contoh laporan perbaikan



LAPORAN
PERBAIKAN       
UPAYA  MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  PADA  MATA PELAJARAN  MATEMATIKA SISWA KELAS III  MI  AL HIDAYAH BANYUURIP


ut-color.jpg
 
                               









DI SUSUN OLEH


IKHSAN
NIM:820022131







   




  UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
     UNIVERSITAS TERBUKA ( U T )
      PALEMBANG
  20
14




ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan meyusun laporan penelitian tindakan kelas (PTK) yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PDGK 4501 pemantapan kemampuan Profesional (PKP), adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah
  1. Mengidentifikasi Masalah
  2. Menganalisis Masalah
  3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
            Penelitian ini Berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pecahan Dengan Metode Resitasi(Penugasan) Pada Siswa Kelas III MI AL-HIDAYAH KEC.TANJUNG LAGO . Melalui metode diskusi kelompok dengan media gambar diperoleh hasil belajar siswa yang semakin meningkat dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan.
 Kata kunci  “PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR  DAPAT:
1.      Meningkatkan hasil belajar siswa
2.      Meningkatkan efektifitas belajar siswa
3.      Menumbuhkan percaya diri pada siswa untuk bertanya jawab.

























                                                                        BAB 1
PENDAHULUAN

 A  .  Latar Belakang  Masalah
                 Masalah rendahnya mutu sekolah sudah sangat sering dikeluhkan masyarakat.Hal ini peran guru merupakan salah satu unsur yang dianggap sangat menentukan. Dengan kata lain, rendahnya mutu sekolah dipandang mempunyai kaitan langsung dengan  rendahnya mutu guru. Orang tua melihat sekolah,terutama dilihat dari mutu gurunya.Sebab guru yang rendah menyebabkan mutu sekolah yang rendah pula. Sebagian besar guru dianggap mutunya rendah.                                       
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,guru harus memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas siswa. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan mampu menciptakan proses belajar mengajar yang menarik sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas  dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal  balik antar guru dan peserta didik merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, paradigma pembelajaran di sekolah banyak mengalami perubahan.dalam hal ini seorang guru  di tuntut tidak semata-mata hanya memberikan pengajaran yang sifatnya teks book kepada siswa, melainkan harus mampu membangun pengetahuandalampikiranya.Sementara itu, mata pelajaran matematika merupakan ilmu universal yang mendasri perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan dalam berbagai disiplin ilmu  dan memajukan daya piker manusia.semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di landasi oleh perkembangan matematika.untuk menguasai dan menciptakan teknologi di perlukan pengusaan matematika yang kuat sejak dini.
Namun pada kenyataannya, para siswa umum menganggap matematika adalah mata pelajaran yang menakutkan sehinga terkesan membosan dalam mempelajarinya. Oleh sebab itu, hasil belajar matematika cenderung di rendah bahkan selalu di bawah ketentuan minimal.Kondisi kelas  III jumlah  siswa 30 orang pada MI AL-HIDAYAH  Kec.Tanjung Lago  relative hiterogen,baik dari segi ekonomi, kemampuan akademik, aktifitas ,maupun sarana yang dimilikinya. Berdasarkan segi kepemilikan buku, dari seluruh siswa kelas III  dengan jumlah siswa 30 orang Mi Al-Hidayah Kec.Tanjung lago  masing-masing siswa hanya memiliki satu buku pegangan yangdimiliki dari sekolahan.berdasarkan kenyataan ini, terlihat bahwa kemampuan untuk belajar dan membaca sangat rendah.
Pada proses pembelajaran mata pelajran matematika yang telah dilaksanakan di temukan bahwa kemampuan bertnya dan menjawab pertanyaan masih sangat rendah.hal ini terlihat pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya,siswa kebanyakan siswa diam dan saling pandang antar temanya dengan tanpa ada yang menyampaikan pertanyaan. Bila dipersentasikan hanya 10% siswa (5 dari 30 siswa)yang aktif baik bertanya maupun yang menjawab pertanyaan dari guru.Untuk meningkatkan kegembiraannya dan pengembangan kegiatan belajar siswa, guru harus berusaha merangsang dan memberikan dorongan belajar pada siswa sehingga terjadi interaksi dalam prose belajar mengajar. Upaya pencaian tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran  dapat  terlaksanakan  jika guru memilih  model pembelajaran yang di perkirakan tepat untuk di pakai pada proses pembelajaran.Metode pemberian tugas (relitas) merupakan salah satu metode pengajaran yang  dapat digunakan untuk mengaktifkan cara belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat seiring dengan meningkatnya penguasaan terhadap materi pelajaran.Pemberian
tugas mandiri pada awal proses belajar  dianggap sebagai pengalaman dasar bagi siswa untuk menerima pelajaran baru,karena  siswa telah mempelajari materi sebelum diajarkan di kelas.Kegiatan belajar yang dilakukan siswa  sebelum materi diajarkan di kelas dapat membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran yang akan diberikan. Hal ini dikarenakan siswa lebih memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan dipelajari di kelas,kemudian akan lebih mudah mengingat,memahami bahkan  menerapkan pelajaran tersebut ke dalam soal – soal dan  apabila guru menerangkan di kelas mereka telah dapat mengevaluasi materi yang dipelajarinya.                       
Sehubungan dengan itu peneliti  melakukan penelitian perbaikan pembelajaran  di Mi Al-Hidayah Kec.Tanjung Lago Kab.Banyuasin dengan alas an bahwa metode demontrasi lebih cocok di gunakan untuk meningkatkan akitivitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa diperlukan dalam kegiatan  belajar mengajar sehingga siswa lah yang seharusnya sangat aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adlah yang merencanakan,dansiswa       sendiri            yang     melaksanakan  belajar.
