LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 25 MUARA TELANG
IPA
|
LAPORAN
PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SISWA
KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 25 MUARA
TELANG
DISUSUN
0LEH
DANIEL
ARIES
NIM
819347208
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
MATA KULIAH
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK
4501)
UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS
TERBUKA
PALEMBANG
2012
ILMU PENGETAHUAN ALAM
|
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT PRAGA DI KELAS V SDN
25 MUARA TELANG
0LEH
DANIEL
ARIES
NIM
819347208
UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS
TERBUKA
PALEMBANG
2012
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN
JUDUL I
: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS V SDN 25 MUARA TELANG
JUDUL II : UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR
SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn
DENGAN
MEDIA GAMBAR
DISUSUN
OLEH : DANIEL ARIES
NIM : 819347208
KELOMPOK
BELAJAR : MUARA TELANG
PROGRAM
STUDI : S I PGSD
PEMBIMBING
FARIL
HUDA, M. Pd
NIP 131396032
|
INDRALAYA, 4
APRIL 2010
MAHASISWA
DANIEL
ARIES
NIM 819347208
|
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………..... i
HALAMAN
IDENTITAS DAN PEGESAHAN…………………………...
ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………….. iii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
A. Latar
Belakang………………………………………………………. 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………… 3
C. Tujuan……………………………………………………………….. 3
D. Manfaat………………………………………………………………. 3
II. KAJIAN
PUSTAKA……………………………………………………. 4
A. Pengertian
Pembelajaran…………………………………………….. 4
B. Pelaksanaa
Proses Belajar Mengajar………………………………....
4
C. Tes
Hasil Belajar…………………………………………………….. 5
D. Macam
– macam Media Pembelajaran………………………………. 6
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN……………………………………… 8
A. Subjek
Penelitian…………………………………………………… 8
B. Deskripsi
per Siklus………………………………………………… 8
IV. HASIL
PENELITIAN………………………………………………….. 14
A. Deskripsi
per Siklus………………………………………………… 14
B. Pembahasan…………………………………………………………. 23
C. Grafik
Nilai Hasil Belajar…………………………………………… 27
V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 28
A. Kesimpulan………………………………………………………… 28
B. Saran……………………………………………………………….. 28
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….. 29
LAMPIRAN
– LAMPIRAN
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kebijakan pemerintah tentang pemerataan kesempatan,
peningkatan mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan telah lama menjadi acuan
pemerintah Republik Indonesia dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. Undang-undang No. 20 tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam konsiderannya mengatakan,” Sistem
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
Peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
mencapai tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, Nasional dan global sehingga
diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan.
Pencapaian
tujuan pendidikan sebagian besar
ditentuan oleh keberhasilan proses
belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran dan interaksi siswa dan siswa. Guru adalah subjek yang
berperan dalam membelajarkan dan mendidik siswa, sedangkan
siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan ( Murtafi’iah, 2008:1 )
Dalam
proses pembelajaran, dinyatakan berhasil jika batas ketuntasan belajar siswa
adalah siswa dinyatakan tuntas belajar secara klasikal apabila telah mencapai
80 % ( Depdiknas 2003 : 25 ) dan
ketentuan Kritria ketuntasan Minimum ( KKM ) diSDN 25 Muara Telang untuk mata
pelajaran SAINS ( IPA ) dinyatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai ≥ 60 dan tuntas secara klasikal apabila 75 % .
Pada pelaksanaan ulangan harian siswa kelas V
SDN 25 Muara Telang pada mata pelajaran SAINS (IPA) yang datanya diambil
pada bulan Maret 2010.
Diterapkannya penggunaannya alat peraga karena pembelajaran ini mem
butuhkan suatu percobaan atau pembuktian. Menurut Soemanto (1998 : 200) bahwa “Motivasi terdiri
dari dua macam, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motovasi
internal (dari dalam diri siswa) harus dibangkitkan terlebih dahulu, karena
motivasi internal berasal dari diri seseorang yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa.” Dengan
demikian, dalam diri siswa tersebut tumbuh kesadaran untuk menerima pelajaran
atau mengikuti kegiatan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya motivasi dapat
menimbulkan adanya harapan untuk mengubah sikap dan tingkah laku siswa.
1
Motivasi
eksternal dapat dilakukan penulis dengan menggunakan alat praga, alat praga
adalah media yang memiliki beberapa manfaat yaitu :
1. Dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.
Memungkinkan
adanya interaksi langsung siswa dengan benda yang dipakai.
3. Menghasilkan
keseragaman pengalaman.
Sebagai
Guru di sekolah penulis mewajibkan menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut.
Ini dilakukan agas siswa dapat memperoleh kesuksesan dalam belajar.
1. Identifikasi
Masalah
Pembelajaran Sains merupakan pembelaran yang
dianggap mudah oleh siswa, namun kenyataannya menunjukkan bahwa pemahaman
siswa terhadap pelajaran Sains masih
rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan siswa yang dilaksanakan pada
tanggal 13 Maret 2010, masih banyak yang memperoleh nilai di bawah 60. Dari 20 Siswa
kelas V SDN 25 Muara Telang, hanya 6 orang
siswa saja atau 30 % yang mendapat nilai
60 keatas, sedangkan 14 orang siswa
atau 70 % lainnya mendapat nilai dibawah 60. Padahal untuk dapat
dikatakan berhasil, setidaknya jumlah
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tidak kurang dari 60 %. Hal ini
sesuai dengan standar ketuntasan minimal pelajaran Sains di SDN 25 Muara Telang yaitu 60.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, selama
ini pembelajaran Sains di kelas V SDN 25 Muara Telang berjalan belum maksimal. Guru hanya
menjelaskan materi pelajaran, memberi contoh, kemudian memberikan tugas kepada
siswa. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.Akibatnya siswa
tampak bosan , tidak termotivasi untuk belajar, dan tidak adanya semangat
berkompetisi antar sesama, sehingga akhirnya prestasi belajar pun menjadi
rendah. Kenyataan ini diperparah dengan tidak adanya usaha yang serius dari
guru untuk mempebaiki kekurangan – kekurangan yang ada.
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti
berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti berusaha untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga siswa
termotivasi untuk belajar dan
meningkatnya prestasi belajar siswa.
2
2.
Analisis Masalah
Berdasarkan
wawancara dengan teman sejawat, penyebab kurangnya pemahaman konsep Sains dan rendahnya nilai
yang diperoleh siswa diperkirakan sebagai berikut :
1.
Arahan guru terhadap
tugas yang diberikan kepada siswa kurang
terarah.
2.
Guru kurang memotivasi
siswa.
3.
Media yang digunakan
tidak sepenuhnya dipakai dengan baik.
4.
Metode yang digunakan
kurang tepat.
5.
Siswa kurang terliat
aktif dalam pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
Masalah pada
penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.
Apakah
menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA di kelas V SDN 25 Muara Telang ?
2.
Apakah
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan motivasi belajar IPA di kelas V SDN
25 Muara Telang ?
C. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
Penelitan Tindakan Kelas ini adalah
untuk mengetahui peningkatan peningkatan hasil belajar serta motivasi belajar IPA di kelas V SDN 25 Muara Telang
melalui penggunaan media pembelajaran.
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Bagi
siswa : Dapat meningkatkan hasil belajar serta
menumbuhkan
motivasi belajar dalam proses pembelajaran.
2.
Bagi
Guru : Dapat dijadikan pertimbangan dalam
penyampaian materi
Pelajaran dan
menentukan alat praga yang sesuai dengan
Materi
pelajaran.
3.
Bagi
Sekolah : Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu
sekolah
3
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pembelajaran
Istilah belajar adalah sangat komplek sehingga tidak
dapat dikatakan dengan pasti apa sebenarnya belajar itu .Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku.
Hamalik
dalam bukunya yang berjudul proses belajar mengajar (2003:54) mengatakan bahwa
pembelajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pembelajaran berlangsung
sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa, diantara
keduana terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. Guru mengajar dan siswa
belajar, keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang hanya berbeda peranannya saja.
