MAKALAH SEJARAH KELAS XII IPS PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
Puji syukur senantiasa
kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Berkehendak. Atas kehendak-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah SEJARAH yang berjudul PERKEMBANGAN
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU untuk kelasXII MA sebagai sarana dalam
proses belajar. Makalah ini saya sajikan dengan penyesuaian tingkat
perkembangan kognitif peserta didik. Bahasa yang digunakan pun sesuai dengan
kematangan emosi dan sosial peserta didik.
Penyusunan makalah ini sesuai dengan
teori belajar, pendekatan pembelajar, dan kecenderungan global yang berkaitan dengan pelajaran sejarah.
Namun tentunya makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu saran dan
kritik sangat kami harapkan dari pengguna atau pembaca makalah ini.
untuk itu kami mengucapkan terima kasih.
untuk itu kami mengucapkan terima kasih.
Akhir kata,penulis berharap makalah
ini dapat digunakan dengan baik dan memberikan manfaat bagi adik-adik kelas
yang membacanya. Selamat belajar, semoga sukses!
Muliasari,
6 September 2014
Bab 1
PERKEMBANGAN
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
A.
PEMERINTAHAN ORDE BARU
1)
Pengertian orde baru
Orde baru adalah suatu tatanan seluruh peri kehidupan
rakyat, bangsa dan negara yang diletakan kembali kepada pelaksanaan pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain,orde baru adalah
suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan
rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa pncasila serta UUD
1945. Lahirnya orde baru diawali dengan dikeluarkannya surat perintah 11 maret
1966. Dengan demikian surat perintah 11 maret (supersemar) sebagai tonggak
lahirnya orde baru.
2)
Lahirnya surat perintah 11 maret 1966
Pada tanggal 11 maret 1966 diistana negara diadakan sidang kabinet dwikora yang telah
disempurnakan yang dipimin langsung oleh presiden soekarno dengan tujuan untuk
mencari jalan keluar terbaik agar dapat menyelesaikan krisis yang memuncak
secara bijak. Ketika sidang tengah berlangsung, ajudan presiden melaporkan
bahwa disekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenali. Untuk menghindari
segala sesuatu yang tidak inginkan, maka presiden soekarno menyerahkan pimpinan
sidang kepada waperdam ll (wali presiden mentri ll) Dr J. Laimena. Dengan
helikopter, presiden soekarno didampingi waperdam I, Dr Subandrio, dan waperdam
II Chaerul saleh menuju istana bogor. Sesuai sidang kabinet, Dr.J Laimena pun
menyusul kebogor.
Tiga orang perwira tinggi yaitu mayor jendral basuki
Rakhmat, Brigadir Jendral M. Yusuf, dan brigadir Jendral Amir Machmud dengan
letnan jendral sueharto selaku mentri panglima angkatan darat dan panglima
komando oprasi pemulihan keamanan dan ketertiban (Pangkopkamtib) untuk minta
izin akan mengahadap presiden. Pada hari itu juga, tiga orang perwira tinggi sepakat utnuk menghadap
presiden suekarno di istana bogor dengan tujuan untuk meyakinkan kepada prsiden
soekarno bahwa ABRI khususnya AD twtap siap siaga mengatasi keadaan. Di istana
bogor presiden soekarno didampingi Dr Subandrio, Dr J. Laimena, dan Chaerul
saleh serta ketiga perwira tinggi tersebut melapor situasi di ibukota jakarta.
Mereka juga memohon agar prsiden soekarno mengambil tindakan untuk mengatasi
keadaan. Kemudian presiden mengeluarkan surat perintaah yang ditunjukan kepada
letnan jendral soehrto selaku mentri panglima angkatan darat utuk mengamambil
tindakan menjamin keamanan, ketenangan, dan kestabilan jalanya pemerintahan
demi keutuhan bangsa dan negara republik indonesia. Adapun yang merumuskan surat
perintah tersebut adalah tiga perwira tinggi, yaitu mayor jendral basuki
ramhat, brigadir jendral M. Yusuf, dan brigadir jendral amir machmud bersama
brigadir jendral subur, komandan pasukan pengawal presiden cakrabiwara. Urat
itulah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau
Supersemar.
3)
Tindakan lanjut supersemar
Sebagai tindak lanjut keluarnya surat
perintah 11 maret 1966, Letnan Jendral Soeharto sebagai pengemban supersemar
segar mengambil
tindakan
untuk menata kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai
dengan pancasila dAn UUD 1945, yaitu sebagai berikut:
a.
