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
       Mengajar adalah mendidik  anak agar dapat mengembangkan bakatnya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa diikat oleh suatu tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Isi tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan.
       Agar hasil pembelajaran dapat lebih baik maka pelaksanaan proses pembelajaran harus menggunakan suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan minat siswa. Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Sedangkan strategi  lebih merupakan perencanaan atau taktik yang dirancang sedemikian rupa untuk tujuan pembelajaran yang lebih khusus.Metode dan strategi merupakan suatu hal yang sngat implementasi program pendidikan Oemar Hamalik (1995:27) merupakan tiga alternatif  pendekatan  yang biasa digunakan dalam  penyusunan strategi pembelajaran yaitu:
1.        Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran. Artinya materi atau topic pembelajaran bersumber dar mata pelajaran tersebut . Posisi guru lebih
merupakan sebagai pnyampai pesan. Siswa sebagai penerima pesan.Sedangkan bahan pelajaran adalah isi pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi seperti itu dapat digunakan sebagai metode mengajar.
2.        Pendekatan yang berpusat pada siswa.Pembelajaran tersebut dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan, minat,dan kemampuan siswa.
4
Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh adalah mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat.
C.       Tes Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang baru, baik dalam kawasan kognitif,afektif dan psikomotor ( Prayetno 2002:164) pendapat senada dikemukakan oleh Depdiknas (2003:3).
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif atau perikaku. Sedangkan menurut Hamalik (2004:28) hasil belajar utama adalah perubahan pola tingkah laku  yang buat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil peruaan tingkahaku belajar siswa. Perubahan tingkah laku ini meliputi segenap ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
      Tes adalah alat pengukur berupa pertanyaan dan petunjuk yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan respon sesuai dengan perintah dan petunjuk itu (Thoha:2001:43).Dalam buku metode peneitian dijelaskan bahwa tes adalah seperangkat rangsangan(stimuli) yang diberikan kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan score angka (S.Margono 2004:170).
       Menurut S.Margono, ada dua jenis tes yang sering digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu:
1.        Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan.
2.        Tes tertulis,yaitu berupa sejumlah pertanyaan yangdiajukan secara secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan.
D.      Hasil Belajar
       Dalam proses belajar mengajar di sekolah guru harus mengetahui  hasil belajar yang telah dicapai siswa setelah menerima kegiatan pembelajaran dengan mengetahui yang telah di capai siswa.
       Hasil belajar merupakan dasar-dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Hasil belajar adalah suatu


                          5
E.       Media Pembelajaran
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sudirman, dkk ( 2002.6 ) menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat  digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa .
       Media adalah setiap alat pembelajaran yang cocok untuk dapat memberikan pelajaran menjadi lebih menarik dan lebih jeas. ( Dimyati, 2002 )
Media dalam pembelajaran sering diartikan sebagai alat – alat grafik, photografis, atau elektronik untuk mengungkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Menurut Hamalik ( 1994 ; 2) Guru harus memiliki pengetahuan  dan pemahaman yang cukup tentang pengajaran yaitu :
1.        Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.        Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.        Seluk beluk proses belajar.
4.        Hubungan antar metode mengajar dan media pendidikan.
5.        Nilai atau manfaat media pendidikan daam pengajaran.
6.        Pemilihan dan penggunaan media pebelajaran
7.        Media pendidikan  dalam setiap mata pelajaran.
8.        Usaha inovasi dalam media pendidikan.

2    Macam – macam Media Pembelajarans
      Aada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Menurut Sudjana ( 2005:3 ) jenis – jenis media pengajaran meliputi :
1.        Medi grafis  ( Media dua dimensi ) adalah grafik debagai seni atau ilmu menggambar, perpaduan antara pengungkapan kata – kata dan gambar.
2.        Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, penampang, susunan, diorama.

Media pengajaran / pendidikan ( Sardiman, 1976 )  adalah perantara / pengantar pesan dari guru ke siswa pada proses pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat erhasil dengan baik. Media pengajaran dapat mempertinggi  roses belajar  yang dicapainya.  Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu mempertinggi kualitas  belajar dan mengajar.
6
          Berdasarkan uraian di atas dari beberapa definisi yang telah penulis kemkakan , maka dapat diambil kesimpulan  bahwa media pengajaran merupakan suatu alat  / perantara untuk membantu siswa dalam menangkap suatu pembelajaran dari guru  sehingga tujuan pendidikan tercapai.

F.        Kelebihan dan kelemahan  Media Gambar
Kelebihan Media Gambar, yaitu  :
1.        Media  digunakan guru sebagai penjelas dan keterangan terhadap  suatu bahan yang disampaikan,
2.        Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut.
3.        Media sebagai bahan konkrit sesuai dengan bahan – bahan pelajaran.
4.        Harganya relative lebih murah serta mudah dibuat  dan digunakan dalam pembelajaran di kelas .

Adapun kelemahan – kelehan  media gambar, yaitu :
1.        Hanya menekannkan persepsi  , ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh kelompok siswa.
2.        Jika gambar terlalu komplek kurang efektif kurang efektif untuk tujuan pembelajaran  tertentu.
