            Dengan melihat paparan  yang sudah dijelaskan diatas,serta melihat perolehan hasil belajar matematika siswa kelas III Mi Al-Hidayah Kec.Tanjung Lago  yang masih jauh dari hasil belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penulis mencoba melakukan penelitian perbaikan pembelajaran terhadap mekanisme belajar mengajar yaitu dengan menggunakan kajian meningkatkan kemampuan memahami pecahan.
         1.  Identifikasi  Masalah           
        Berdasarkan  hasil penilain dari 30 siswa kelas III MI Al-hidayah Kec.Tanjung Lago hanya 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Secara klasifikasi berati hasil belajar  belum tuntas.dari data tersebut dapat dijadikan indicator bahwa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar matematika  sebagai berikut:
1. Guru memberikan materi tidak menggunakan media.
               2. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media.
               3. Guru tidak siap melakukan proses pembelajaran di kelas.
               4. Penjelasan guru yang terlalu banyak pemaparan.
               5. Guru menyampaikan materi pembelajaran  terlalu cepat. 
               6. Siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran. 
               7. Hasil belajar belum memuaskan.sebanyak 30 siswa, hanya 5 siswa  yang sudah     mencapai criteria ketuntasan belajar.
               Untuk mengatasi hal ini, sebagai  guru perlu mengadakan  perbaikan dengan memperbanyak dan memvariasikan beberapa metode pembelajaran, meningkatkan keaktifan   siswa, dan menggunakan beberapa media pembelajaran    yang di sesuaikan dengan criteria pembelajaran matematika.
2. Analisis masalah
Dilihat dari masalah yang di hadapi dalam penelitian ini. Ada beberapa faktor yang  membuat kegiatan pembelajaran yang di laksanakan peneliti pada siswa kelas III MI Al- Hidayah banyuurip diantaranya yaitu:
1)             Siswa kurang aktiv bertanya jawab dengan guru
2)             Kurang memperhatikan penjelasan  yang dilakukan guru
3)             Siswa masih malu- malu untuk berunjuk tangan.
Sehingga menyebabkan kurangnya tingkat pemahaman siswa dalam materi pecahan tersebut. Dan membuat hasil belajar mereka kurang memuaskan.
3.  Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dengan cara menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa lebih memahami dan mengerti atau  lebih menguasai materi tersebut. Dan siswa dapat termotivasi lagi dalam belajar dan lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan yang di sampaikan guru, serta melibatkan siswa dalam memecahan masalah. Sehingga hasil belajar siswa kelas III MI Al- Hidayah Banyuurip mendapatkan nilai yang memuaskan.
B. Rumusan Masalah                                                                                                         Berdasarkan hasil penelitian, di atas maka diperlu diadakan penelitian tindakan kelas untukmelihat hasil belajar terstruktur melalui pemberian tugas dengan rumusan masalah “Apakah penerapan metode resitasi dapat meningkatkan aktifitas belajar   siswa kelas III Mi Al-hidayah kec.tanjung lago ?”
C. Hipotesis Tindakan
            Rumusan masalah yang dikemukakan di atas merupan untuk mengatasi masalah yang di dasari oleh kajian dalam proses pembelajaran matematika sebagai langkah perbaikan.
Beberapa upaya  yang harus di lakukan untuk menjawab permasalahan  itu sebagai berikut:            
1.    Guru harus bijaksana dalam menyampaikan materi dengan memberikan contoh contoh dari yang mudah berangsur untuk berfikir rumit sesuai dengan tingkat usia dini. 
2.    Menciptakan  hasil belajar konduktif serta penugasan kelas yang berwibawah dan banyak pendekatan pada siswa.
3.    Pengaturan jadwal yang sesuai dengan situasi untuk pelajaran matematika.
4.    Usahakan selalu memotivasi siswa, sehingga minat belajar  berangsur timbul dan melekat pada jiwa siswa.         
5.     Guru harus menamkan sikap disiplin yang di awali pada diri sendiri.
6.    Absen diutamakan,karena absen berpengaruh pada nilai siswa. 
7.    Berikan tugas yang cukup menantanag dan bila perlu tugas tersebut mencari informasi yang ada dilingkungannya untuk melaksanan simulasi dengan bermain peran sehingga minat siswa akan tertantang.  
8.    Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika merujuk kepada penggunaan media yang konkrit dan sederhana agar lebih mudah di mengerti.
9.    Dalam memerankan suatu kejadian dilakukan oleh siswa,guru hanya membimbing dan mengarahkan siswa.
D . Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
                 Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini sebagai    berikut:
1.      Mendeskripsikan pembelajaran matematikadengan metode resitasi  kelas III MI Alhidayah Banyu urip Kec.Tanjung Lago.
2.           mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas III MI alhidayah kecamatan  tanjung lago melalui metode resitasi(penugasan).                                                      E.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran                                                            Hasil penelitian  perbaikan pembelajaran yang di lakukan di kelas III Mi Alhidayah  banyu urip kec. Tanjung lago  di harapkan bermanfaat sebagai berikut:  
1.      Siswa;
a.    Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan Pembelajaran.                     b.  Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika.
     c.   Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
 2. Guru;
a. Untuk meningkatkan kteafitas guru menggunakan metode dalam kegiatan      pembelajaran.
            b.   Untuk membantu guru dalam mengembangkan profesi  secara     profesi
            c.   Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
        3. Untuk Lembaga Pendidikan
a. Ikut berperan aktif dalam member sumbangan yang positif terhadap kemajuan    sekolah.            
b.  Membantu terwujudnya misi sekolah yang direncankan, yaitu   unggul  dalam prestasi.


