Tanggal
12 maret 1966, dikeluarkanlah surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan PKI beserta ormas-ormanya yang
bernaung dan berlindung atau senanda denganya, beraktivitas dan hidup diseluruh
wilayah indonesia. Keputusan tersebut diperkuat dengan keputusan presiden atau
pangti ABRI/mandtaris MPRS No 1/3/1966 tanggal 12 maret 1966.keputusan
pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya mendapat sambutan dan dukungan dari
seluruh rakyat karena merupakan salah satu realisasi dari tritura.
b.
Tanggal 18 maret 1966 pengemban supersemar
mengamalkan 15 oarng mentri yang dinilai tersangkut dalam G 30 S/PKI dan
diragukan etika baiknya yang dituangkan dalam keputusan presiden no 5 tanggal
18 maret 1966
c.
Tanggal
27 maret pengemban supersemar membentuk kabinet dwikora yang disempurnakan
untuk menjalankan pemeintahan. Toko-toko yang duduk didalam akbinet ini adalah
mereka yang jelas tidak terlibat dalam G 30 S/PKI
d.
Membersihkan
lembaga legislatif dimulai dari toko pimpinan MPRS dan DPRGR yang diduga
terlibat G 30 S/PKI. Sebagai tindak lanjut kemudian dibentuk pimpinan DPRGR dan
MPRS yang abru. Pimpinan DPRGR bru memberhentikan 62 orang anggota DPRGR yang
mewakili PKI dan ormas-ormasnya
e.
Memisakan
jabatan pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPRGR tidak
lagi diberikan kedudukan sebagai mentri. MPRS dibersihkan dari unsur G 30 S/PKI
dinyatakan gugur. Sesuai dengan UUD 1945, MPRS mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi dari pada lembaga kepresidenan.
Tanggal 20
juni sampai 5 juli 1966 diadakan sidang umum IV MPRS dengan hail sebagai
berikut:
a.
Ketetapan
MPRS No IX/MPRS/1966 tentang pengesahan dan pengukuhan supersemar
b.
Ketetapan
MPRS No X/MPRS/1966 mengatur kedudukan lembaga-lembaga negara tingkat pusat dan
daerah
c.
Ketetapan
MPRS No XII/MPRS/1966 tentang kebijaksanaan politik luar negri RI bebas aktif.
d.
Ketetapan
MPRS No XIII/MPRS/1966 tentang pembentukan kabinet ampera
e.
Ketetapan
MPRS No XIX/MPRS/1966 tentang peninjauan kembali TAP.MPRS yang bertentangan
dengan UUD 1945.
f.
Ketetapan
MPRS No XX/MPRS/1966 tentang sumber tertib hukum RI dan tata urutan
perundang-undangan di indonesia
g.
Ketetapan
MPRS No XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan pernyataan PKI dan ormas-ormasnya
sebagai organisasi terlarang di indonesia.
Dengan berakhinya sidang ini IV MPRS, berarti landasan
awal orde baru berhasil ditegakan. Demikian pula dua dari tiga tuntutan rakya
(tritura) telah dipenuhi, yaitu pembubaran PKI dan pembersihan kabinet dari
unsur-unsur PKI. Sementara itu , tuntutan ketiga, yaitu penurunan harga yang
berarti perbaikan bidang ekonomi belum diwujdkan. Hal itu terjadi karena syarat
mewujudkanya perlu dilakukan dengan pembangunan yang secara terus menerus dan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Pelaksanaan pembangunan agar lancar dan
mencapai hasil maksimal memerlukan stabilitas nasional.
B.
CIRI-CIRI
POKOK KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU
Sebagai langkah awal untuk menciptakan stabilitas
nasional, sidang umum IV MPRS telah memutuskan untuk menegaskan letjen.soeharto
selaku pengemban surat perintah 11 maret 1966 atau supersemar yang sudah
ditingkatkan menjadi ketetapan MPRS No IX/MPRS untuk membetuk kabinet baru. Di
bentuk kabinet ampera yang betugas:
1.
Menciptakan
stabilitas politik
2.
Menciptakan
stabilitas ekonomi
Tugas pokok itulah yang
disebut DWIDARMA KABINET AMPERA. Program yang dicanankan kabinet ampera disebut
catur karya ampera, yaitu:
a.
Memperbaiki
peri kehidupan rakyat terutama dibidang sandang dan pangan
b.
Melaksanakan
pemilihan umum dalam batas waktu yang seperti tercntum didalam ketetapan MPRS
No XI/MPRS/1966 (5 juli 1968)
c.
Melaksanakan
politik luar negri yang bebas dan aktiv untuk kepentingan nasional sesuai
dengan ketetapan MPRS No XI/MPRS/1966
d.
Melanjutkan
perjuangan anti imperialisme dan anti kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
Kabinet ampera dipimpin oleh presiden soekarno, tetapi
pelaksanaanya dilakukan oleh presidium kabinet. Presidium kabinet dipimpin oleh
jendral soeharto. Jadi, disini terdapat dua lisme kepemimpinan dalam kabinet
ampera. Akibatnya, perjalanan tugas kabinet kurang lancar yang berarti pula
kurang menguntungkan bagi stabilitas politik.