B. Pelaksanaan
Proses Belajar Mengajar
Mengajar adalah mendidik anak agar dapat mengembangkan bakatnya dan
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa diikat oleh suatu
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan rumusan tingkah laku dan
kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.Isi
tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan.
Agar hasil pembelajaran dapat lebih baik
maka pelaksanaan proses pembelajaran harus menggunakan suatu metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan minat siswa. Metode
adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Sedangkan strategi lebih merupakan perencanaan atau taktik yang
dirancang sedemikian rupa untuk tujuan pembelajaran yang lebih khusus.Metode
dan strategi merupakan suatu hal yang sngat implementasi program pendidikan
Oemar Hamalik (1995:27) merupakan tiga alternatif pendekatan
yang biasa digunakan dalam
penyusunan strategi pembelajaran yaitu:
1.
Pendekatan yang
berpusat pada mata pelajaran. Artinya materi atau topik pembelajaran bersumber
dar mata pelajaran tersebut . Posisi guru lebih
merupakan sebagai pnyampai pesan. Siswa sebagai
penerima pesan.Sedangkan bahan pelajaran adalah isi pesan itu sendiri. Dalam
rangkaian komunikasi seperti itu dapat digunakan sebagai metode mengajar.
2.
Pendekatan yang
berpusat pada siswa.Pembelajaran tersebut dilaksanakan
berdasarkan
kebutuhan, minat,dan kemampuan siswa.
4
3.
Pendekatan yang
berorientasi pada kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh adalah
mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat.
C. Tes
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang baru, baik dalam
kawasan kognitif,afektif dan psikomotor ( Prayetno 2002:164) pendapat senada
dikemukakan oleh Depdiknas (2003:3).
Hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif,
psikomotor, dan afektif atau perikaku. Sedangkan menurut Hamalik (2004:28)
hasil belajar utama adalah perubahan pola tingkah laku yang buat. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil peruaan tingkahaku belajar
siswa. Perubahan tingkah laku ini meliputi segenap ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Tes adalah alat pengukur berupa
pertanyaan dan petunjuk yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan respon
sesuai dengan perintah dan petunjuk itu (Thoha:2001:43).Dalam buku metode
peneitian dijelaskan bahwa tes adalah seperangkat rangsangan(stimuli) yang
diberikan kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan score angka (S.Margono 2004:170).
Menurut S.Margono, ada dua jenis tes
yang sering digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu:
1.
Tes lisan, yaitu berupa
sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin
diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan.
2.
Tes tertulis,yaitu
berupa sejumlah pertanyaan yangdiajukan secara secara tertulis tentang
aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan.
D. Hasil
Belajar
Dalam proses belajar mengajar di sekolah
guru harus mengetahui hasil belajar yang
telah dicapai siswa setelah menerima kegiatan pembelajaran dengan mengetahui
yang telah di capai siswa.
Hasil belajar merupakan dasar-dasar
untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran. Hasil belajar adalah suatu
5
perubahan
tingkah laku yang timbul dari tidak tahu menjadi tahu, Timbulnya pengertian
baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan, perkembangan sifat sosial, emosional
dan pertumbuhan jasmani ( Oemar Hamlik:2001:30)
Berdasarkan pengertian belajar di atas
hasil elajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku.
E. Media
Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut
Sudirman, dkk ( 2002.6 ) menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa .
Media adalah setiap alat pembelajaran
yang cocok untuk dapat memberikan pelajaran menjadi lebih menarik dan lebih
jeas. ( Dimyati, 2002 )
Media
dalam pembelajaran sering diartikan sebagai alat – alat grafik, photografis,
atau elektronik untuk mengungkap, memproses dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal. Menurut Hamalik ( 1994 ; 2) Guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang pengajaran yaitu :
1.
Media sebagai alat
komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.
Fungsi media dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.
Seluk beluk proses
belajar.
4.
Hubungan antar metode
mengajar dan media pendidikan.
5.
Nilai atau manfaat
media pendidikan daam pengajaran.
6.
Pemilihan dan
penggunaan media pebelajaran
7.
Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
8.
Usaha inovasi dalam
media pendidikan.
2 Macam – macam Media Pembelajarans
Aada beberapa jenis media pengajaran yang
biasa digunakan dalam proses pengajaran. Menurut Sudjana ( 2005:3 ) jenis –
jenis media pengajaran meliputi :
1.
Medi grafis ( Media dua dimensi ) adalah grafik debagai
seni atau ilmu menggambar, perpaduan antara pengungkapan kata – kata dan
gambar.
2.
Media tiga dimensi
yaitu dalam bentuk model seperti model padat, penampang, susunan, diorama.
6
Media
pengajaran / pendidikan ( Sardiman, 1976 )
adalah perantara / pengantar pesan dari guru ke siswa pada proses
pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat erhasil dengan baik. Media
pengajaran dapat mempertinggi roses
belajar yang dicapainya. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi
sebagai pelengkap jika dipandang perlu mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.
Berdasarkan uraian di atas dari
beberapa definisi yang telah penulis kemkakan , maka dapat diambil
kesimpulan bahwa media pengajaran
merupakan suatu alat / perantara untuk
membantu siswa dalam menangkap suatu pembelajaran dari guru sehingga tujuan pendidikan tercapai.
7
III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 11 Sumber Marga Telang tahun ajaran
2014 / 2015. Jumlah siswa adalah 36 orang, terdiri dari 19 siswa laki-laki,17 siswa perempuan dengan
tingkat kemampuan ekonomi yang relatif
sama,tetapi kemampuan inteligensi yang hetrogen. Pelaksanaan penelitian
dilakukan pada semester 2 bulan
Maret 2014 lama penelitian 2 minggu. Penelitian terdiri dari 3 siklus,setiap
siklusnya melalui tahap perencanaan tindakan,observasi dan refleksi.
B.
Deskrifsi persiklus
1.
Perencanaan.
a.
Penelitian
ini untuk setiap siklus dilaksanakan 2 jam pelajaran.
b.
Penelitian
ini difokuskan pada kelas V SD. Negeri
19 Tanjung Raja.
c.
Tugas yang diberikan
dalam bentuk melaksanakan percobaan.
d.
Mempersiapkan
perangkat pembelajaran meliputi RPP,LKS dan menyusun soal-soal ulangan.
e.
Mempersiapkan perangkat
observasi untuk melihat motivasi baik secara individu maupun kelompok.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran
tife pembelajaran langsung dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Sebelum
Siklus I. Pelaksanaannya :
A 1. Pelaksanaan:
1.
Guru memperentasikan
atau menyajikan materi tentang menyelidiki sifat-sifat cahaya yang dapat
menembus benda bening.
2.
Guru
menyampaikan tujuan,tugas atau kegiatan yang dilaksanakan siswa.
3.
Guru
membimbing siswa untuk mengerjakan LKS melalui percobaan berdasarkan materi
yang telah disampaikan.
4.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa tentang materi yang telah disampaikan melalui tes
tertulis,melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi untuk melakukan percobaan dan
mengumpulkan hasil percobaan.
8
A 2.
Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus pertama dilaksanakan tanggal 8 Maret 2010, dengan
materi cahaya dapat menembus benda bening. Tujuan dari pembelajaran ini adalah
menyebutkan manfaat pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari,yang
ditunjukkan dari indikator.
Mendiskrifsikan
sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung. Tindakan
erbaikan pembelajaran sebelum siklus I ini adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran ceramah,tanya jawab,danpemberian tugas. Pembelajaran dilaksanakan
dalam waktu 2 x 35 menit.Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru
memotivasi dengan mengemukakan bahwa cahaya memiliki sifat-sifat diantaranya
dapat menembus benda bening
Kelompok mendapat perlakuan yang sama dan pemberian tugas
, diskusi dan tes selama proses belajar
berlangsung.