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
I.   Landasan Teori
A.     Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa yunani “mathematikos’ secara ilmu pasti, atau ‘mathesis’ yang berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak di tarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi jelas kesimpulan yang di tarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi (ensiklopedia indonesia). Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat istilah Matematika Sekolah yang dimaksudnya untuk memberi penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkdiknas: 1994).
a.    Pengertian pecahan
        Pecahan dapat di artikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.
b.    Pecahan sebagai bilangan pembagi
       Pecahan dapat diartikan sebagai bilangan pembagi maksudnya adalah pembilang.
B.        Definisi pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadi orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman, (KBBI, 1994:14). Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolahan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah  laku tertentu pula.
Belajar memiliki tiga atribut pokok yaitu;
a.       Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan
b.      Hasil belajar berupa perubahan prilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik maupun efektif.
c.       Belajar berlangsung memulai pengalaman, baik pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung (melalui pengamatan). Dengan kata lain belajar di dalam interaksi dengan lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
Menurut Gagne dalam kutipan Martinis Yamin belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dimana setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikirannya karena belajar proses kognitif, Martinis Yamin (2007: 106), selain itu belajar menurut Watsot dalam kutipan Asri Budiningsih adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat di ukur (Asri Budiningsih 2005:22). Sedangkan menurut (Nana Sudjana 2008:28) definisi belajar adalah proses yang di arahkan pada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.Dari beberapa definisi belajar diatas dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan interaksi antara individu untuk memperoleh perubahan kemampuan, perubahan tingkah laku yang di dapat dari pengalaman dan akan bertahan lama.

C.    Hasil Belajar
a.      Pengertian hasil belajar
Hasil belajar adalah tercapainyai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dalam suatu proses belajar mengajar. Hasil belajar di indikasikan daya serap bahan pengajaran yang di ajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.Winarno Surachmad menyatakan hasil belajar merupakan nilai hasil belajar yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar. Hal tersebut berarti hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorif  hasil belajar pada dasarnya berkaitan pula dengan hasil kegiatan belajar adalah suatu proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan kebiasaan, kecakapan,bertambah daya, pikir, sikap, dan lain-lain. (Soetomo, 1993: 120).Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2000 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi pembelajaran adalah peroses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu, yang dicapai dalam belajar, Pengertian hasil belajar itu sendiri dapat diketahui  dari para ahli pendidikan. Hasil belajar berasal dari kata hasil dari kegiatan belajar. Agar tidak menyimpang dari pengertian sesungguhnya maka perlu dijelaskan secara perkata terlebih dahulu. Hasil belajar gabungan dari kata hasil dan kata belajar. Hasil belajar sebagai keberhasilan usaha yang dapat di capai (winkel. 1998:162).Dalam hasil belajar meliput kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil akademis yaitu hasil yang di capai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang telah di rumuskan guru  baik berupa kognitif, afektif, maupun dari segi psikomotornya. Dalam proses belajar dan mengajar seorang guru wajib menentukan tujuan pembelajaran umum maupun khusus. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang di capai siswa harus mampu mengevaluasi belajar siswa, dengan begitu siswa dapat dilihat kemampuanya.
Jadi hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang telah di capai siswa setelah mengikuti hasil kegiatan proses belajar dan mengajar, baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hasil yng di maksud dalam penelitian tindakan kelas ini, berupa hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam waktu tertentu. Sedangkan dalam kaitannya dengan penelitian ini, hasil belajar adalah peningkatan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan guru. Jeromi S. Bruner dari Universitas Harvard menjadi sangat terkenal dalam dunia pendidikan umumnya dan pendidikan matematika khususnya. Bruner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa atau benda tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang peristiwa atau benda yang dialaminya atau di kenalnya. Hal-hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi tiga tahap
1.      Tahap Enaktif atau tahap kegiatan (Enavtive)
2.      Tahap Ikonik atau tahap gambar bayangan (Iconic)
3.      Tahap Simbolik (Simbolic)
b.   Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
1.      Faktor intern, yaitu faktor yang timbul dari siswa itu sendiri.
a.    Faktor jasmaniah
b.   Faktor psikologis
c.    Faktor kelelahan
2.      Faktor ekstern, yaitu faktor yang timbul dari luar diri anak.
a.    Faktor keluarga
b.   Faktor sekolaah
c.    Faktormasyarakat
D.  Alat peraga                                                                                                                            Alat peraga disebut juga alat bantu pelajar. Alat peraga yang dugunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran, maka pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan efektif. Menurut Heinich (1996) menyatakan bahwa keserluruhan sejarah,  media dan teknologi telah mempengaruhi pendidikan. Media merupakan jamak dari kata medium adalah suatu seluruh komunikasi. Diturunkan dari bahasa latin  yang berarti “antara” . Istilah ini yang membawa informasi kepenerima tercetak, komputer dari instruktur. Yang demikian ini di pandang sebagai media ketika mereka membawa pesan dengan suatu maksud pembelajaran
Alat peraga sebagai media pembelajaran dapat menjadi materi pembelajaran yang disampaikan lebih  mudah di cerna siswa. Alat peraga menambah konkret materi pembelajaran yang di sampaikan guru sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih bermakna bagi kehidupan siswa. Karena itulah guru matematika yang dalam pembelajaran menggunakan alat peraga akan memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1.      Siswa menjadi tumbuh minatnya terhadap pelajaran yang sedang di ajarkan 
2.      Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret dan karena itu lebih di pahami dan di mengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat lebih rendah.
Alat peraga dapat disebut juga alat bantu dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pendidikan, alat peraga sering pula disebut dengan media pembelajaran oleh karena itu dalam hal ini peneliti tadak akan mempersoalkan istilah tersebut. Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar” atau “peraga” (Depag RI, 2004: 11)            Ada dua manfaat pentinga alat peraga dalam pembelajaran matematika di SD/MI antara lain:
a.    Secara psikologi, taraf berpikir siswa di SD/ MI masih berbeda pada tahap operasi  konkret, sedangkan subtansi matematika bersifat abstrak sehingga dengan memanfaatkan alat peraga siswa akan lebih mudah memahami kosep prinsip matematika yang abstrak tersebut.
b.   Pemanfaatan alat peraga dalam pembelajran matematika di SD/ MI dapat menunbuhkan rasa senang siswa dalam belajar matematika.
             Alat peraga dalam pembelajran alternatif adalah alat peraga matematika yang diperlukan dalam pembelajaran matematika MI khususnya kelas III  yang dapat di buat sendiri oleh guru atau siswa dengan bimbingan guru menggunakan alat atau bahan yang ada di sekitar sekolah.Dalam materi pecahan yang di dalamnya berbentuk pecahan biasa seperti , . Dalam materi ini kita dapat menggunakan alat peraga yang diantaranya adalah:
1.     Menggunakan gambar
E.  Hipotensi
Hipotensi yang di anjurkan dalam proposal ini adalah: “Melalui alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III MI Al- Hidayah Banyuurip”





















BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.    Subjek, Tempat, dan Waktu penelitian serta Pihak yang Membantu
1.      Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian kelas ini adalah kelas III MI Al- Hidayah Banyuurip Kec. Tanjung lago Kab. Banyuasin, berjumlah 30 orang. Yang terdiri dari 11 anak laki- laki dan 19 anak perempuan. Selain itu penulis pengajar siswa kelas III.
2.      Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini mengambil lokasi di MI Al- Hidayah Banyuurip, Kec. Tanjung Lago Kab. Banyuasin. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan mengajar pada sekolah tersebut,sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April. Waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Adapun jadwal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
                                               Jadwal penelitian
No
Siklus
Materi pelajaran
Tanggal pelaksanaan
1
Pra siklus
Mengenal arti pecahan
  25 Maret 2014
2
Pertama
Pecahan sederhana
   1 April 2014
3
Kedua
Menulis,membacalambang pecahan sederhana
10    April 2014
4.      Pihak yang Membantu Penelitian Perbaikan Pembelajaran
             Pihak yang terlibat pada penelitian tindakan kelas ini yaitu
             peneliti sendiri  dan dibantu oleh:
·         Teman Sejawat sebagai Supervesor 2
Nama/NIY              : Zubaidah
NPWP                    : 46.693.812.3-314.000
·         Kepala Sekolah Mi Al-hidayah Banyu Urip,Kec.Tanjung Lago
Nama/NIY             :Rosidah S,Pd
NPWP                    :
·         Dosen Pembimbing sebagai Supervisor 1
Nama/NIP              : Sunarno S,Pd /196606131999031002
B.     Desain Prosedur  perbaikan penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini menggunakan beberapa siklus, tiap siklus terdiri dari kegiatan:
1.      Perencanaan
a.    Penelitian melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan alat peraga.
b.   Membuat RPP
c.    Membuat lembar kerja siswa (LKS)
d.   Menyusun alat peraga/ evaluasi
2.      Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang bermaksud yaitu tindakanyang di lakukan secara sadar dan terkendali,yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.salah satu perbedaan antara penelitian tindakan dan penelitian biasa adalah bahwa penelitian tindakan diamati,dengan maksud untuk mengumpulkan bukti tentang tindakan mereka agar dapat sepenuhnyamenilainya.
3.      Pengamatan
Pengamatan atau observasi untuk mendokumentasikan pengalaman tindakan terkait.observasi yang cermat dibutuhkan karena tindakan dibatasi oleh keadaan realitas,dan semua kendala yang belum pernah dapat dilihat dengan jelas pada waktu yang lalu.objek observasi adalah seluruh proses tindakan yang terkait, pengaruhnya(yang disengaja dan tidak disengaja),keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang muncul dalam konsep terkait.observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa prose perubahan  kinerja PBM.
4.      Refleksi
 Refleksi  adalah mengingat dan merenungakn suatu tindakan persis seperti,yang telah di catat dalam observasi.refleksi berusaha memahami proses, masalah,persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis.refleksi biasanya dibantu dengan diskusi,refleksi member dasar rencana perbaikan.refleksi merupakan kegiatan analisis,interprestasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksaan tindakan.        
C.    Prasiklus
Pada proses pembelajaran awal (prasiklus ) dengan materi mengenal pecahan sederhana dilaksanakan pada hari Selasa , Tanggal 25 maret 2014. Pelaksanaan kegiatan proses  pembelajaran dengan waktu 2 x 35 Menit, dengan mengikuti sistematika sebagai berikut : perencanaan, pelaksanaan,, evaluasi dan refleksi.
 Proses perencanaan pembelajaran pada kegiatan prasiklus ini  dilaksanakan pembelajaran dengan rencana tindakan sebagai berikut :
Ø  Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP 0 )
Ø  Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.
 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam proses membelajarkan siswa di dalam kelas. dengan urutan tindakan sebagai berikut :
Ø  Kegiatan Awal
Ø  Kegiatan Inti
Ø  Kegiatan Akhir
Ø  Evaluasi
           Pada saat pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan keaktifan dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran selesai guru mengadakan evaluasi berupa test individual sebagai tolak ukur kerhasilan proses pembelajaran. soal berjumlah 5 butir soal  essay dengan skor maksimal 100, , kemudian diperoleh skor akhir yang akan menentukan siswa mana yang memperoleh skor atau nilai tertinggi.
           Berdasarkan hasil hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran bahwa hasil test belajar siswa sangat rendah, hampir 50% siswa memperoleh nilai dibawah Standar Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang telah ditetapkan sebesar 65,atau 6 siswa yang belum tuntas dari 30 siswa keseluruhan, dengan nilai rata-rata 63, dari hasil analisis diatas, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran, hal ini laksanakan  karena kreteria keberhasilan secara umum apabila hasil belajar siswa 85% tuntas.kegiatan prasiklus ini  berguna untuk menentukan rencana pada siklus penelitian selanjutnya. Hasil Penelitian Pra Siklus