7
III.  PELAKSANAAN PENELITIAN

A.           Subjek  Penelitian
         Penelitian ini merupakan penelitian  tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja tahun ajaran 2009 / 2010. Jumlah siswa adalah 36 orang, terdiri dari  19 siswa laki-laki, 17 siswa perempuan dengan tingkat kemampuan ekonomi yang  relatif sama,tetapi kemampuan inteligensi yang hetrogen. Pelaksanaan  penelitian  dilakukan  pada semester 2 bulan Maret 2010 lama penelitian 3 minggu. Penelitian terdiri dari 3 siklus,setiap siklusnya melalui tahap perencanaan tindakan,observasi dan refleksi.
B.            ( Deskrifsi persiklus ).
1.             Prosedur Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan mulai 10 Maret 2010 sampai dengan 17 Maret 2010 di SD Negeri 19 Tanjung Raja dengan pelaksanaan  sebagai berikut :
No
Siklus
Materi
Tanggal
1
Sebelum I
Organisasi yang ada di sekolah
10  Maret 2010
2
I
Cara menyimpulkan keputusan bersama
11  Maret 2010
3
II
Cara mengambil keputusan bersama
17  Maret 2010

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas
( PTK ) yang berlangsung dalam tiga siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu:
a.    Perencanaan
b.    Pelaksanaan
c.    Observasi
d.   Refleksi
2.        Perencanaan.
a.         Penelitian ini untuk setiap siklus dilaksanakan 1 jam pelajaran.
b.        Penelitian ini difokuskan pada kelas V  SD. Negeri 19 Tanjung Raja.
c.         Tugas yang diberikan dalam bentuk melaksanakan percobaan.
d.        Mempersiapkan perangkat pembelajaran meliputi RPP,LKS dan menyusun soal-soal ulangan.
e.         Mempersiapkan perangat observasi untuk melihat motivasi baik secara individu maupun kelompok.
8
3.   Pelaksanaan Tindakan.
         Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran tife pembelajaran langsung dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:
1.    Sebelum Siklus I. Pelaksanaannya :
A 1. Pelaksanaan:
1.        Guru memperentasikan atau menyajikan materi tentang Organisasi yang ada di sekolah.
2.        Guru menyampaikan tujuan,tugas atau kegiatan yang dilaksanakan siswa.
3.        Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKS melalui diskusi kelompok berdasarkan materi yang telah disampaikan.
4.        Melakukan evaluasi terhadap siswa tentang materi yang telah disampaikan melalui tes tertulis,melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi untuk menyelesaikan LKS.

A 2. Pelaksanaan Tindakan.
        Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama dilaksanakan tanggal 10 Maret 2010,dengan materi Organisasi yang ada di sekolah. Tujuan dari pembelajaran ini adalah menyebutkan macam – macam organisasi yang ada di sekolah,yang ditunjukkan dari indikator.
 Mendiskrifsikan macam – macam organisasi yang ada di sekolah.Tindakan perbaikan pembelajaran sebelum siklus I ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah,tanya jawab,dan pemberian tugas. Pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit.Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru memotivasi dengan mengemukakan tentang ciri – ciri organisasi.
Kelompok mendapat perlakuan yang sama dan pemberian tugas , diskusi  dan tes selama proses belajar berlangsung.
        Hasil kegiatan ini  selanjutnya didiskusikan di kelas selama 25 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah, Tanya jawab akhirnya dilanjutkan dengan diskusi sesama teman kelompok.
        Pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan tes tertulis selama sepuluh menit kepada siswa dengan jumlah 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut dapat melihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa  memahami pelajaran.

9
A 3.   Pengamatan ( Observasi )
                     Tahap ini dilakukan  pengamatan ( observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil pembelajaran dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah dibuat.Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja. Hasil pengamatan dilakukan dalam lampiran.
           
A 4. Refleksi
        Pelaksanaan tindakan dikatakan telah berhasil apa bila 80 % dari siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu skor 60 % dari maksimum. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa lebih baik jika menggunakan ceramah,Tanya jawab, dan pemberian tugas dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja.
        Apabila dilaksanakan perbaikan pembelajaran sebelum siklus  I belum
mewujudkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan.
        Hasil analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Rencana tidakan dan dimonitor dengan seksama dan seterusnya.

B.    Siklus I
B 1  Perencanaan
        Pada siklus ini, disusun rencana tindakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Rencana tindakan yang disusun adalah rencana pembelajaran, lembar tugas, media dan perangkat tes hasil belajar. Tindakan yang dilakukan mengacu kepada empat langkah pokok pembelajaran PKn yaitu: Tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas, baik di kelas maupun di rumah.
Tahap perencanaan terdapat beberapa langkah yang mesti diambil agar      pembelajaran dapat memperoleh hasil yang maksimal, yaitu :
1.             Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan diperoleh siswa pada pembelajaran.
2.             Menjelaskan materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.             Membimbing siswa secara kelompok untuk melakukan diskusi tentang materi yang akan diajarkan.
10
4.             Membimbing siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah PKn melalui latihan berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.             Melakukan evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas, dan menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
B 2   Pelaksanaan Tindakan
         Siklus kedua dilakukan tanggal 11 Maret 2010 dengan materi cara menyimpulkan keputusan bersama. Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah agar siswa dapat mendeskripsikan cara menyimpulkan keputusan bersama.
        Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah dengan menggunakan metode ceramah,Tanya jawab, diskusi dan penugasan pada pembelajaran PKn. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit. Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan cara menyimpulkan keputusan bersama. Kemudian setiap siswa baik individu dan mendapatkan perlakuan yang sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama proses belajar berlangsung. Hasil kegiatan ini kemudian didiskusikan selama 40 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah, tanya jawab, dan akhirnya didiskusikan bersama teman sekelompok.
       Pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan tes tertulis selama 20 menit kepada siswa dengan 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut. Sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa memahami pelajaran.
B 3  Pengamatan  ( Observasi )
       Tahap ini dilaksanakan pengamatan ( observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja.Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada lampiran.
B 4  Refleksi.
        Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa lebih baik jika menggunakan model koperatif langsung  dan diskusi dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Pelaksanaan tindakan dikatan telah berhasil apabila 80 % dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan
belajar, yaitu mencapai skor 60 % dari skor maksimum.
11
        Apabila pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus  kedua belum menunjukkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing  untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis  pada refleksi digunakan sebagai acuan  untuk merencanakan perbaikan pembelajran pada siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya dilaksanakan  dan dimonitor dengan seksama .
C.    SIKLUS  II
C 1 Perencanaan
      Tahap ini disusun rencana tindakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Rencana tindakan yang disusun adalah rencana pembelajaran, lembar tugas, media dan perangkat tes hasil belajar.  Tindakan yang dilakukan mengacu kepada empat langkah pokok pembelajaran PKn yaitu: Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas, baik di kelas maupun di rumah.
Tahap perencanaan terdapat beberapa langkah yang mesti diambil agar      pembelajaran dapat memperoleh hasil yangmaksimal, yaitu :
1.        Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan diperoleh siswa pada pembelajaran.
2.        Menjelaskan materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.        Membimbing siswa secara kelompok untukmelakukan diskusi tentang materi yang akan diajarkan.
4.        Membimbing siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah PKn melalui latihan berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.        Melakukan evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas, menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
      Rencana tindakan yang sudah disusun di atas selanjutnya didiskusikan dengan  teman sejawat lainya.
C 2  Pelaksanaan Tindakan
      Siklus II dilakukan tanggal 17 Maret 2010 dengan materi cara mengambil keputusan bersama.Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah agar siswa dapat mengetahui cara mengambil keputusan bersama. kegiatatan di dalamnya yang ditunjukkan dari indikator menyebutkan siswa mampu menyimpulkan cara mengambilkeputusan bersama..