Hasil
kegiatan ini selanjutnya didiskusikan di
kelas selama 25 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah,
Tanya jawab dan eksprimen akhirnya dilanjutkan dengan diskusi sesama teman
kelompok.
Pada akhir
pembelajaran sebelum siklus I dilakukan tes tertulis selama sepuluh menit
kepada siswa dengan jumlah 5 soal. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal
tersebut dapat melihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa memahami pelajaran.
A 3. Pengamatan ( Observasi )
Tahap ini dilakukan pengamatan ( observasi ) terhadap pelaksanaan
dan hasil pembelajaran dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah
dibuat.Pengamatan dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah
satu guru di SD Negeri 19 Tanjung Raja. Hasil pengamatan dilakukan dalam
lampiran.
A 4. Refleksi
Pelaksanaan
tindakan dikatakan telah berhasil apa bila ≥ 80 % dari
siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu skor ≥ 60 % dari
maksimum. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
lebih baik jika menggunakan ceramah, tanya jawab,percobaan dan pemberian tugas
dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja.
9
Apabila dilaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus pertama belum
mewujudkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan
refleksi bersama pembimbing untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari
tindakan yang sudah dilaksanakan.
Hasil
analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya. Rencana tidakan dan dimonitor dengan seksama dan seterusnya.
B. Siklus I
B 1 Perencanaan
Pada siklus
ini, disusun rencana tindakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA
siswa. Rencana tindakan yang disusun adalah rencana pembelajaran, lembar tugas,
media dan perangkat tes hasil belajar. Tindakan yang dilakukan mengacu kepada
empat langkah pokok pembelajaran IPA yaitu: Tanya jawab,percobaan, diskusi dan
pemberian tugas, baik di kelas maupun di rumah.
Tahap perencanaan
terdapat beberapa langkah yang mesti diambil agar pembelajaran dapat memperoleh hasil
yangmaksimal, yaitu :
1.
Melakukan
apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan
diperoleh siswa pada pembelajaran.
2.
Menjelaskan
materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.
Membimbing
siswa secara kelompok untuk melakukan diskusi tentang materi yang akan
diajarkan.
4.
Membimbing
siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah IPA melalui latihan
berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan
melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
menyelesaikan tugas, pergobaan dan menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
B 2 Pelaksanaan
Tindakan
Siklus I
dilakukan tanggal 12 Maret 2010 dengan materi sifat-sifat cahaya dapat dipantulkan.Tujuan
dari pembelajaran materi ini adalah agar siswa dapat mendeskripsikan sifat
cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung.
10
Tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus ini adalah dengan menggunakan alat praga dan model pembelajaran langsung
pada pembelajaran IPA. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit.
Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan bahwa terdapat
sifat-sifat cahaya. Kemudian setiap siswa baik individu dan mendapatkan
perlakuan yang sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama proses belajar
berlangsung. Hasil kegiatan ini kemudian didiskusikan selama 40 menit yangmeliputi
pembahasan materi baik melalui ceramah, Tanya jawab, percobaan, dan akhirnya
didiskusikan bersama teman sekelompok.
Pada akhir pembelajaran siklus I
dilakukan tes tertulis selama 20 menit kepada siswa dengan 5 soal. Kemudian
siswa diminta untuk menjawab soal tersebut. Sehingga dari hasil tes tersebut
dapat dilihat perkembangan nilai dan kemampuan siswa memahami pelajaran.
B 3 Pengamatan ( Observasi )
Tahap ini dilaksanakan pengamatan(
observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat. Pengamatan
dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah satu guru di SD
Negeri 19 Tanjung Raja. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil
perbaikan pembelajaran ini tersaji pada lampiran.
B 4 Refleksi
Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa lebih baik jika menggunakan metode eksprimen (
percobaan ) dan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA di kelas V SD
Negeri 19 Tanjung Raja. Pelaksanaan tindakan dikatakan telah berhasil apabila ≥80 % dari
jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu mencapai skor ≥ 60 % dari
skor maksimum.
Apabila pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus kedua belum
menunjukkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama
pembimbing untuk mengidentifikasi
kelemaha-kelemahan dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajran pada
siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya dilaksanakan dan dimonitor dengan seksama .
11
C. SIKLUS
II
C
1 Perencanaan tahap ini disusun rencana tindakan dalam rangka meningkatkan
hasil belajar IPA siswa. Rencana tindakan yang disusun adalah rencana
pembelajaran, lembar tugas, media dan perangkat tes hasil belajar. Tindakan yang dilakukan mengacu kepada empat
langkah pokok pembelajaran IPA yaitu: Tanya jawab,percobaan, diskusi dan
pemberian tugas, baik di kelas maupun di rumah.
Tahap perencanaan terdapat beberapa
langkah yang mesti diambil agar
pembelajaran dapat memperoleh hasil yangmaksimal, yaitu :
1.
Melakukan apersepsi
dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah pada siswa dengan yang akan diperoleh
siswa pada pembelajaran.
2.
Menjelaskan
materi dan langkah-langkah kegitan secara umum
3.
Membimbing
siswa secara kelompok untuk melakukan diskusi tentang materiyang akan
diajarkan.
4.
Membimbing
siswa secara individu untuk memecahkan beberapa masalah IPA melalui latihan
berdasarkan materi yang telah disampaikan.
5.
Melakukan
evaluasi terhadap siswa dan proses belajar dan materi yang telah disampaikan
melalui pembagian soal-soal tes, melihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
menyelesaikan tugas, pergobaan dan menyimpulkan pelajaran yang sudah dapat.
Rencana
tindakan yang sudah disusun di atas selanjutnya didiskusikan dengan teman
sejawat lainya.
C 2 Pelaksanaan
Tindakan
Siklus kedua
dilakukan tanggal 15 Maret 2010 dengan materi sifat-sifat cahaya dapat
dibiaskan.Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah agar siswa dapat
mendeskripsikan sifat cahaya kegiatatan di dalamnya yang ditunjukkan dari
indikator menunjukkan contoh pembiasan dalam kehidupan sehari-hari melalui
percobaan.
Tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus III ini adalah dengan menggunakan alat praga dan model pembelajaran
langsung pada pembelajaran IPA. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 x
35 menit. Sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan bahwa
terdapat sifat-sifat cahaya. Kemudian setiap siswa baik individu dan
mendapatkan perlakuan yang sama dan pemberian tugas, diskusi, dan tes selama
proses belajar
berlangsung.
12
Hasil kegiatan ini kemudian didiskusikan
selama 40 menit yang meliputi pembahasan materi baik melalui ceramah, tanya
jawab, percobaan, dan akhirnya didiskusikan bersama teman sekelompok.
Pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan
tes tertulis selama 20 menit kepada siswa dengan 5 soal. Kemudian siswa diminta
untuk menjawab soal tersebut. Sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat
perkembangan nilai dan kemampuan siswa memahami pelajaran.
C 3 Pengamatan ( Observasi )
Tahap ini dilaksanakan pengamatan(
observasi ) terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat. Pengamatan
dilakukan oleh penulis dan teman sejawat yang merupakan salah satu guru di SD
Negeri 19 Tanjung Raja. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil
perbaikan pembelajaran ini tersaji pada lampiran.
C 4 Refleksi
Refleksi dimaksukan untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa lebih baik jika menggunakan alat praga dan model
pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja. Pelaksanaan tindakan dikatakan telah berhasil apabila ≥80 % dari
jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu mencapai skor ≥ 60 % dari
skor maksimum.
Apabila pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus ketiga belum
menunjukkan hasil tersebut di atas, maka akan dilakukan refleksi bersama
pembimbing untuk mengidentifikasi
kelemaha-kelemahan dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis pada refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran
pada siklus berikutnya. Rencana tindakan yang direvisi ini selanjutnya
dilaksanakan dan dimonitor dengan
seksama .
13
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per Siklus
Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung baik sebelum siklus I,
siklus II dilakukan pengamatan terhadap
aktivitas belajar siswa.Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan
menggunakan lembar observasi yang disediakan penulis.