1.1  Siklus 0
     Pada Pra siklus  terdapat 5 siswa yang baru mencapai ketuntasan. Ini karena siswa tersebut sudah bosan dengan metode cerama dan pemberian tugas dan yang selalu di pakai guru mengajar dengan tidak menggunakan alat peraga.
      Dari Pra siklus  ini terlihat dari masing-masing siswa yang mencapai ketuntasan dengan kata lain dari 30 siswa baru 5 siswa yang mencapai ketuntasan atau sekitar 55%  siswa yang mendapat nilai 70 ada 3 siswa dan mendapatkan nilai 60 ada 2 siswa.
          Ini menujukan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus belum berhasil sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir pelajaran dengan waktu kira-kira 15 menit. Hasil tes di analisis oleh guru dan teman sejawat dalam belajar.
Dari pengamatan yang di lakukan oleh teman  sejawat ada beberapa hambatan yang membuat belum tuntasnya penelitian antara lain:
a)         Hambatan
1.      Baru sekitar 20% siswa yang berani tujuk tangan
2.      Buku pegangan yang jumlahnya sedikit sehingga siswa agak mengalami kesulitan dalam belajar
3.      Masih ada siswa yang bingung dan belum mengerti tentang bentuk pecahan
4.      Ketidak adaan alat peraga di sekolah
b)         Pemecahan
1.      Mengadakan pendekatan dengan siswa tersebut dan mencoba memberi penguatan yang positif sehingga anak termotivasi untuk tunjuk tangan.
2.      Membuat alat peraga yang lebih bervariasi sehingga lebih menarik.
3.      Menjelaskan lebih terperinci lagi tentang penjumlahan pecahan biasa
1.2.    Siklus I
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri.Penelitian pada siklus I inidilaksanakan      selama     1kali    pertemuan dengan (2 x 35 menit) .  Pada materi membandingkan pecahan sederhana adapun waktu pelaksanaan penelitian pada siklusIadalah: Selasa, 01april 2014 Pelaksanaan kegiatan penelitian mengikuti sistematika sebagai berikut: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi.
a.         Perencanaan Tindakan                                                                             Pembelajaran pada  penelitian ini menggunakan media gambar/audio visual. Pada penelitian siklus I dilaksanakan pembelajaran dengan rencana tindakan sebagai berikut :
Ø    Menetapkan kelas 3 sebagai subyek.
Ø     Menyiapkan program semester ganap.
Ø    Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Ø    Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi  pembelajaran.
Ø    Menggunakan media gambar/audio visual dalam setiap pembelajaran
Ø    Menyiapkan lember Observasi
Ø    Menyiapkan Lembar Penilaian atau LKS.
b.         Pelaksanaan Tindakan                                                                                            Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam proses membelajarkansiswa di dalam kelas. Setiap tatap muka menggunakan media gambar/audio visual dengan urutan tindakan sebagai berikut :
a.    Kegiatan Awal
Ø Apersepsi
Ø Memotivasi siswa
Ø Menyampaikan  tujuan pembelajaran
Ø Menyampaikan Kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
b.    Kegiatan inti
Merealisasikan rencana tindakan yang sudah dibuat sebelumnya,seperti pada kegiatan inti pada proses pembelajaran yang telah direncanakan dibawah ini:    
Ø  Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada semua siswa mengenai bangun kubus.
Ø  Guru mengajak siswa untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan–pertanyaan itu.
Ø  Guru membagi kelompok secara berpasangan dengan teman sebangkunya.
Ø  Guru meminta seorang siswa dari pasangannya itu mempersentasikan materi yang baru diterima  dan pasanganya mendengarkan kemudian berganti peran, begitu juga kelompok lain
Ø  Guru meminta siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil dialog dengan teman pasangannya.
Ø  Guru dan siswa Membuat kesimpulan hasil pembelajaran yang berlangsung.
Ø   Guru memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing- masing siswa dalam bentuk lembar kerja atau LKS
Ø  Guru bersama siswa membahas bersama hasil kerja siswa.
Ø  Guru memberi penghargaan kepada siswa yang nilainya bagus.
c.    Kegiatan Akhir
Ø  Memberitahukan tentang materi pembelajaran minggu berikutnya
Ø  Memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi  berikutnya
c.       Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung minat belajar siswa terus diamati selama pertemuan dalam siklus I dengan alat pengumpul data lembar observasi/ pengamatan dan data hasil penilaian keterampilan berbicara siswa, hasil pengamatan menunjukkan minat belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan dari kegiatan prasiklus yaitu sebesar 80% sedangkan hasil tes evaluasi akhir pelajaran menunjukkan rata-rata 72,5 atau 20% belum tuntas.
d.      Evaluasi dan refleksi
Ø   Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi dapat diketahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui media gambar/audio visual setelah proses pembelajaran berlangsung belum memuaskan. 
Ø   Apersepsi
Ø   Memotivasi siswa
Ø   Menyampaikan  tujuan pembelajaran
Ø   Menyampaikan Kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
Ø   Melakukan evaluasi tindakan bersama mitra mengenai pembelajaran yang telah di lakukan.
Ø   Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang nantinya akan di gunakan pada siklus berikutnya.