12
        Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini adalah dengan menggunakan metode ceramah,tanya jawab, diskusi dan penugasan pada pembelajaran PKn. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 1 x 35 menit. Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan tentang cara menyimpulkan keputusan bersama. Kemudian setiap siswa baik individu dan mendapatkan perlakuan yang sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama proses belajar berlangsung.
        Hasil kegiatan ini kemudian didiskusikan selama 40 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah, tanya jawab, dan akhirnya didiskusikan bersama teman sekelompok.
       Pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan tes tertulis selama 40 menit kepada siswa dengan 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal tersebut. Sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa memahami pelajaran.

C 3  Pengamatan  ( Observasi )
       Tahap ini dilaksanakan pengamatan( observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja.Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada lampiran.

C 4  Refleksi
       Refleksi dimaksukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa lebih baik jika menggunakan metode Pembelajaran Langsung dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Pelaksanaan tindakan dikatakan telah berhasil apabila 80 % dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu mencapai skor 60 % dari skor maksimum.
        Apabila pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus  ketiga belum menunjukkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama pembimbing  untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis  pada refleksi digunakan sebagai acuan  untuk merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya dilaksanakan  dan dimonitor dengan seksama .

13
IV.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi per Siklus
                 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung baik sebelum siklus I, siklus I dan siklus II dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa.Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan penulis.
1.     Sebelum  Siklus I
      Dari hasil berapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 48,33 dari 36 siswa hanya 14 orang siswa yang mendapat nilai 60 keatas. Daftar perolehan nilai dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di kelas V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
Nama Siswa
Sebelum Siklus I















No
Nama Siklus
SebelumSiklus I
1
ADRE FRANSISKA
40
20
SITI AISYAH
40
2
ANGGA PRAYUDHA
40
21
SURYANI
40
3
APRIADI
60
22
AMELDA AYU L
60
4
BELLA MERLITA
40
23
ARIANSYAH
40
5
DODI AFISA
40
24
A. WIRANTO
40
6
PRENGKI APRIADI
40
25
DWI NURHASANAH
40
7
HERU YULIZA
40
26
FITRI HANDAYANI
40
8
HENDRA PRIANA
60
27
M. KING IKHSAN
40
9
INDAH FEBRIANTI
40
28
M. REZA MAHENDRA
40
10
IRHAM TANDIRA
40
29
NENI NOVITA
40
11
INDAH PERMATA S
60
30
NURHAYATI
60
12
JAKA MAHENDRA
60
31
OKI SAPUTRA
40
13
LISDA APRIANTI
40
32
PUTRI AFIFA NUR OKTA
80
14
LISTIAN OKTAVIA
60
33
RAHMAD KURNIA
60
15
MELISA SAWALIA
60
34
RAHMAD RD
60
16
MURSILAWATI
40
35
RATNA SARI
40
17
M. SANGKUT
40
36
RAFIYALDI
60
18
M. ZULFIAN
60

Jumlah
1.740
19
REFORTEO BARIN
60

Rata - rata
48,33
                                                                 14
Tabel 1     Distribusi hasil Sebelum Siklus I
No
Skor  ( S )
Frekuensi ( F )
%
S x F
1
100
-
-
-
2
80
1
           2,78
80
3
60
13
36,11
         780
4
40
             22
          61,11
880
5
20
-
-
-
6
0
-
-
-

Jumlah
36
100
1.740
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi        Skor rata-rata = 1.740 : 36 = 48,33
       Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus I,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas hanya ada 14 orang. Hal ini menunjukkan  bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang diinginkan.
      Hal ini disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak tidak mengembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan kurang berminat dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa hanya diam saja. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn sebelum Siklus I
No
Pengamatan
Sebelum Siklus I
1
Jumlah Siswa
36
2
Banyak siswa yang aktif
14
3
Prosentase siswa aktif
38,89 %
4
Banyak siswa yang pasif
22
5
Prosentase siswa pasif
61,11 %
6
Banyak siswa yang tidak terlibat
-
7
Prosentase siswa yang tidak terlibat
-