1. Sebelum Siklus I
Dari
hasil berapa kali ulangan mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 52,78 dari 36 siswa
hanya 21 orang siswa yang mendapat nilai 60 keatas. Daftar perolehan nilai
dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran IPA di
kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama
Siswa
|
Sebelum
Siklus I
|
|
No
|
Nama
Siswa
|
Sebelum Siklus
I
|
1
|
ADRE
FRANSISKA
|
40
|
20
|
SITI
AISYAH
|
40
|
|
2
|
ANGGA
PRAYUDHA
|
60
|
21
|
SURYANI
|
40
|
|
3
|
APRIADI
|
60
|
22
|
AMELDA
AYU LESTARI
|
60
|
|
4
|
BELLA
MERLITA
|
60
|
23
|
ARIANSYAH
|
60
|
|
5
|
DODI
AFISA
|
40
|
24
|
A.
WIRANTO
|
40
|
|
6
|
PRENGKI
APRIADI
|
60
|
25
|
DWI
NURHASANAH
|
60
|
|
7
|
HERU
YULIZA
|
40
|
26
|
FITRI
HANDAYANI
|
40
|
|
8
|
HENDRA
PRIANA
|
60
|
27
|
M. KING
IKHSAN
|
60
|
|
9
|
INDAH
FEBRIANTI
|
40
|
28
|
M. REZA
MAHENDRA
|
40
|
|
10
|
IRHAM TANDIRA
|
40
|
29
|
NENI
NOVITA
|
60
|
|
11
|
INDAH
PERMATA S
|
40
|
30
|
NURHAYATI
|
60
|
|
12
|
JAKA
MAHENDRA
|
60
|
31
|
OKI
SAPUTRA
|
40
|
|
13
|
LISDA
APRIANTI
|
60
|
32
|
PUTRI
AFIFA NUR OKTADINA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN
OKTAVIA
|
80
|
33
|
RAHMAD
KURNIAWAN
|
60
|
|
15
|
MELISA
SAWALIA
|
40
|
34
|
RAHMAD
RD
|
60
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
60
|
35
|
RATNA
SARI
|
40
|
|
17
|
M.
SANGKUT
|
40
|
36
|
RAFIYALDI
|
60
|
|
18
|
M.
ZULFIAN
|
60
|
|
Jumlah
|
1.900
|
|
19
|
REFORTEO
BARIN
|
60
|
|
Rata-rata
|
52,78
|
14
Tabel 1 Distribusi hasil Sebelum Siklus I
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
-
|
-
|
-
|
2
|
80
|
2
|
5,55
|
160
|
3
|
60
|
19
|
52,78
|
1.140
|
4
|
40
|
15
|
41,67
|
600
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
1.900
|
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi Skor rata-rata = 1.900 : 36 = 52,78
Berdasarkan hasil analisis data tes
sebelum siklus I,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan
6 atau 6 keatas hanya ada 21 orang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum siklus I
belum memenuhi target yang diinginkan.
Hal ini disebabkan karena pada saat
pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar IPA tampak tidak
mengembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan kurang berminat dalam menerima
pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa hanya diam saja.Hal tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap
keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran IPA pada
Sebelum Siklus
No
|
Pengamatan
|
Sebelum Siklus I
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
21
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
58,33 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
15
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
41,67 %
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
Untuk
mengidentifikasi masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman
sejawat. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.
Rendahnya motivasi
siswa untuk belajar
2.
Rendahnya hasil
rata-rata kelas
15
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus
I ini dari asfek hasil belajar siswa. Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa
masih bingung tentang materi yang disampaikan karena kurangnya alat praga yang
mendukung.
b. Saat
pembagian tugas siswa bingung karena kurang wawasan dan pemahaman tentang
fungsi alat praga.
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Sebelum Siklus I
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran IPA
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
baik
|
2
|
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
cukup
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
cukup
|
5
|
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman
siswa
|
√
|
|
cukup
|
6
|
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
|
√
|
|
cukup
|
Pada saat didiskusikan dengan teman
sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena siswa
belum terlatih dalam melaksanakan
demontrasi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di
atas, maka dalam pelaksanaan tindakan
pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan
yaitu mengenal materi tersebut serta alat praga yang tersediadan yang relevan.
16
2.
Siklus I
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 69,44 dari 36
siswa terdapat 33 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan nilai dapat dilihat
pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran IPA di
kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama Siswa
|
Siklus I
|
|
No
|
Nama Siklus
|
Siklus I
|
1
|
ADRE
FRANSISKA
|
60
|
20
|
SITI
AISYAH
|
60
|
|
2
|
ANGGA
PRAYUDHA
|
60
|
21
|
SURYANI
|
60
|
|
3
|
APRIADI
|
60
|
22
|
AMELDA
AYU LESTARI
|
80
|
|
4
|
BELLA
MERLITA
|
60
|
23
|
ARIANSYAH
|
80
|
|
5
|
DODI
AFISA
|
40
|
24
|
A.
WIRANTO
|
60
|
|
6
|
PRENGKI
APRIADI
|
80
|
25
|
DWI
NURHASANAH
|
80
|
|
7
|
HERU
YULIZA
|
60
|
26
|
FITRI
HANDAYANI
|
60
|
|
8
|
HENDRA
PRIANA
|
80
|
27
|
M. KING
IKHSAN
|
80
|
|
9
|
INDAH
FEBRIANTI
|
60
|
28
|
M. REZA
MAHENDRA
|
60
|
|
10
|
IRHAM
TANDIRA
|
60
|
29
|
NENI
NOVITA
|
60
|
|
11
|
INDAH
PERMATA S
|
60
|
30
|
NURHAYATI
|
80
|
|
12
|
JAKA
MAHENDRA
|
80
|
31
|
OKI
SAPUTRA
|
60
|
|
13
|
LISDA
APRIANTI
|
80
|
32
|
PUTRI
AFIFA NUR OKTADINA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN
OKTAVIA
|
80
|
33
|
RAHMAD
KURNIAWAN
|
80
|
|
15
|
MELISA
SAWALIA
|
80
|
34
|
RAHMAD
RD
|
80
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
80
|
35
|
RATNA
SARI
|
60
|
|
17
|
M.
SANGKUT
|
60
|
36
|
RAFIYALDI
|
80
|
|
18
|
M.
ZULFIAN
|
80
|
|
Jumlah
|
2.500
|
|
19
|
REFORTEO
BARIN
|
80
|
|
Rata-rata
|
69,44
|
17
Tabel II Distribusi hasil Siklus I
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
-
|
-
|
-
|
2
|
80
|
18
|
50
|
1.440
|
3
|
60
|
17
|
47,22
|
1.020
|
4
|
40
|
1
|
2,78
|
40
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
2.500
|
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi Skor rata-rata = 2.500 : 36 = 69,44
Berdasarkan hasil analisis data tes pada
siklus I,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan 6 atau 6
keatas mencapai 22 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa siklus II hampir memenuhi target
yang diinginkan.
Hal ini disebabkan karena pada saat
pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam belajar IPA tampak agak
mengembirakan. Siswa kelihatan begitu
aktif dan mulai berminat dalam menerima pembelajaran, tinggal beberapa siswa saja yang hanya diam saja.Hal
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap
keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran IPA pada
Siklus I
No
|
Pengamatan
|
Siklus I
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
32
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
88,89 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
4
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
11,11 %
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
Untuk mengidentifikasi
masalah tersebut di atas penulis meminta bantuan pada teman sejawat. Setelah
dilakukan diskusi dengan teman sejawat barulah diketahui beberapa masalah yang
terjadi dalam pembelajaran, antara lain:
1.Masih perlunya memberikan motivasi siswa untuk
belajar
2.Masih perlunya peningkatan hasil rata-rata kelas.
