||DAKWAH TERBUKA PERDANA RASULULLAH||

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang d'perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang2 musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang2 yang memperolok2kan (kamu)." [Q.S. Al-Hijr: 94-95]
"Dan berilah peringatan kepada kerabat2mu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang2 yang mengikutimu,yaitu orang2 yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah,"sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan." [Q.S. Asy-Syu'araa: 214-216]
Pada mulanya, Rasulullah menyerukan Islam (dakwah) secara syir (sembunyi2) selama kurang lebih 3tahun lamanya. Dan yang telah mengikuti seruan beliau ada 39 orang.
Sejak d'turunkan ayat2 d'atas, Rasulullah akhirnya melakukan dakwah secara terbuka/terang-terangan.

Saat itu Rasulullah mengumpulkan segenap famili dan handai taulannya d'kaki Bukit Shafa. D'situ hadir para paman2 beliau d'antaranya Abu Lahab.
Rasulullah memulai dengan kalimat pembuka,"Wahai Bani Fihr, wahai Bani Ady, wahai seluruh orang Quraisy, apa pendapat kalian jika aku memberitakan pada kalian bahwa d'balik bukit ini sepasukan berkuda bersenjata lengkap mengepung siap menyerbu Makkah dan menghancurkan, apakah kalian memercayaiku?"
Yang hadir menjawab,"Na'am. Ya kami percaya. Kami tidak pernah mendengar ada kedustaan yang keluar dari lisanmu. Engkau adalah Al-Amin!"

Rasulullah tersenyum dan melanjutkan,"Bahwa sesungguhnya aku adalah pembawa peringatan dari Sisi Allah sebelum datangnya adzab yang besar..."
Kalimat itu belum terselesaikan, tiba2 seorang laki2 berteriak mengacung2kan tangan pada beliau Saw. Dan berseru lantang,"TABBAN LAKA YA MUHAMMAD!! ALIHADZA JAMA'TANAA???! Celakalah engkau Muhammad!!! Apakah untuk urusan ini kau kumpulkan kami semua??"
Siapakah lelaki itu? Ya, dialah Abu Lahab.
Dan saat itu Allah membalas ucapannya dengan menurunkan ayat Al-Lahab "TABBAT YADAA ABI LAHABIW WA TABB! Binasalah ke2 tangan Abu Lahab dan benar2 binasa!" [Q.S. Al-Lahab: 1]

Sungguh Allah segera membalas kontan perbuatan Abu Lahab yang menghambat perjuangan suci ini. Yaitu mengabadikan namanya d'dlm Al-Qur'an sebagai simbol penentang dakwah. Ya. . .dialah pelopornya. Adakah yang mau meneladaninya, sebagai perintang dakwah?
NA'UDZUBILLAH!

Inilah resiko seorang pembawa Risalah. Tantangan2 dakwah yang padat. Menghadapi kepahitan hidup, menghadapi kesulitan. Karena dakwah adalah amanah dari Allah yang harus terus d'perjuangkan, dan d'lanjutkan.
Sekilas sejarah d'atas menerangkan bhw pendahulu kita dalam menyebarkan Islam tidaklah mudah. Ada banyak ranjau d'sana. Namun tak perlu merasa risau, karena Allah adalah Pelindung Sejati yang tak pernah meninggalkan hambaNya yang senantiasa teguh mempertahankan dan memperjuangkan Islam.
Dakwah Secara Terang-Terangan (Jahriyah)
Mendakwahkan Keluarga Terdekat
Fase ini ditandai wahyu Allah Ta'ala yang berisi perintah untuk memperingatkan kalangan keluarga beliau, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
===
"Dan berilah peringatan kepada karabat-kerabatmu yang terdekat" (QS. Asy-Syu'ara: 214)
Setelah turun ayat tersebut, yang pertama Rasulullah SAW lakukan adalah mengumpulkan sanak saudaranya dari kalangan Bani Hasim. Maka berkumpullah sekitar empat puluh lima orang dari sukunya.
Rasulullah SAW segera menyampaikan misinya:
"Segala puji hanya milik Allah, aku memuji-Nya, mohon pertolongan-Nya, berimah dan bertawakkal kepada-Nya. Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus untuk kalian secara khusus, dan kepada umat manusia secara umum. Demi Allah, kamu sekalian akan mati sebagaimana kalian tidur, dan kalian akan dibangkitkan sebadaimana kalian bangun dari tidur, dan perbuatan kalian akan diperhitungkan. Di sana ada syurga (dengan kenikmatan) abadi, atau neraka (dengan siksaan) abadi."
Lalu Abu Thalib berkata:
"Kami senang menolongmu, kami juga selalu menerima nasehatmu dan sangat membenarkan ucapat-ucapanmu. Mereka anak cucu nenek monyangmu kini berkumpul, dan aku salah seorang di antara mereka dan orang yang paling cepat memenuhi keinginanmu. Teruskanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, saya akan selalu melindungimu dan mencegah orang yang akan berbuat jahat kepadamu. Cuma saja, saya belum siap meninggalkan agama Abdul Muthalib."