        Untuk mengidentifikasi masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman sejawat. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.           Rendahnya motivasi siswa untuk belajar
2.           Rendahnya hasil rata-rata kelas
15
       Dalam refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai sebelum siklus I ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis  selama proses pembelajaran berlangsung, terlihat hal-hal sebagai berikut :
a.    Siswa masih bingung tentang materi yang disampaikan karena metode yang digunakan tidak relevan dengan materi pembelajaran.
b.    Saat pembagian tugas siswa bingung karena kurang wawasan dan pemahaman tentang metode yang dipakai.
Kegiatan selama proses belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran sebelum Siklus I
No
Guru memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
Muncul
Keterangan
Ya
Tidak
1
Memotivasi siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata



Cukup
2
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok

Cukup
3
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator


Baik
4
Membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan

Baik
5
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa

cukup
6
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
-
-

-

Pada saat didiskusikan dengan teman sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan, diperoleh imformasi  bahwa kemungkinan  penyebab hal ini karena siswa belum terlatih dalam melaksanakan  demontrasi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di atas, maka dalam pelaksanaan tindakan  pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan yaitu mengenal materi tersebut serta alat praga yang tersediadan yang relevan.
16
2.  Siklus I
     Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 58,33 dari 36 siswa terdapat 29 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan nilai  dapat dilihat  pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di kelas V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
Nama Siswa
Siklus I



















No
Nama Siklus
 Siklus I
1
ADRE FRANSISKA
80
20
SITI AISYAH
60
2
ANGGA PRAYUDHA
 80
21
SURYANI
60
3
APRIADI
 80
22
AMELDA AYU LESTARI
60
4
BELLA MERLITA
 60
23
ARIANSYAH
40
5
DODI AFISA
 60
24
A. WIRANTO
40
6
PRENGKI APRIADI
 60
25
DWI NURHASANAH
60
7
HERU YULIZA
 60
26
FITRI HANDAYANI
40
8
HENDRA PRIANA
80
27
M. KING IKHSAN
60
9
INDAH FEBRIANTI
 60
28
M. REZA MAHENDRA
40
10
IRHAM TANDIRA
 60
29
NENI NOVITA
60
11
INDAH PERMATASARI
80
30
NURHAYATI
60
12
JAKA MAHENDRA
 80
31
OKI SAPUTRA
40
13
LISDA APRIANTI
 80
32
PUTRI AFIFA NUR OKTADINA
80
14
LISTIAN OKTAVIANA
 80
33
RAHMAD KURNIAWAN
80
15
MELISA SAWALIA
80
34
RAHMAD RD
60
16
MURSILAWATI
 80
35
RATNA SARI
60
17
M. SANGKUT
 80
36
RAFIYALDI
60
18
M. ZULFIAN
 80

Jumlah
2.100
19
REFORTEO BARIN
100

Rata-rata
58,33




17

Tabel II     Distribusi hasil Siklus I
No
Skor  ( S )
Frekuensi ( F )
%
S x F
1
100
-
-
-
2
80
               4
           11,11
        320
3
60
25
           69,45
      1.500
4
40
  7
           19,44
          280
5
20
-
-
-
6
0
-
-
-

Jumlah
36
100
       2.100
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi        Skor rata-rata = 2.100: 36 = 58,33
       Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus I,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas hanya ada 29 orang. Hal ini menunjukkan  bahwa hasil belajar siswa sebelum siklus I belum memenuhi target yang diinginkan.
      Hal ini disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak tidak mengembirakan. Siswa kelihatan belum begitu aktif dan kurang berminat dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa hanya diam saja.Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada Siklus I
No
Pengamatan
Siklus I
1
Jumlah Siswa
36
2
Banyak siswa yang aktif
29
3
Prosentase siswa aktif
80,56 %
4
Banyak siswa yang pasif
 7
5
Prosentase siswa pasif
             19,44 %
6
Banyak siswa yang tidak terlibat
-
7
Prosentase siswa yang tidak terlibat
-

        Untuk mengidentifikasi masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman sejawat. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.Masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar
2.Masih rendahnya hasil rata-rata kelas
18
       Dalam refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus I ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis  selama proses pembelajaran berlangsung, terlihat hal-hal sebagai berikut :
a.    Siswa masih bingung tentang materi yang disampaikan karena kurangnya alat praga yang mendukung.
b.    Saat pembagian tugas siswa bingung karena kurang wawasan dan pemahaman tentang model pembelajaran koperatif
Kegiatan selama proses belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus I
No
Guru memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
Muncul
Keterangan
Ya
Tidak
1
Memotivasi siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata

Baik
2
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok

Baik
3
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator

Baik
4
Membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan

Baik
5
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa

Baik
6
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
-
-
-
             Pada saat didiskusikan dengan teman sejawat dan pembimbing yang
sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan, diperoleh imformasi  bahwa kemungkinan  penyebab hal ini karena siswa belum terlatih dalam melaksanakan  diskusi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di atas, maka dalam pelaksanaan tindakan  pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan yaitu menggunakan model pembelajaran koperatif tentang materi tersebut yang relevan.
19
2.  Siklus II
     Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 73,89 dari 36 siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan nilai  dapat dilihat  pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran PKn di kelas V sd Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
Nama Siswa
Siklus II



















No
Nama Siklus
Siklus II
1
ADRE FRANSISKA
80
20
SITI AISYAH
80
2
ANGGA PRAYUDHA
 80
21
SURYANI
 80
3
APRIADI
 80
22
AMELDA AYU LESTARI
 80
4
BELLA MERLITA
 60
23
ARIANSYAH
 60
5
DODI AFISA
 60
24
A. WIRANTO
 60
6
PRENGKI APRIADI
 60
25
DWINURHASANAH
 60
7
HERU YULIZA
 60
26
FITRI HANDAYANI
 60
8
HENDRA PRIANA
80
27
M. KING IKHSAN
80
9
INDAH FEBRIANTI
 60
28
M. REZA MAHENDRA
 60
10
IRHAM TANDIRA
 60
29
NENI NOVITA
 60
11
INDAH PERMATASARI
80
30
NURHAYATI
80
12
JAKA MAHENDRA
 80
31
OKI SAPUTRA
 80
13
LISDA APRIANTI
 80
32
PUTRI AFIFA NUR OKTA
 80
14
LISTIAN OKTAVIANA
 80
33
RAHMAD KURNIAWAN
 80
15
MELISA SAWALIA
80
34
RAHMAD RD
80
16
MURSILAWATI
 80
35
RATNA SARI
 80
17
M. SANGKUT
 80
36
RAFIYALDI
 80
18
M. ZULFIAN
 80