18
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus
II ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa
sudah mulai memahami tentang materi yang disampaikan karena penggunaan alat
praga sebagai pendukung mendukung.
b. Saat
pembagian tugas siswa mulai tertarik menyelesaikannya karena wawasan dan
pemahaman tentang fungsi alat praga sudah mulai mereka mengerti.
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus I
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran IPA
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
Baik
|
2
|
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
Baik
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
Baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
Baik
|
5
|
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman
siswa
|
√
|
|
Baik
|
6
|
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
|
√
|
|
baik
|
Pada saat didiskusikan dengan teman
sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena siswa
belum terlatih dalam melaksanakan
demontrasi sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Sehubungan dengan hasil refleksi di
atas, maka dalam pelaksanaan tindakan
pada siklus ke II nantinya akan dilakukan perbaikan-perbaikan tindakan
yaitu menggunakan alat praga tentang materi tersebut yang relevan.
19
2.
Siklus II
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 84,44 dari 36
siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas. Daftar perolehan
nilai dapat dilihat pada tabel berikut :
Daftar perolehan nilai Tes mata pelajaran IPA di
kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja. Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
No
|
Nama Siswa
|
Siklus II
|
|
No
|
Nama Siklus
|
Siklus II
|
1
|
ADRE
FRANSISKA
|
100
|
20
|
SITI
AISYAH
|
80
|
|
2
|
ANGGA
PRAYUDHA
|
80
|
21
|
SURYANI
|
100
|
|
3
|
APRIADI
|
80
|
22
|
AMELDA
AYU LESTARI
|
100
|
|
4
|
BELLA
MERLITA
|
80
|
23
|
ARIANSYAH
|
80
|
|
5
|
DODI
AFISA
|
60
|
24
|
A.
WIRANTO
|
80
|
|
6
|
PRENGKI
APRIADI
|
80
|
25
|
DWI
NURHASANAH
|
80
|
|
7
|
HERU
YULIZA
|
80
|
26
|
FITRI
HANDAYANI
|
100
|
|
8
|
HENDRA
PRIANA
|
100
|
27
|
M. KING
IKHSAN
|
80
|
|
9
|
INDAH
FEBRIANTI
|
80
|
28
|
M. REZA
MAHENDRA
|
80
|
|
10
|
IRHAM
TANDIRA
|
80
|
29
|
NENI
NOVITA
|
80
|
|
11
|
INDAH
PERMATA S
|
100
|
30
|
NURHAYATI
|
100
|
|
12
|
JAKA
MAHENDRA
|
80
|
31
|
OKI
SAPUTRA
|
60
|
|
13
|
LISDA
APRIANTI
|
80
|
32
|
PUTRI AFIFA
NUR OKTADINA
|
80
|
|
14
|
LISTIAN
OKTAVIA
|
100
|
33
|
RAHMAD
KURNIAWAN
|
80
|
|
15
|
MELISA
SAWALIA
|
100
|
34
|
RAHMAD
RD
|
80
|
|
16
|
MURSILAWATI
|
80
|
35
|
RATNA
SARI
|
60
|
|
17
|
M.
SANGKUT
|
100
|
36
|
RAFIYALDI
|
80
|
|
18
|
M.
ZULFIAN
|
100
|
|
Jumlah
|
3.040
|
|
19
|
REFORTEO
BARIN
|
80
|
|
Rata-rata
|
84,44
|
20
Tabel III Distribusi hasil Siklus II
No
|
Skor
( S )
|
Frekuensi ( F )
|
%
|
S x F
|
1
|
100
|
11
|
30,56
|
1.100
|
2
|
80
|
22
|
61,11
|
1.760
|
3
|
60
|
3
|
8,33
|
180
|
4
|
40
|
-
|
-
|
-
|
5
|
20
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
36
|
100
|
3.040
|
Keterangan:
S x F = skor x frekuensi Skor rata-rata = 3.040 : 36 = 84,44
Berdasarkan hasil analisis data tes
sebelum siklus II,terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan
6 atau 6 ke atas 36 orang. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa pada siklus III sudah memenuhi target yang
diinginkan.
Hal ini terlihat pada saat pelajaran
berlangsung, perhatian siswa dalam belajar IPA tampak sudah mengembirakan.
Siswa kelihatan sudah begitu aktif dan
berminat dalam menerima pembelajaran.Hal tersebut dapat dilihat dari
tabel berikut :
Hasil Observasi terhadap
keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran IPA pada
Siklus II
No
|
Pengamatan
|
Siklus III
|
1
|
Jumlah
Siswa
|
36
|
2
|
Banyak
siswa yang aktif
|
36
|
3
|
Prosentase
siswa aktif
|
100 %
|
4
|
Banyak
siswa yang pasif
|
-
|
5
|
Prosentase
siswa pasif
|
-
|
6
|
Banyak
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
7
|
Prosentase
siswa yang tidak terlibat
|
-
|
21
Dalam
refleksi penulis mencoba mengkaji hasil tindakan yang telah dicapai pada siklus
III ini dari asfek hasil belajar siswa.Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung,
terlihat hal-hal sebagai berikut :
a. Siswa sudah dapat menguasai materi yang disampaikan karena alat praga
yang sebagai pendukung sudah dipungsikan dengan baik.
b. Saat pembagian tugas siswa tidak
bingung lagi karena wawasan dan
pemahaman tentang fungsi alat praga sudah dapat dipahami.
Kegiatan selama proses belajar
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspfek pengamatan Pembelajaran Siklus II
No
|
Guru
memperhatikan prinsip pembelajaran IPA
|
Muncul
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Memotivasi
siswa dengan cara mengaitkan materi dalam kehidupan nyata
|
√
|
|
Baik
|
2
|
Mengarahkan perhatian siswa kepada masalah materi pokok
|
√
|
|
Baik
|
3
|
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan indikator
|
√
|
|
Baik
|
4
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan
|
√
|
|
Baik
|
5
|
Guru melaksanakan pemantapan untuk memperkuat pemahaman
siswa
|
√
|
|
Baik
|
6
|
Membimbing siswa dalam melakukan demontrasi
|
√
|
|
baik
|
Pada saat didiskusikan dengan teman
sejawat dan pembimbing yang sekigus observasi pada saat pelaksanan tindakan,
diperoleh imformasi bahwa
kemungkinan penyebab hal ini karena
siswa sudah terlatih dalam melaksanakan
demontrasi sehingga waktu yang tersedia sudah mencukupi.
22
B. Pembahasan
1. Sebelum Siklus I
Dari uraian diatas terlihat
bahwa fokus perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode
pembelajaran langsung pada mata pelajaran IPA telah tercapai dan selanjutnya
Penelitian Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada materi yang lain, mata pelajaran
yang ainnya.
Pada Sebelum siklus I, ada sebagian siswa yang belum
tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa dengan metode
langsung yaitu penggunaan alat praga, sehingga mereka asih bingung dalam melakukan
percobaan menggunakan alat praga. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh, karena
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab ketidak
berhasilan siswa dalam memahami konsep-konsep IPA adalah karena kelemahan dalam menguji hipotesis sesuai dengan LKS yang
sudah ada.
Dari siklus I terlihat bahwa
jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh skor ≥ 60 baru
mencapai 22 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara IPA di SD
Negeri 19 Tanjungraja, niali rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya 5,33
dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang diinginkan. Ini
disebabkan karena pada saat pelajaran berlangsung, perhatian siswa dalam
belajar IPA tampak belum menggembirakan. Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak
bersungguh-sungguh dalam menerima pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang
diam saja.
Selain mengamati aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,pada setiap akhir siklus
dilakukan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
yang dilaksanakan.Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama 20 menit
kemudian hasil ini dianalisis untuk menetahui
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajara IPA
dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab,diskusi dan pemberian tugas dan
diskusi pada setiap siklus.
2. Siklus
I
Dari siklus I terlihat bahwa
jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh skor ≥
60 baru mencapai 32 orang. Dari hasil beberapa kali ulangan mata pelajara IPA
di SD Negeri 19 Tanjung Raja, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa hanya
69,44 dari 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas.