1.3.    Siklus II
Siklus II dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, dengan waktu 1 kali pertemuan (2 x 35 menit).  dengan materi yang berbeda, materi pada siklus II ini adalah Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana.        Adapun waktu pelaksanaan penelitian pada siklus II adalah  kamis,10 april 201  Pelaksanaan kegiatan penelitian mengikuti    sistematika       sebagai
 berikut : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi.
a.     perencanaan
peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama(sebelumnya).
b.   Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam proses membelajarkan siswa di dalam kelas.  Setiap tatap muka menggunakan media gambar/ audio visual dengan urutan tindakan hampir sama dengan siklus I yaitu: Tindakan guru seminggu sebelumnya: Sebagai perbedaan tindakan dari siklus I yang merupakan tindakan tambahan pada siklus II yakni :
. Merubah pasangan kelompok atau pasangan duduk
Ø  Mengubah materi pembelajaran / KD berikutnya.
Ø  Menggunakan media gambar / audio visual dalam pembelajaran           
   Kegiatan Awal
Ø Apersepsi
1.        Guru mengenalkan gambar bangun ruang kubus.
2.        Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan beberapa pecahan sederhana.
Ø  Memotivasi siswa
Anak-anak sekalian mari kita semua menghargai jasa para Pahlawan yang telah mempertahankan kemerdekaan kita dengan cara mengisi kemerdekaan dengan belajar dan bekerja keras.
Ø  Menyampaiakn tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana dari beberapa bangun ruang kubus.
Ø  Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti
Ø Menyajikan informasi kepada siswa untuk membaca buku gambar dan  buku paket
Ø Menyampaikan materi pelajaran 
Ø Guru meminta pada siswa agar berdiskusi.
Ø Guru meminta pada siswa untuk mencatat materi yang dianggap penting dari kasil diskusinya.
Ø Guru meminta seorang siswa dari pasangannya itu mempersentasikan materi yang baru diterima dan pasanganya mendengarkan kemudian berganti peran, begitu juga kelompok lain
Ø Guru meminta siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil dialog dengan teman pasangannya
Ø Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa
Ø Membantu membenarkan kesimpulan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa, jika belum benar
Ø Siswa secara individu memgerjakan lembar kerja siswa /LKS
Ø Guru bersama siswa membahas hasil kerja siswa.
Ø Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat nilainya tertinggi
Kegiatan Akhir
Ø Memberitahukan tentang materi pembelajaran minggu  berikutnya
Ø Memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi berikutny.
c.     Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung dalam siklus II ini hasil belajar siswa terus diamati  dengan alat pengumpul data lembar observasi dan data hasil test individual, hasil pengamatan menunjukkan minat belajar siswa meningkat yaitu 90% dan hasil tes individu diperoleh rata-rata 79,5 atau sudah mencapai 85% tuntasan.
d.       Evaluasi dan refleksi
Penilaian keterampilan berbicara siswa diambil selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagai data pendukung penelitian data siklus II yang diperoleh dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa tentang  menghargai tokoh-tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan melalui media gambar/audio visual pada siswai kelas III MI ALHIDAYAH. dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu matematika, telah terbukti.
D. Tehnik Analisis Data
            Dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan  peneliti yaitu:
1.    Data kuantitatif atau (nilai belajar siswa) yang dapat di analisis secara deskriptif, yaitu untuk mencari  presentase keberhasilan belajar.
2.    Data kuantitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), perhatian dan lain-lain yang dapat di analisis secara kualitatif.
Analisis data tes yang digunakan adalah membandingkan data TA, T1dan T2. Jika di peroleh  T2 T1 TA maka di katakan penelitian ini berhasil.
TA :Ketuntasan siswa  sebelum diberikan tindakan
T1 :Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1
T2 :Ketuntasan belajar siswa pada siklus 2




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peskripsi, Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran                                                                    1. prasiklus
Kegiatan prasiklus dilakukan pada tanggal 25 maret 2014,pada prasiklus ini nilai  siswa hanya 10 siswa yang aktif dari 30 siswa dan tidak memenuhi syarat KKM yaitu 65, sehingga perlu dilakukan perbaikan.Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam 2 siklus, dalam setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan,pelaksanaan,obserfasi dan refleksi.
2. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :
1.   Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dengan pokok bahasan  jenis jenis dan kegunaan uang
2.   Menyiapkan media pembelajaran pada buku
3.   Menyiapkan pedoman observasi
4.   Menyiapkan evaluasi
b. Pelaksanaan
  Kegiatan pembelajaran siklus 1 ini dilakukan pada tanggal 1 april 2014 dengan pokok bahasan mengenal pecahan sederhana. Kegiatan yang dilakukan pada trahap ini antara lain :
1. Memberi penjelasan tentang materi pelajaran dengan menggunakan media gambar
2. Guru menjelaskan tentang pecahan sederhana
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4.   Memberikan penjelasan kepada siswa untuk bertanya atau  menjawab pertanyaan dari guru
5.      Melakukan observasi terhadap kegiatan belajar siswa
6.      Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh satu orang supervisor II yaitu zubaidah,S1.PGSD yang merupakan salah satu guru di Mi Al-Hidayah Banyu Urip,KEC.Tanjung lago.
d. Refleksi                                                                                                                                berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan diskusi dengan supervisor terhadap proses pembelajaran pada siklus pertama diperoleh temuan bahwa pembelajaran dengan metode resitasi kurang tepat,sehingga siswa tidak mengertidan memahami pelajaran,bahkan banyak siswa yang bercerita sendiri. Untuk itu dilakukan perbaikan pada siklus kedua yaitu dengan metode diskusi kelompok.
3. Siklus Kedua
a. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :
1.        Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2 dengan pokok bahasan perbedaan lingkungan alam dan buatan
2.    Menyiapkan media pembelajaran gambar klingkungan alam dan buatan
3.         Menyiapkan pedoman observasi
4.         Menyiapkan evaluasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan perencanaan siklus II dilaksanakan  pada tanggal 10 april 2014 Dengan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. Kegiatan yang di lakukan pada tahap ini antara lain :
1.         Guru merubah pasangan kelompok atau pasangan duduk,menjelaskan materi menggunakan gambar bangun ruang kubus.
2.         Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru
3.         Melaksanakan observasi terhadap kegiatan siswa
4.         Melakukan evaluasi terhadap belajar siswa
c. Observasi
pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan metode pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat oleh satu orang pengamat. (observasi) atau teman sejawat yaitu zubaida,S1.PGSD yang merupakan salah satu guru di Mi Al-Hidayah Tanjun Lago                                             d. refleksi
   berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan diskusi dengan supervisor terhadap proses pembelajaran siklus II diperoleh temuan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok ini siswa lebih mudah memahami pelajaran dan dapat menarik minat siswa untuk ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan  oleh guru. Terbukti hasil belajar yang diperoleh siswa mancapai ketuntasan 90%,dan memenuhi KKM.
Siklus I
1.      Hasil pengolahan data                                                                         
Bagian ini memuat data dan pengolahan data yang diperoleh  berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran tersaji pada tabel I berikut ini
Tabel I Aktivitas belajar siswa kelas III dalam pembelajaran  matematika
No
Keterlibatan peserta didik dalam belajar
Sebelum perbaikan
Siklus 1
Jumlah siswa
  %
Jumlah siswa
%
1
Terlibat aktif
10
50
15
65
2
Terlibat pasif
15
65
8
32
3
Tidak terlibat
5
5
7
15