Sedangkan Abu Lahab berkata:
"Sungguh hal ini merupakan aib, cegahlah dia sebelum mempengaruhi yang lainnya"
"Demi Allah, aku akan tetap melindunginya", tegas Abu Thalib.
Dari sini, Rasulullah SAW mengetahui pembelaan Abu Thalib kepadanya meskipun dia sendiri tidak bersedia  memeluk Islam.
Setelah itu Rasulullah SAW mendaki bukit Shafa, kemudian beliau berseru: "Wahai Bani Fihr, Wahai Bani Adi'!"
Tak lama kemudian mereka berkumpul. Bahkan seseorang berhalangan hadir mengutus utusannya untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Abu Lahab dan kaum Quraisy juga ikut hadir. Lantas Rasulullah SAW bersabda:
"Bagaimana pendapat kalian seandainya aku beritahukan bahwa ada sekelompok pasukan berkuda di balik gunung ini akan menyerang kalian, apakag kalian akan membenarkan ucapanku?"
"Tentu, kami mengenalmu orang yang paling jujur di antara kami." Jawab mereka.
Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan untuk kalian sebelum dating azab yang sangat pedih."
"Celakalah engkau selamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?" Hardik Abu Lahab.
Maka turunlah ayat:
===
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab"

Mempertegas Dakwah dan Reaksi Kaum Musyrikin.
Di saat seruan Rasulullah SAW terhadap kerabatnya menjadi bahan pembicaraan, turunlah wahyu Allah Ta'ala untuk mempertegas misi dakwah Rasulullah SAW kepada seluruh masyarakah, ayat tersebut adalah:
===
”Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang Musyrik." (QS. Al-Hijr: 94)
Maka Rasulullah SAW semakin mempertegas misi dakwahnya kepada seluruh masyarakat Mekkah waktu itu. Beliau sampaikan segala borok kemusrikan, hakikat berhala-berhala yang disembah dan dilainya rendah. Beliau jelaskn bahwa siapa yang menyembahnya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah Ta'ala adalah kesesatan yang nyata.
Mendengar hal tersebut, meledaklah kemarahan masyarakar Arab. Seruan Tauhid yang dibawa Rasulullah SAW dan pernyataan sesat atas apa yang selama ini mereka perbuat terhadap berhala-berhala mereka jelas membuat mereka terperangah penuh penolakan. Tak ubahny bagai kilat yang menyambar, kemudian melahirkan guntur dan getaran hebat di tengah-tengah mereka.
Sikap mereka tersebut menunjukkan bahwa mereka memahami apa yang ada di balik misi keimanan yang dibawa Rasulullah SAW, yaitu menggugurkan semua bentuk penuhanan dan penyembahan yang selama ini telah mereka percaya.
Keimanan kepada Rasul dan hari akhir, berarti ketundukan mereka secara mutlak terhadap ketetapan dan ajarah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, tidak ada pilihan lain di hadapan mereka. Itu berarti pupusnya kekuasaan dan kesombongan yang selama ini mereka nikmati. Hilang juga kesemptan untuk melakukan berbagai bentuk kerendahan moral dan kezaliman yang selama ini dengan bebas mereka lakukan.

Utusah Quraisy Menghadap Abu Thalib
Sedemikian besar kemarahan Masyarakat Quraisy terhadap misi Rasulullah SAW, namun mereka tetap kebingungan mengatasinya. Sebab yang mereka hadapi adalah Rasulullah SAW yang terkenal dengan akhlah mulia yang belum pernah mereka dapati orang semacam beliau dalam sejarah nenek moyang mereka.
Akhirnya mereka menempuh cara membujuk pamannya; Abu Thalib untuk mencegah dahwah Rasulullah SAW. Mengingat kedudukannya dalam diri beliau SAW.
Namun Abu Thalib menolak permintaan mereka sehingga Rasulullah SAW tetap dapat meneruskan dakwahnya.


Comments

Popular Posts