23
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum
memenuhi target yang diinginkan. Ini disebabkan karena pada saat pelajaran
berlangsung, perhatian siswa dalam belajar IPA tampak belum menggembirakan.
Siswa kelihatan tidak aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam menerima
pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang diam saja.
Pada siklus II, ada sebagian siswa yang belum tuntas
dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa dengan metode langsung
yaitu penggunaan alat praga, sehingga mereka asih bingung dalam melakukan
percobaan menggunakan alat praga. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh, karena
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab ketidak
berhasilan siswa dalam memahami konsep-konsep IPA adalah karena kelemahan
dalam menguji hipotesis sesuai dengan
LKS yang sudah ada.
Menginat pelaksanaan tindakan
perbaikan pembelajaran siklus II ini masih belum mencapai target yang
diharapkan, maka perlu dilakukan refleksi terhadap rencana dan pelaksanaan
tindakan. Dari hasil pengamatan penulis selama proses pembeajaran berlangsung,
terlihat bahawa banyak siswa yang masih kelihatan bingung tentang materi yang
di berikan.
Temuan ( hasil yang diperoleh ) pada
siklus I
Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal
ini dibuktikan dengan :
1. Siswa
yang tadinya acuh dengan penjelasan guru melalui metode pembelajaran langsung
dengan menggunakan alat praga secara berangsur-angsur diam dan memperhatikan.
2. Siswa
yang tidak aktif dalam berdiskusi, setelah mendapat penjelasaan dari guru,
akhirnya aktif dalam melakukan percobaan dan diskusi.
3. Siklus
II
Dari
hasil beberapa kali ulangan mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 19 Tanjung
Raja, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 84,44 dari 36
siswa terdapat 36 orang siswa yang mendapat nilai 60 ke atas
Pada
siklus II tindakan yang diberikan hampir sama dengan tindakan sebelum siklus I
dan siklus I, yaitu menggunakan alat praga dan model pembelajaran langsung.
Dengan menggunakan alat praga yang relevan dengan materi pokok pelajaran,sehingga
hasil tes pada siklus II terlihat jumlah siswa yang mencapai perolehan skor ≥
60 mencapai 36 orang.
24
Hal ini
menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik pada siklus II. Sehingga
hasil belajar siswa sudah memenuhi target yang diinginkan yaitu 80 % siswa mencapai skor ≥
60.
Temuan ( hasil yang diperoleh
)
Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan
dengan :
1. Siswa
yang tadinya terlihat antipati dengan pelajaran IPA melalui penggunaan alat
praga timbul motivasi untuk mengikuti pelajaran.
2. Siswa
yang awalnya tidak berminat untuk mengikuti pelajaran akhirnya terlihat begitu
aktif dan penuh semangat.
Hasil belajar rata-rata
persiklus :
Sebelum Siklus I :
52,78
Siklus I : 69,44
Siklus II : 84,44
Maka dari hasil tindakan Sebelum Siklus
I, Siklus I, Siklus II didapati hasil belajar
52,78
X 2 = 69,44
X 3 = 84,44
berarti ada kenaikan hasil belajar, maka tindakan yang dilakukan
berhasil
25
DAFTAR
NILAI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA
KELAS V SD NEGERI 19 TANJUNG RAJA
NO
|
NAMA
SISWA
|
SEBELUM
SIKLUS
I
|
SIKLUS
I
|
SIKLUS
II
|
1
|
ADRE FRANSISKA
|
40
|
60
|
100
|
2
|
ANGGA PRAYUDHA
|
60
|
60
|
80
|
3
|
APRIADI
|
60
|
60
|
80
|
4
|
BELLA MERLITA
|
60
|
60
|
80
|
5
|
DODI AFISA
|
40
|
40
|
60
|
6
|
PRENGKI APRIADI
|
60
|
80
|
80
|
7
|
HERU YULIZA
|
40
|
60
|
80
|
8
|
HENDRA PRIANA
|
60
|
80
|
100
|
9
|
INDAH FEBRIANTI
|
40
|
60
|
80
|
10
|
IRHAM TANDIRA
|
40
|
60
|
80
|
11
|
INDAH PERMATASARI
|
40
|
60
|
100
|
12
|
JAKA MAHENDRA
|
60
|
80
|
80
|
13
|
LISDA APRIANTI
|
60
|
80
|
80
|
14
|
LISTIAN OKTAVIANA
|
80
|
80
|
100
|
15
|
MELISA SAWALIA
|
40
|
80
|
100
|
16
|
MURSILAWATI
|
60
|
80
|
80
|
17
|
M. SANGKUT
|
40
|
60
|
100
|
18
|
M. ZULFIAN
|
60
|
80
|
100
|
19
|
REFORTEO BARIN
|
60
|
80
|
80
|
20
|
SITI
AISYAH
|
40
|
60
|
80
|
21
|
SURYANI
|
40
|
60
|
100
|
22
|
AMELDA AYU LESTARI
|
60
|
80
|
100
|
23
|
ARIANSYAH
|
60
|
80
|
80
|
24
|
A.
WIRANTO
|
40
|
60
|
80
|
25
|
DWINURHASANAH
|
60
|
80
|
80
|
26
|
FITRI
HANDAYANI
|
40
|
60
|
100
|
27
|
M.
KING IKHSAN
|
60
|
80
|
80
|
28
|
M.
REZA MAHENDRA
|
40
|
60
|
80
|
29
|
NENI
NOVITA
|
60
|
60
|
80
|
30
|
NURHAYATI
|
60
|
80
|
100
|
31
|
OKI
SAPUTRA
|
40
|
60
|
60
|
32
|
PUTRI AFIFA NUR OKTA
|
80
|
80
|
80
|
33
|
RAHMAD KURNIAWAN
|
60
|
80
|
80
|
34
|
RAHMAD
RD
|
60
|
80
|
80
|
35
|
RATNA
SARI
|
40
|
60
|
60
|
36
|
RAFIYALDI
|
60
|
80
|
80
|
|
Jumlah
|
1.900
|
2.500
|
3.040
|
|
Rata-rata
|
552,78
|
69,44
|
84,44
|
26
GRAFIK
HASIL BELAJAR SISWA
MATA
PELAJARAN IPA
|
69.44
|
84.44
|
52.78
|
27
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
hasil perbaikan yang telah diambil pada pelajaran eksakta maka dapat diperoleh kesimpulan sebagaiberikut :
1.
Penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas V
SD Negeri 19 Tanjung Raja.
2. Semakin besar prosentase siswa yang terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran,
nilai rata-rata evaluasi dan prosentasi hasil belajar juga meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil
belajar IPA siswa di kelas V SD Negeri 19 Tanjung Raja adalah sebagai berikut:
1. Guru
harus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran agar
termotivasi terhadap pelajaran yang diberikan.
2. Dalam
menyusun rencana pembelajaran, guru harus mencantumkan pertanyaan yang
diajukan.
3. Guru
perlu mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran sejenis agar diperoleh hasil
yang ditargetkan.
4. Guru
perlu mengikuti kegiatan kerja guru unhuk bertukar pikiran,pengalaman dan
berdiskusi mengenai masalah dan tugas-tugas pembelajaran di sekolah
masing-masing.
28
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003.
Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi mata pelajaran IPA . Jakarta : Depdiknas.
Soemanto, 1998 : 200 : penggunaan alat peraga
Oemar Hamalik. 1995 27. Strategi dalam pembelajaran.
Prayetno, 2002: 164.
Hasil belajar
Thoha : 2001 : 43 .
Metode Penelitian
29
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran : 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum
Perbaikan
Lampiran : 2.
Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus I
Lampiran : 3.
Lembar Pengamatan IPA teman sejawat Siklus I
Lampiran : 4. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran : 5. Lembar pengamatan IPA teman sejawat Siklus II
Lampiran : 6. Lembar Pengamatan keaktifan siswa persiklus
Lampiran : 7.