Jumlah
30
90
30
90
Keterangan :
1.      Terlibat aktif artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi pelajaran.
2.      Terlibat pasif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh tetapi tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan seadanya
3.  Tidak terlibat, artinya siswa duduk dan diam saja,tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Berdasarkan tabel I di atas,terlihat bahwa jumlah dan prosentase siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran menunjukkan adanya kenaikan. Sebelum perbaikan pembelajaran,siswa yang terlibat aktif hanya 10 orang(50.%)kemudian naik menjadi 15 orang(65%) pada siklus I, hal ini berarti pula bahwa aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika mengalami peningkatan. belajar siswa sebelum perbaikan dan pada setiap siklus I pembelajaran lebih jelas tersaji  pada diagram I berikut :
2. Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi yang dilakukan guru sebelum pembelajaran dan perbaikan pembelajaran siklus I tersaji pada tabel I hasil belajar siswa.
Berdasarkan tabel II terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menukjukan adanya peningkatan dari sebelum perbaikan pembelajaran keperbaikan pembelajaran pada siklus I, keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai >_ 70 baru mencapai10orang (50%), kemudian meningkat menjadi 15 orang (65%) pada siklus I. namun demikian perbaikan pembelajaran matematik belum dikatakan berhasil karena belum memenuhi syarat ketuntasan belajar, yaitu >_90% siswa mencapai nilai 70%
Siklus II
1.      Hasil Pengolahan Data                                                                                                        Bagian ini membuat data yang diperoleh berdasarkan hasil obserfasi terhadap aktifitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran  matematika dikelas III  MI Al-hidayah banyu urip.
a.    Hasil Observasi
  Hasil observasi yang dilakukan terhadap aktifitas siswa setelah perbaikan pembelajaran pada siklus I dan perbaikan pembelajaran pada siklus II tersaji pada tabel berikut:
Keterangan :
1. Terlibat aktif artinya,siswa menyimak dengan sungguh-sungguh,aktif  bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi pelajaran.
2. Terlibat pasif,artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh tetapi tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan seadanya.
3. Tidak terlibat, artinya  siswa duduk dan diam saja, tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Berdasarkan tabel II diatas, terlihat bahwa siswa dan prosentase siswa yang aktif dalam perbaikan pembelajaran pada siklus  I dan perbaiakan pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya kenaikan. Pada pembelajaran siklus I siswa yang terlibat aktif15.orang (65%) kemudian meningkat menjadi 25 orang (90%) pada siklus II hal ini berarti pula bahwa aktifitas belajar siswa  dalam pembelajaran matematika mengalami peningkatan.
b.    Hasil evaluasi
          Hasil evaluasi yang dilakukan guru sebelum perbaikan pembelajaran dan pada pelajaran siklus II tersaji pada tabel III hasil belajar siswa.     
belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sisial menunjukkan adanya peningkatan dari perbaikan pembelajaran siklus I keperbaikan pembelajatan siklus II keadaan pada perbaikan siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai >_70 baru mencapai15 orang  (65%) kemudian meningkat menjadi25 orang (90%) pada siklus II.
1. Hasil pengolahan data
 Bagian ini memuat data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi  terhadap aktifitas belajar dan hasil evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaranmatematika  dikelas III MI Al-hidayah.                                       
a. Hasil Observasi                                                                               
                    Hasil observasi yang dilakukan  terhadap aktifitas siswa  setelah perbaikan pembelajaran pada siklus I dan perbaikan pembelajaran pada siklus II  tersaji pada tabel berikut :
Keterangan :
  1. Terlibat aktif artinya,siswa menyimak dengan sungguh-sungguh,aktif  bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi pelajaran.
  2. terlibat pasif,artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh tetapi tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan seadanya.
3.  tidak terlibat, artinya  siswa duduk dan diam saja, tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan
     Dari  tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa dalam prosentase siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran sebelum perbaikan pembelajaran dan  setelah perbaikan pembelajaran menunjukkan asanya kenaikan.sebelum perbaikan perbeelajaran,siswa yang terlibat  aktif hanya 10 orang (50%) kemudian naik menjadi15 orang (65%)pada siklus 1 dan 25 orang (90%)pada siklus II.hal ini berarti bahwa aktifitas dalam pembelajaran     matematikamengalami peningkatan.
Peningkatan hasil belajar siswa sebelum perbaikan perbelajaran dan pada setiap siklus lebih jelas tersaji pada diagram V berkut ini:
a. Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi yang dilakukan guru sebelum sebelum perbaikan pembelajaran dan pada setiap siklus pembelajaran tersaji kjelas pada tabel V hasil belajar siswa
        Berdasarkan tabe III, terliha bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menunjukkan adanya pe ningkatan dari satu siklus pembelajaran yang lain. Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai >70  baru mencapai10 orang ( 50% ) kemu ( 65% ) pada siklus satu dan menibngkat lagi menjadi 25 orang ( 90% ) pada siklus II. Dengan demikian perbaikan pembelajaran matematika dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi ketuntasan belajar,yaitu > 90% siswa mencapai nalai 70.Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dan keaadaan sebelum perbaikan pembelajaran secara lebih jelas tersaji pada diagram berikut:
1. Deskripsi Temuan dan Hasil                                                                                                Berdasarkan hasil evaluasi matematika di kelas III MI Al-hidayah  sebelum perbaikan pembelajaran terlihat jumlah siswa yang memperoleh nilai >70 hanya10 orang atau50%dan hanya 25 orang yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Dari hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan,kemudian dilakukan diskusi dengan supervisor dan temen sejawat diperoleh temuan antara lain bahwa penjelasan materi pembelajaran terlalu abstrak sehingga sulit dimengerti bagi siswa dan hasil evaluasi peserta didik sangat rendah. Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang pas. Sehubungan dengan itu bahwa maka dilakukan upaya perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok.proses pembelajaran berikutnya dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)yang dilakukan dalam dua siklus.Pada pembelajaran siklus I,dilakukan upaya perbaikan dengan menggunakan media,hasi observasi dan hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan adanya kenaikan aktifitas belajar dan hasil belajar  siswa. Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran sebanyak 15 orang (65%) dan memperoleh nilai >70 walaupun telah menunjukkan adanya peningkatan aktifitas  belajar maupun hasil belajar siswa., namun pembelajaran kurang memuaskan. Hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran siklus I diperoleh temuan bahwa media pembelajaran kurang cukupuntuk menunjang pemahaman siswa temtang materi ini. Sehubungan dengan itu,maka dilakukan upaya perbaikan pembelajaran siklus II melalui metode diskusi kelompok.
Pembelajaran sebelum perbaikan dan perbaikan pembelajaran siklus I  dan perbaikan pembelajaran siklus IIdilakukan dalam ruang kelas dengan menggunakan metode  diskusi kelompok. Tindakan ini I terlihat bahwa10 Dari30 siswa terlibat aktif, sedangkan hanya dua yang terlibat secara pasif dalam pembelajaran. Hasil belajar nya pun mencapai ketuntasan sebanyak 25 orang  (90%).hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktifitas belajar maupun hasil belajar  siswa bila di bandingkan dengan perbaikan pembelajaran siklus I.dengan demikian hasil yang diperoleh memenuhi target yang diharapkan  yaitu >90% siswa memperoleh nilai >70
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa perbaikan pembelajaran  adalah meningkatkan hasi belajar siswa atau meningkatkan pemahaman materi yang diajarkan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
            Berdasarkan hasil pengamatan tehadap upaya perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II ternyata penggunaan metode diskusi kelompok dan media gambar pada pembelajaran matematika kela III MI Al-hidayah  cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan. Mengingat usia siswa kelas III MI Al-hidayah  berkisar antara 9 tahun.