Jumlah
2.660
19
REFORTEO BARIN
100

Rata-rata
73,89




20


Tabel III     Distribusi hasil Siklus II
No
Skor  ( S )
Frekuensi ( F )
%
S x F
1
100
               3
            8,33
          300
2
80
             19
           52,78
       1.520
3
60
             14
           38,89
          840
4
40
-
-
            -
5
20
-
-
-
6
0
-
-
-

Jumlah
36
100
2.660
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi        Skor rata-rata = 2.660 : 36 = 73,89
       Berdasarkan hasil analisis data tes sebelum siklus II,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6 ke atas 36 orang. Hal ini menunjukkan  bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah memenuhi target yang diinginkan.
      Hal ini terlihat pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak sudah mengembirakan. Siswa kelihatan sudah begitu aktif dan  berminat dalam menerima pembelajaran..Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada Siklus II
No
Pengamatan
Siklus II
1
Jumlah Siswa
36
2
Banyak siswa yang aktif
                   36
3
Prosentase siswa aktif
   100 %
4
Banyak siswa yang pasif
-
5
Prosentase siswa pasif
-
6
Banyak siswa yang tidak terlibat
-
7
Prosentase siswa yang tidak terlibat
-





21
       Dalam refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus II ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis  selama proses pembelajaran berlangsung, terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa sudah dapat menguasai  materi yang disampaikan karena model pembelajaran koperatif yang sebagai pendukung sudah dipungsikan dengan baik.
b. Saat pembagian tugas siswa tidak bingung lagi karena  wawasan dan pemahaman tentang model pembelajaran koperatif sudah dapat dipahami.
Kegiatan selama proses belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus II
No
Guru memperhatikan prinsip pembelajaran PKn
Muncul
Keterangan
Ya
Tidak
1
Memotivasi siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata

Baik
2
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok

Baik
3
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator

Baik
4
Membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan

Baik
5
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman siswa

Baik
6
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
-
-
-

Pada saat didiskusikan dengan teman sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan, diperoleh imformasi  bahwa kemungkinan  penyebab hal ini karena siswa sudah terlatih dalam melaksanakan  model pembelajaran koperatif sehingga waktu yang tersedia sudah mencukupi.

22

B.   Pembahasan
1.     Sebelum Siklus I
                 Dari uraian diatas terlihat bahwa fokus perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran koperatif pada mata pelajaran PKn telah tercapai dan selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada materi yang lain, mata pelajaran yang lainnya.
                 Sebelum siklus I, ada sebagian siswa yang belum tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa dengan metode pembelajaran koperatif yaitu melakukan diskusi kelompok, sehingga mereka masih bingung dalam melakukan diskusi dengan model pembelajaran koperatif. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh, karena beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab ketidak berhasilan siswa dalam memahami konsep-konsep PKn adalah karena kelemahan dalam  menguji hipotesis sesuai dengan LKS yang sudah ada.
                 Sebelum siklus I terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh skor 60 baru mencapai 14 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara PKn di SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 48,33 dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.
                 Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum siklus  I belum memenuhi target yang diinginkan. Ini disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak belum menggembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang diam saja.
                Selain mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,pada setiap akhir siklus dilakukan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilaksanakan.Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama 10 menit kemudian hasil ini dianalisis untuk menetahui  tingkat ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajara PKn dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas  pada setiap siklus.
2.    Siklus I
                 Dari siklus I terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh skor 60 baru mencapai 29 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara PKn di SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 58,33 dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.                                                   23
                 Hal ini menunjukkan  bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang diinginkan. Ini disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar PKn tampak belum menggembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang diam saja.
                 Pada siklus I, ada sebagian siswa yang belum tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa dengan metode pembelajaran koperatif yaitu melakukan diskusi kelompok, sehingga mereka masih bingung dalam mengikuti pelajaran. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh, karena beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab ketidak berhasilan siswa dalam memahami konsep-konsep PKn adalah karena kelemahan dalam  menguji hipotesis sesuai dengan LKS yang sudah ada.
                 Menginat pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II ini masih belum mencapai target yang diharapkan, maka perlu dilakukan refleksi terhadap rencana dan pelaksanaan tindakan. Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembeajaran berlangsung, terlihat bahawa banyak siswa yang masih kelihatan bingung tentang materi yang di berikan.
           Temuan ( hasil yang diperoleh ) pada siklus I
                    Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan :
1.      Siswa yang tadinya acuh dengan penjelasan guru melalui metode pembelajaran koperatif dengan melakukan diskusi kelompok, secara berangsur-angsur  diam dan memperhatikan.
2.      Siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi, setelah mendapat penjelasaan dari guru, akhirnya aktif dalam melakukan dan diskusi untuk menyelesaikan LKS.
3.      Siklus II
        Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 73,89 dari 36 siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas
Pada siklus II tindakan yang diberikan hampir sama dengan tindakan sebelum siklus I dan siklus I, yaitu metode ceramah,Tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas.Dengan menggunakan model pembelajaran koperatif yang relevan dengan materi pokok pelajaran.Sehingga hasil tes pada siklus II terlihat jumlah siswa yang mencapai perolehan skor 60 mencapai 36 orang.