Nilai Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran
Lampiran : 8. Surat pernyataan Teman Sejawat
Lapiran : 9. Poto – poto
RENCANA PEMBELAJARAN
Nama
Sekolah : SD Negeri
19 Tanjung Raja
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
/ Semester : V ( Lima ) / 2
Alokasi
Waktu : 2 Jam Pelajaran ( 2 x 35 menit )
I.
STANDAR KOMPETENSI
6.
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat
Suatu karya / model.
II. KOMPETENSI
DASAR
6.1
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
III. INDIKATOR
1.
Dapat menyebutkan sifat-sifat
cahaya
2.
Dapat menjelaskankan
yang di maksud dengan benda bening
3.
Dapat memberikan 2
contoh benda yang dapat tembus cahaya
4.
Dapat memberikan 2
contoh benda yang tidak tembus cahaya
5.
Dapat mendemontrasikan
cahaya dapat menembus benda bening
IV. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah melakukan demontrasi dan diskusi keas tentang sifat-sifat cahaya, siswa dapat :
1. Menyebutkan
4 sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan
yang dimaksud dengan benda bening
3. Memberikan
2 contoh benda yang dapat tembus cahaya
4. Memberikan
2 contoh benda yang tidak tembus cahaya
5. Mendemontrasikan
cahaya dapat menembus benda bening
V. MATERI AJAR
CAHAYA MENEMBUS
BENDA BENING
-
Semua benda yang dapat
yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.
-
Sifat-sifat cahaya :
1. Cahaya
merambat lurus
2. Cahaya
menembus benda bening
3. Cahaya
dapat dipantulkan
4. Cahaya
dapat dibiaskan
-
Benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya
disebut benda bening.
-
Benda-benda yang tidak dapat ditembus cahaya
disebut benda gelap.
-
Contoh benda yang dapat ditembus cahaya adalah
: plastik bening,kaca bening, gelas bening,air bening.
-
Contoh benda yang tidak
dapat ditembus caya adalah : batu, triplek, air keruh, gelas berwarna, dinding
tembok, kaleng.
-
Kegiatan Demontrasi :
Alat
dan Bahan:
1. Lampu
senter 5. Batu
2. Gelas
bening
6. Karton
3. Gelas
berwarna
7. Potongan triplek
4. Kaleng
8. Plastik bening
Cara kerja :
1. Letakkan masing-masing benda di atas meja
2. Sorotkan cahaya dan lampu sentermu mengenai
masing-masing benda
3. Amati
berkas cahaya senter di balik tiap benda saat disinari
4. Catatlah hasil kegiatanmu pada table berikut
dengan member tanda ( √ ) jika benda dapat ditembus cahaya dan
tanda ( - ) jika benda tidak dapat ditembus cahaya.
Tabel. Benda yang tembus cahaya dan tidak tembus
cahaya
NO
|
NAMA
|
TEMBUS
CAHAYA
|
1
|
Gelas
bening
|
|
2
|
Gelas
berwarna
|
|
3
|
Kaleng
|
|
4
|
Batu
|
|
5
|
Kaeton
|
|
6
|
Potongan
triplek
|
|
7
|
Plastik
bening
|
|
Pertanyaan :
1.
Apa saja benda – benda yang dapat ditembus
cahaya senter ?
2.
Apa saja benda – benda
yang tidak dapat ditembs cahaya
senter ?
VI.
MODEL PEMBELAJARAN
1. Ceramah 3. Demontrasi
2. Tanya
jawab 4. Diskusi
VII.
URUTAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Salam
pembuka
- Absen
-
Apersepsi:
1. Dari manakah cahaya berasal ?
2. Apa sajakah sumber cahaya itu ?
- Memotivasi: Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan
Inti ( 40 menit )
1. Guru
menjelaskan materi pelajaran tentang Cahaya dapat menembus benda bening
2. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa
melakukan demonterasi dengan bimbingan guru tentang cahaya dapat menembus benda
bening
4. Guru
dan siswa mengadakan tanya jawab yang berhubungan dengan demontrasi
5. Guru
dan siswa mengadakan diskusi kelas tentang cahaya dapat menembus benda bening
6. Guru
membuat kesimpulan
C. Kegiatan
Akhir : ( 20 menit )
1. Guru
memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran
2. Guru
memberikan evaluasi
3. Siswa
mengerjakan evaluasi
4. Guru
menyimpulkan hasil jawaban
5. Salam
penutup
VIII. SUMBER
BAHAN
1. BUKU SAINS kelas V, Halaman 143 – 144
Penerbit ERLANGGA
2. Alat KIT
IPA
IX.
PENILAIAN
- Tes tertulis
X.
KRITERI PENILAIAN
Satu nomor soal jawaban benar nilai 2
Soal
:
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya !
2.
Jelaskan yang dimaksud
dengan benda tembus cahaya !
3.
Berikan 2 contoh benda
yang dapat tembus cahaya !
4.
Jelaskan yang dimaksud
dengan benda gelap !
5.
Berikan 2 contoh benda
yang tidak dapat tembus cahaya !
Kunci
Jawaban:
1.
1. Dapat merambat lurus
2. Dapat
menembus benda bening
3. Dapat
dipantulkan
4. Dapat
dibiaskan
2 . Benda bening
3.
Air jernih,gelas
bening,plastic bening,kaca bening.
4.
Benda tidak tembus
cahaya
5. Batu,potongan plastic,batu
Mengetahui
Kepala
Sekolah
NURJANA,
SPd
NIP 19660412 199210 2 002
|
Tanjung
Raja, Maret 2010
Guru Kelas
DUMIYATI
NIP 817072224
|
|
|
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
Nama Sekolah : SD
Negeri 19 Tanjung Raja
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A.
STANDAR KOMPETENSI
5.
Menerapkan sifat – sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya / model.
B.
KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendeskripsikan sifat –
sifat cahaya.
C. INDIKATOR
Mendemontrasikan sifat cahaya yang mengenai
berbagai benda ( bening, berwarna,
dan gelap )
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mau menjawab pertanyaan
yang diajukan guru kepada seluruh siswa.
2. Siswa dapat menjawab dengan
tepat.
E LANGKAH PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1.Ceramah 2. Tanya jawab
3. demontrasi 4. Penugasan
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a.
Guru mengadakan tanya jawab tentang
sifat cahaya dapat merambat lurus.
Pertanyaan yang diajukan :
1.
Sebutkan 4 sifat – sifat cahaya
?
2.
Apa bukti bahwa cahaya dapat
merambat lurus ?
3.
Kegiatan Inti ( 40 menit )
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang
sifat cahaya dapat menembus benda bening.
b. Siswa melakukan
demontrasi dengan bimbingan guru.
c. Guru menyuruh
wakil tiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya tentang
demontrasi yang telah dilakukan.
d. Wakil tiap
kelompok memberikan tanggapan.
e. Guru bersama siswa membahas
diskusi hasil demontrasi
f. Guru membuat kesimpulan
4.
Kegiatan Akhir ( 20 menit )
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi
b. Guru membahas hasil evaluasi
c.
Guru
memberikan penguatan pada siswa yang mendapat nilai bagus
F.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
Media : - Alat praga : - gelas kaca, kelereng, air,
mangkuk, plastic bening
-
LKS
Sumber :
Buku IPA kelas V, halaman 143 – 144 Penerbit Erlangga
G.
EVALUASI
1. Awal
: Guru memberikan pertanyaan tentang sifat cahaya dapat merambat lurus.
2.
Proses : Guru mengamati keaktifan siswa dalam
mengdemontrasi,
diskusi
dan memberikan tanggapan.
3.
Akhir : Guru memberikan jawaban dengan tepat.
Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan tepat !
1.
Jelaskan
yang dimaksud dengan benda tembus cahaya !
2.
Berikan dua contoh benda yang dapat tembus cahaya !
3.
Jelaskan
yang dimaksud dengan benda gelap !
4.