                                                     





















BAB V
                  SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.        Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Media gambar/audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2.    Siswa termotivasi untuk belajar karena adanya metode resitasi yang menarik.
     Hal ini ditunjukan pada hasil deskripsi  per siklus dan pembahasan per siklus,antara lain pada pra siklus hasil dari 50%.motivasi dari65%menjadi90% walaupun sudah meningkat tetapi belum mencapai target.pada siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari hasil tes bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siswa adalah15orang(65%).pada siklus 2 terjadi lagi peningkatan hasil belajar siswa dari hasil tes,didapat bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 10orang(50%)motivasi dari 65%menjadi 90% hal ini menunjukan suadah mencapai target.  
B.        Saran Tindak Lanjut
  Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika,maka untuk meningkat hasil belajar lsiswa penerapa metode resitasi perlu dipertimbangkan untuk kegiatan pembelajaran materi matematika yang lain yang berguna untuk memberikan motivasi siswa untuk selalu aktif memperhatikan materi yang dijelaskan guru.sehubung dengan hasil yang dicapai dalam penelitian ini,ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1.    Guru hendaknya dapat memotivasi siswa melalui penerapan metode resitasi untuk mata pelajaran matematika.tujuanya agar daya ingat siswa terhadap materi yang diberikan menjadi lebih baik.
2.    Dalam penyusunan rencana pembelajaran guru harus mencantumkan metode pembelajaran dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3.    Tahap prose pembelajaran guru harus mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan perhatian siswa.
4.    Guru perlu mengadakan kegiatan kelompok kerja guru untuk bertukar pendapat tentang metode yang sesuai.
5.    Untuk mempertahankan ketercapaian ketuntasan pembelajaran,setiap proses pembelajaran  hendaknyaguru selalu melakukan PTK .

                                            


DAFTAR PUSTAKA


Ahmad Rohani 2006.pengelolaan pengajaran,Edisi Refisi,PT,Rinika cipta.
Depdiknas .2003.beberapa model pengajaran dan srategi belajar dalam pembelajaran
IPA-Fisika.jakarta :Depdiknas
Djamarah dan Zain(2006).strategi BelajarMengajar.Edisi  Revisi. PT Rineka cipta.
IGAK Wardhani ,dkk.Penelitian Tindakan Kelas,Penerbit Universitas terbuka
Ikbal dan dewi karyati(2006),penelitian tindakan kelas.Edisi Revisi UNSRI
Librianti,2001,pengaruh Metode Resitasi Berupa Resume Terhadap
 Peningkatan hasil Belajar Fisika siswa di kelas II Cawu 2,SLTP Negeri 3prabumulih.Indralaya: FKIPUNSRI
Oemar Hamalik 2008, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto.2007.Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:PT. Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamarah.1995.Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin:PT.Rineka
cipta
Trianto, 2009.Mendesain model pembelajaran Innovatif progresif,Jakarta:kencana
Yulita pangestuti ,2008.Keaktivan Siswa pada Pembelajaran Fisika dengan
Menggunakan metode Demonstrasi Di SMA Negeri 1 Indralaya DiTinjau dari
Waktu Belajar.Indralaya:  FKIP         UNSRI    
        

Comments

Popular Posts