24
      Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik pada siklus II. Sehingga hasil belajar siswa sudah memenuhi target yang diinginkan  yaitu 80 % siswa mencapai skor 60.

          Temuan ( hasil yang diperoleh )               
                 Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan :
1.      Siswa yang tadinya terlihat antipasti dengan pelajaran PKn melalui model pembelajaran koperatif timbul motivasi untuk mengikuti pelajaran.
2.      Siswa yang awalnya tidak berminat untuk mengikuti pelajaran akhirnya terlihat begitu aktif dan penuh semangat.

Hasil belajar rata-rata persiklus :
Sebelu Siklus I            :  48,33
Siklus I                        :  58,33
Siklus II                      :  73,89
       Maka dari hasil tindakan sebelu Siklus I, Siklus I, Siklus II didapati hasil belajar sebelum  48,33     X 1 = 58,33     X 2 =  73,89  berarti ada kenaikan hasil belajar, maka tindakan yang dilakukan berhasil
















25

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PELAJARAN PKn
KELAS  V   SD 19 TANJUNG RAJA

NO
NAMA SISWA
SEBELUM
SIKLUS I
SIKLUS I
SIKLUS II
1
ADRE FRANSISKA
40
80
80
2
ANGGA PRAYUDHA
40
80
80
3
APRIADI
60
80
80
4
BELLA MERLITA
40
60
60
5
DODI AFISA
40
60
60
6
PRENGKI APRIADI
40
60
60
7
HERU YULIZA
40
60
60
8
HENDRA PRIANA
60
80
80
9
INDAH FEBRIANTI
40
60
60
10
IRHAM TANDIRA
40
60
60
11
INDAH PERMATASARI
60
80
80
12
JAKA MAHENDRA
60
80
80
13
LISDA APRIANTI
40
80
80
14
LISTIAN OKTAVIANA
60
80
80
15
MELISA SAWALIA
60
80
80
16
MURSILAWATI
40
80
80
17
M. SANGKUT
40
80
80
18
M. ZULFIAN
60
80
80
19
REFORTEO BARIN
60
100
100
20
SITI AISYAH
40
60
80
21
SURYANI
40
60
80
22
AMELDA AYU LESTARI
60
60
80
23
ARIANSYAH
40
40
60
24
A. WIRANTO
40
40
60
25
DWINURHASANAH
40
60
60
26
FITRI HANDAYANI
40
40
60
27
M. KING IKHSAN
40
60
80
28
M. REZA MAHENDRA
40
40
60
29
NENI NOVITA
40
60
60
30
NURHAYATI
60
60
80
31
OKI SAPUTRA
40
40
80
32
PUTRI AFIFA NUR OKTA
80
80
80
33
RAHMAD KURNIAWAN
60
80
80
34
RAHMAD RD
60
60
80
35
RATNA SARI
40
60
80
36
RAFIYALDI
60
60
80
Jumlah
     1.740
     2.100
    2.660
Rata-rata
     48,33
     58,33
    73,89





26

GRAFIK HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PKN

27
58,37
73,89
48,33

V.   KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
      Dari hasil perbaikan yang telah diambil pada pelajaran non eksakta maka      dapat diperoleh kesimpulan sebagaiberikut :
1.        Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dapat menentukan keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran.
2.      Semakin besar prosentase siswa yang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, nilai rata-rata evaluasi dan prosentasi ketuntasan juga meningkat.
3.      Keterlibatan siswa dalam melakukan diskusi kelompok akan membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
4.      Dengan menggunakan model pembelajaran koperatif,dalam proses pembelajaran, materi yang diberikan mudah  untuk dipahami siswa dan meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.         

B.  Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja adalah sebagai berikut:
1.      Guru harus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran agar termotivasi terhadap pelajaran yang diberikan.
2.      Dalam menyusun rencana pembelajaran, guru harus mencantumkan pertanyaan yang diajukan.
3.      Guru perlu mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran sejenis agar diperoleh hasil yang ditargetkan.
4.      Guru perlu mengikuti kegiatan kerja guru unhuk bertukar pikiran,pengalaman dan berdiskusi mengenai masalah dan tugas-tugas pembelajaran di sekolah masing-masing. 






28
DAFTAR PUSTAKA


Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 :  Standar Kompetensi mata pelajaran PKn.        Jakarta : Depdiknas.
Soemanto. 1998: 200.  Macam- macam  Motivasi  belajar.
Oemar Hamalik. 1995.  Metode dan Strategi Pembelajaran.
Margono . S.  2004. Dasar penetapan score angka.




















29
DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1                  :   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum  Perbaikan
Lampiran 2                  :   Rencana Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus I
Lampiran 3                  :   Lembar Pengamatan PKn teman sejawat Siklus I
Lampiran 4                  :   Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5                  :   Lembar pengamatan PKn teman sejawat Siklus II
Lampiran 6                  :   Lembar Pengamatan  keaktifan siswa persiklus
Lampiran 7                  :   Nilai Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran
Lampiran 8                  :   Surat pernyataan Teman Sejawat
Lampiran 9                  :   Photo - photo













RENCANA PEMBELAJARAN

Nama Sekolah             :   SD Negeri  19  Tanjung Raja
Mata Pelajaran :   PKn
Kelas / Semester          :   V / 2
Alokasi Waktu            :   1 x 35 menit
I.         STANDAR KOMPETENSI
3.  Memahami  kebebasan berorganisasi
II.   KOMPETENSI DASAR
       3. 2   Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah  dan masyarakat
III.  INDIKATOR  
        Menyebutkan Organisasi yang ada di sekolah dan di masyarakat

IV.  TUJUAN PEMBELAJARAN
        Setelah mendapat informasi dari guru dan diskusi kelompok, siswa dapat:
1.    Menyebutkan organisasi yang ada di sekolah
2.    Mejelaskan  peran siswa dalam organisasi sekolah
3.    Menjelaskan sumber dana koperasi sekolah

V.   MATERI AJAR
                               Berbagai Organisasi di sekolah
       Organisasi yang ada di sekolah  adalah :  Pramuka,  koperasi sekolah, UKS
       Peran siswa dalam organisasi sekolah sebagai  warga sekolah atau murid.
       Koperasi sekolah  harus mempunyai dana yang berasal dari :  Simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,  dan hibah
       Simpanan pokok adalah  :  sejumlah uang  yang wajib  dibayarkan oleh anggota kepada koperasi, pembayarannya dilakukan pada saat menjadi anggota.
     