Berikan dua contoh benda yang
tidak dapat tembus cahaya !
Kunci jawaban
1.
Benda bening
2.
Air jernih, gelas bening,
plastic, kaca bening.
3.
Benda tidak tembus cahaya
4.
Batu, potongan triplek,
Tanjung Raja, Maret
2010
Teman Sejawat,
Mahasiswa,
SAMSURI, S. Pd DUMIYATI
NIP 19670506 198804 1 001 NIM 817072224
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURJANA, S. Pd
NIP
19660412 199210 2 002
RENCANA PERBAIKAN
PEMBELAJARAN II
Nama Sekolah : SD Negeri 19 Tanjung Raja
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35
menit
A.STANDAR KOMPETENSI
6.
Menerapkan sifat – sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya / model.
B. KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendeskripsikan sifat –
sifat cahaya.
C. INDIKATOR
Siswa dapat menyimpulkan bahwa
cahaya dapat dipantulkan
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mau menjawab
pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh siswa.
2. Siswa dapat menjawab dengan tepat.
E LANGKAH PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1.Ceramah
2. Tanya jawab 3. demontrasi 4.
Penugasan
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a. Guru mengadakan tanya jawab tentang sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
Pertanyaan yang diajukan :
1. Sebutkan yang dimaksud dengan benda tembus cahaya ?
2. Berikan dua contoh benda yang tembus cahaya !
3. Berikan dua contoh benda yang tidak tembuscahaya !
b. Mnyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 40 menit )
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang
sifat cahaya dapat dipantulkan
b. Siswa
melakukan demontrasi dengan bimbingan guru.
c. Guru menyuruh
wakil tiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya tentang demontrasi yang telah
dilakukan.
d. Wakil tiap kelompok memberikan tanggapan.
g. Guru bersama siswa membahas
diskusi hasil demontrasi
h. Guru membuat kesimpulan
2.
Kegiatan Akhir ( 20 menit )
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi
b. Guru membahas hasil evaluasi
c.
Guru
memberikan penguatan pada siswa yang mendapat nilai bagus
F.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
Media : - Alat praga : - cermin datar, cermin cekung,
cermin cembung.
-
LKS
Sumber :
Buku IPA kelas V, halaman 144– 147 Penerbit Erlangga
G.
EVALUASI
1. Awal
: Guru memberikan pertanyaan tentang sifat cahaya dapat dipantulkan.
1.
Proses : Guru mengamati keaktifan siswa dalam
mengdemontrasi,
diskusi
dan memberikan tanggapan.
2.
Akhir : Guru memberikan jawaban dengan tepat.
Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan tepat !
1.
Sebutkan tiga macam cermin !
2.
Bagaimana
sifat bayangan yang dibentuk cermin datar ?
3.
Berikan dua contoh cermin
cekung !
4.
Apa beda cermin cekung dan
cermin cembung ?
Kunci jawaban
1.
Cermin datar. Cermin cekung,
cermin cembung
2.
Bayangan yang dibentuk cermin
datar bersifat semu, tegak, dan sama dengan bendanya.
3.
1. Lampu mobil
2. lampu senter
4.
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya
berupa cekungan seperti dalam bola.
Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya
berupa cekungan seperti bagian luar bola.
Tanjung Raja, 12
Maret 2010
Teman Sejawat, Mahasiswa,
SAMSURI, S. Pd DUMIYATI
NIP 19670506 198804 1 001 NIM 817072224
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURJANA, S. Pd
NIP
19660412 199210 2 002
LEMBAR PENGAMATAN ( OBSERVASI )
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semeste : V / 2
Hari
/ Tanggal : Kamis,
8 Maret 2010
Tujuan
Perbaikan : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
No
|
Perilaku Guru yang diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
|||
1
|
Pengamatan
kepada Guru
|
|
|
|
|
a. Mengimformasikan
tujuan
|
√
|
|
cukup
|
|
b. Apersepsi
|
√
|
|
cukup
|
|
c. Memotivasi
siswa
|
√
|
|
cukup
|
|
d. Memberikan
contoh
|
|
√
|
─
|
|
e. Memberikan
latihan
|
|
√
|
cukup
|
|
f. Memeriksa
pekerjaan siswa
|
√
|
|
cukup
|
|
g. Membuat
rangkuman
|
|
√
|
─
|
|
h. Evaluasi
|
√
|
|
cukup
|
|
i. Memberi
pekerjaan rumah
|
√
|
|
cukup
|
2
|
Pengamanan
Kepada siswa
|
|
|
|
|
a. Keaktifan
siswa
|
√
|
|
cukup
|
|
b. Mengajukan
pertanyaan
|
√
|
|
cukup
|
|
c. Kerja
kelompok
|
√
|
|
baik
|
|
d. Mengerjakan
tugas
|
|
√
|
─
|
|
e. Melaksanakan
percobaan
|
√
|
|
baik
|
Pengamat
SAMSURI, S. Pd
NIP 19670506 198804 1 001
LEMBAR
PENGAMATAN ( OBSERVASI )
KEGIATAN
PEMBELAJARAN II
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas
/ Semeste : V / 2
Hari
/ Tanggal : Jumat,
12 Maret 2010
Tujuan
Perbaikan : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
No
|
Perilaku Guru yang diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
|||
1
|
Pengamatan
kepada Guru
|
|
|
|
|
a. Mengimformasikan
tujuan
|
√
|
|
baik
|
|
b. Apersepsi
|
√
|
|
baik
|
|
c. Memotivasi
siswa
|
√
|
|
baik
|
|
d. Memberikan
contoh
|
√
|
|
baik
|
|
e. Memberikan
latihan
|
─
|
|
─
|
|
f. Memeriksa
pekerjaan siswa
|
√
|
|
baik
|
|
g. Membuat
rangkuman
|
√
|
|
baik
|
|
h. Evaluasi
|
√
|
|
baik
|
|
i. Memberi
pekerjaan rumah
|
√
|
|
cukup
|
2
|
Pengamanan
Kepada siswa
|
|
|
|
|
a. Keaktifan
siswa
|
√
|
|
cukup
|
|
b. Mengajukan
pertanyaan
|
√
|
|
baik
|
|
c. Kerja
kelompok
|
√
|
|
baik
|
|
d. Mengerjakan
tugas
|
√
|
|
cukup
|
|
e. Melaksanakan
percobaan
|
√
|
|
baik
|
Pengamat
SAMSURI, S. Pd
NIP 19670506 198804 1 001
LEMBAR
PENGAMATAN ( OBSERVASI )
KEGIATAN
PEMBELAJARAN III
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas
/ Semeste : V / 2
Hari
/ Tanggal : Kamis, 15
Maret 2010
Tujuan
Perbaikan : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
No
|
Perilaku Guru yang diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
|||
1
|
Pengamatan
kepada Guru
|
|
|
|
|
a. Mengimformasikan
tujuan
|
√
|
|
baik
|
|
b. Apersepsi
|
√
|
|
baik
|
|
c. Memotivasi
siswa
|
√
|
|
baik
|
|
d. Memberikan
contoh
|
√
|
|
baik
|
|
e. Memberikan
latihan
|
─
|
|
─
|
|
f. Memeriksa
pekerjaan siswa
|
√
|
|
baik
|
|
g. Membuat
rangkuman
|
√
|
|
baik
|
|
h. Evaluasi
|
√
|
|
baik
|
|
Memberi
pekerjaan rumah
|
√
|
|
baik
|
2
|
Pengamanan
Kepada siswa
|
|
|
|
|
a. Keaktifan
siswa
|
√
|
|
baik
|
|
b. Mengajukan
pertanyaan
|
√
|
|
baik
|
|
c. Kerja
kelompok
|
√
|
|
baik
|
|
d. Mengerjakan
tugas
|
√
|
|
baik
|
|
e. Melaksanakan
percobaan
|
√
|
|
baik
|
Pengamat
SAMSURI, S. Pd
NIP 19670506 198804 1 001
Comments
Post a Comment