 VI.   METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah       2.  Tanya jawab       3.  Diskusi       4.  Penugasan

VII.   URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.       Kegiatan Awal (  5  menit )
1          Salam pembuka
2.         Absen
3.         Apersepsi


Pertanyaan yang diajukan :
1.      Apa  yang dimaksud dengan koperasi ?
2.      Apa tujuan koperasi ?
3.      Apa ciri – ciri koperasi ?

4.      Motivasi
       Menyampaikan tujuan pembelajaran

2      Kegiatan Inti ( 20 menit )
1.        Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang  berbagai Organisasi  di sekolah.
2.        Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran.
3.        Guru membagi membagi siswa menjadi lima kelompok
4.        Guru membagikan lembar soal untuk diskusi
5.        Siswa mengadakan diskusi kelompok dengan bimbingan guru, tentang    berbagai organisasi yang ada di sekolah
6.        Guru menyuruh wakil tiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya.
7.        Wakil tiap kelompok memberikan tanggapan.
8.      Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.
9.        Guru membuat kesimpulan
           3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1.      Siswa mengerjakan soal evaluasi
2.      Guru membahas hasil evaluasi
3.      Guru memberikan penguatan pada siswa yang mendapat nilai bagus

VIII.  SUMBER BAHAN
 Media   : Lembar  peraga : gambar-gambar kegiatan organisasi di sekolah
           Sumber    : Buku  PKn  kelas V, halaman    61 - 63    Penerbit  Pusat perbukuan
                            Departemen Pendidikan Nasional

X.      PENILAIAN
          Tes tertulis
XI.     KERITERA PENILAIAN
          Benar satu nomor soal nilai   2,5





Jawablah pertanyaan –pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.      Sebutkan 3  macam organisasi yang ada di sekolah !
2.      Apa peran siswa dalam  organisasi sekolah ?
3.      Jelakan 4 macam sumber dana koperasi sekolah !
4.      Apa yang dimaksud dengan simpanan pokok ?

           Kunci Jawaban
1.      Pramuka,  koerasi sekolah, UKS
2.      Sebagai  warga sekolah atau murid
3.      Simpanan pokok, simpanan wajib, Dana cadangan, Hibah
4.      Sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi


Mengetahui
Kepala sekolah

 NURJANAH, S.Pd                                                NIP 19660412 199210 2 002
                                                              


Tanjung Raja,       Maret 2010
Mahasiswa,

DUMIYATI                                                                NIM  817072224















RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN  I

Nama Sekolah             : SD Negeri  19  Tanjung Raja
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester          : V / 2
Alokasi Waktu            : 1 x 35 menit

A.      STANDAR KOMPETENSI
1.      Menghargai Keputusan Bersama
B.       KOMPETENSI DASAR
1.1    Mengenal bentuk – bentuk keputusan bersama
C.       INDIKATOR 
Siswa mampu menyimpulkan cara keputusasan bersama.
D. TUJUAN PERBAIKAN
     1. Siswa mau menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh siswa.
     2. Siswa dapat menjawab dengan tepat.
E.  LANGKAH PEMBELAJARAN
     METODE PEMBELAJARAN
1.Ceramah            2. Tanya jawab              3. Penugasan
1.Kegiatan Awal  (  5 menit )
a.       Guru mengadakan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan bersama.
Pertanyaan yang diajukan :
1.      Tujuan kita bermusyawarah adalah untuk …
2.      Musywarah dilakukan dengan semangat ….
3.      Unrtuk membentuk panitia di sekolah kita harus ….
a.       Menyampaikan tujuan pembelajaran

2.  Kegiatan Inti ( 20 menit )
a.   Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang cara mengambil keputusan  bersama didalam musyawarah.
b.  Guru member tugas kepada siswa bagaimana cara mengambil keputusan bersama untuk membantu korban bencana alam.
c.  Guru mengadakan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan  bersama , yaitu :
       1.  Untuk apa kita mengadakan musyawarah ?
       2.  Dalam musyawarah setiap peserta berhak menyampaikan  ….
       3.  Dalam bermusyawarah kita harus mendahulukan kepentingan ….
d.  Guru membuat kesimpulan tentang cara mengambil keputusan bersama. 
3.  Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a.    Siswa bersama – sama guru membuat rangkuman materi tentang keputusan bersama.
b.    Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c.    Guru membahas hasil evaluasi
F. SARANA DAN SUMBER BELAJAR
    Media          : -  Lembar  praga dari kertas karton
    Sumber        : Buku  PKn  kelas V, halaman   48 – 49 Penerbit Yudhistira
G. EVALUASI
     1.  Awal      : Guru memberikan pertanyaan tentang  cara mengambil keputusan bersama.
1.    Proses    : Guru mengamati keaktifan siswa dalam  menjawab pertanyaan    
                 Dan memberikan tanggapan.
2.    Akhir     : Guru memberikan jawaban dengan tepat pada siswa

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.      Bagaimana cara kita  untuk mencapai keputusan bersama ?
2.      Didalam musyawarah kita harus mendahulukan kepentingan ….
3.      Kita harus menerima keputusan dengan ….
4.      Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi merupakan sifat  yang ….

Kunci Jawaban  :
1.      dengan cara musyawarah.
2.      bersama.
3.      iklas, bertanggung jawab, dan lapang dada.
4.      terpuji.


Teman Sejawat,

SAMSURI, S.Pd                                                NIP  19670506 198804 001                                                                         

Tanjung Raja,    Maret 2010
Mahasiswa,

DUMIYATI                                                                  NIM  817072224


       Mengetahui
       Kepala Sekolah

       NURJANAH, S.Pd                                                NIP 19660412 199210 2 002








RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN  II
Nama Sekolah             : SD Negeri 19  Tanjung Raja
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester          : V / 2
Alokasi Waktu            : 1 x 35 menit
A.      STANDAR KOMPETENSI
4.    Mengahargai keputusan bersama
B.       KOMPETENSI DASAR
1.1    Mengenal bentuk – bentuk keputusan bersama
C.       HASIL BELAJAR
Siswa menunjukkan kemampuan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
D.      INDIKATOR 
Siswa mampu menyimpulkan cara mengambil keputusasan bersama.
E.    TUJUAN PERBAIKAN
     1.  Siswa mau menjawab pertanyaan guru yang di ajukan kepada seluruh kelas.
     2.  Siswa mampu menjawap pertanyaan tentang cara mengambil keputusan                 
          bersama.
F.    LANGKAH PEMBELAJARAN
       Metode   :        1.  Ceramah bervariasi
                                2.  Pemberian tugas
   1.  Kegiatan Awal  (  5 menit )
a.  Guru melakukan tanya jawab tentang cara mengambil keputusan
     berama.
1.    Apa tujuan kita bermuyaarah ……..
2.    Musyawarah merupakan salahsatu cara dalam mengambil ……..
b.    Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.  Kegiatan Inti ( 20 menit )
a.  Guru menjelaskan tentang bagaimana cara mengambil keputuan bersama di dalam muyawarah.
b.  Guru mengadakan Tanya jawab tentang cara mengambi keputusan bersama, yaitu :
1.  Selain musyawarah keputusan bersama juga dapat dilakukan dengan   pengambilan ……..
2.  Dalam musyawarah setiap peserta berhak mengeluarkan ……..
c.  Guru memberikan tugas kepada siswa, bagaimana cara pengambilan keputusan bersama untuk membantu bencana alam ……….
d.  Guru mengajukan masalah tentang cara mengambil keputusan bersama. Masalah yang diajukan adalah :
     Bagaimana tata cara dalam musyawarah untuk menghasilkan keputusan bersama ?
3.  Kegiatan Akhir ( 10 menit )
     a.  Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman tentang cara                              
          pengambilan keputusan bersama.
     b.  Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa.

G. EVALUASI
     1.  Awal      : Guru memberikan pertanyaan tentang  cara mengambil keputusan bersama.

     2.  Proses    : Guru mengamati keaktifan siswa dalam  menjawab pertanyaan   
                 Dan memberikan tanggapan.
3.    Akhir     : Guru memberikan jawaban dengan tepat pada siswa.


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.        Keputusan bersama juga dapat dilakukan dengan pengambilan ……..
2.        Peserta musyawarah harus menghormati pendapat ……..
3.        Hasil keputusan bersama harus diterima dengan ……..
4.        Musyawarah bertujuan ……..

Kunci Jwaban  :
1.        Suara terbanyak
2.        Orang lain
3.        Ikhlas
4.        Mufakat
Kreteria penilaian :
Masing-masing nomor diberi nilai 25.
Benar semua diberi nilai 100.



Teman Sejawat,


SAMSURI, S.Pd                                                NIP.  19670506 198804 1 001                                                                                


Tanjung Raja,       Maret 2010
Mahasiswa,

DUMIYATI                                                                 NIM  817072224


                                                     Mengetahui
                                                     Kepala Sekolah


                                                             NURJANAH, S.Pd                                                             NIP 19660412 199210 2 002




FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT  DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Palembang
Di
   Palembang

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama                           :   SAMSURI, Pd
NIP                             :   19670506 198804 1 001
Tempat Mengajar        :   SD Negeri 19 Tanjung Raja
Alamat                        :   Jln Let. A. Muthalib  Sy Dsn III Desa Tanjung Raja
                                        selatan
                                        Kec. Tanjung Raja
Telepo.            :  
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama :
Nama                           :   DUMIYATI
NIM                            :   817072224
Program Studi             :   S 1   PGSD
Tempat Mengajar        :   SD Negeri  19 Tanjung  Raja
Alamat                        :   Jln  Let. A. Muthalib  Sy Dsn III Desa Tanjung Raja
                                        Kec. Tanjung Raja
Telepon                       :   085273741339
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Mengetahui
Kepala Sekolah


NURJANA, S..Pd
NIP19660412 199210 2 002

Tanjung Raja,     Maret  2010
Teman Sejawat


SAMSURI, S. Pd
NIP  19670506 198804 1 001




                            SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                                       :   DUMIYATI
NIM                                        :   817072224
UPBJJ - UT                             :   18 /  Palembang

Menyatakan bahwa :

Nama                                       :   SAMSURI, S. Pd
NIP                                         :   19670506 198804 1 001
Tempat Mengajar                    :   SD Negeri  19  Tanjung Raja
Guru Kelas                              :   V ( Lima )

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaa perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.




Teman Sejawat


  SAMSURI, S. Pd
NIP 19670506 198804 1 001




Tanjung Raja,     Maret  2010
Yang membuat Pernyataan
Mahasiswa


DUMIYATI
NIM:   817072224S





Comments

Popular Posts