Pada tanggal 22 februari
1967 dengan penuh
kebijaksanaan, presiden soekrno menyerahkan kekuasaan kepada jendral soeharto
sebagai pengemban ketetapan MPRS, IX/MPRS/1966. Penyerahan kekuasaan tersebut
merupakan peristiwa sangat penting dalam usaha mengatasi situai konflik yang
sedang memuncak pada saat itu.
1. Kebijakan dalam negri
Struktur
perekonomian Indonesia pada tahun
1950-1965 dalam keadaan kritis.pemerintahan orde baru meletakan landasan
yang kuat dalam pelaksanaan pembangunan melalui tahapan repelita, keadaan
kritis ditandai oleh hal-hal sbb:
a.
Sebagian besar penduduk bermata pencaharian
disektor pertanian
b.
Komoditas ekspor indonesia dari bahan mentah
(hasil pertanian) menghadapi persaingan dipasaran internasional.
c.
Tingkat investasi rendah dan kurangnya tenaga
ahli dibidang industry
d.
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Indonesia
sangat rendah.
Tugas pemerintah orde baru adalah menghentikan proses
kemerosotan ekonomi dan membina landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi
kearah yang wajar.dalam mengemban tugas utama tersebut, berbagai kebijaksanaan
telah diambil sebagai mana tertuang dalam program jangka pendek berdasarkan
Tap.MPRS No/XXII/MPRS/1966 yang diarahkan kepada pengendalian infasi dan usaha
rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi, dan pencukupan
kebutuhan sandang.
Perkembangan
industry pertanian dan non pertanian telah membawa hasil yang cukup
menggembirakan .hasil-hasilnya telah dapat di rasakan dan di nikmati saat itu oleh
masyarakat Indonesia di antara lain
sebagai berikut:
a.
Swasembada beras
b.
kesejahteraan penduduk
c.
perubahan struktur ekonomi
d.
perubahan struktur lapangan kerja
e.
perkembangan investasi
f.
perkembangan eksplor
g.
laju pertumbuhan ekonomi
2. kebijakan Luar Negri
langkah-langkah
yang di ambil oleh kabinet ampera dalam
menata kembali politik luar negri antara lain sebagai berikut:
a)
Indonesia kembali menjadianggota PBB
Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 september 1966 dan tercatatsebagai anggota ke-
60.Sebagai anggota PBB Indonesia telah memper oleh manfaat dan bantuan dari organisasi internasional tersebut.
Manfaat bantuan PBB antara lain
sebagai berikut:
1)
PBB turut
berperan dalam mempercepat proses pengakuan de
factor ataupun de jure
kemerdekaan Indonesia oleh dunia internasional.
2)
PPB turut berperan dalam proses kembalinya irian
barat ke wilayah RI.
3)
PBB banyak memberikan sumbangan kepada bangsa
Indonesia dalam bidang ekonomi,sosial,dan kebudayaan.
b)
Penghentian konfrontasi dengan manusia
Indonesia melakukan konfrontasi dengan manusia
setelah diumumkan dwikora oleh presiden soekarno pada tanggal 3 mei 1964.
Tindakan pemertintahan ordelama ini jellas menyimpang dari pelaksanaan
politikluar negri bebas aktiv.
c)
Pembentukan organisasi ASEAN
Assocationof
southeast asian nations atau penghimpunan bangsa-bangsa
asiatenggara atau dikenal dengan nama ASEAN.ASEAN merupakan organisasi regional
yang dibentuk atas prakarsa lima menteri luar negri ,negri-negri dikawasan
assia tenggara.
ASEAN mempunyai tujuan utama, antara lain:
1)
Meletakan dasar yang kukuh dari usaha bersama
secara regional dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
perkembangan kebudayaan.
2)
Meletakkan landasan bagi terwujudnya suatu
masyarakat sejahtera
3)
Member sumbangan kearah kemajuan
dankesejahteraan dunia.
4)
Memajukan pelajaran-pelajaran tentang Asia Tenggara.
5)
Memajukan kerjasama yang erat dan bermanfaat.
Dasar kerja
sama ASEAN adalah:
1.
Saling menghormati
kemerdekaan,kedaulatan,persamaan,integrasi teritorial,dan identitas semua
bangsa.
2.
Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan
nasional yang bebas dari ikut campur tangan,subversi,dan konfersi dari luar.
3.
Tidak saling mencampuri urusan dalam negri
masing-masing .
4.
Menyelesaikan pertengkaran dan persengketaan
secara damai.
5.
Tidak menggunakan ancaman dan penggunaankekuatan
6.
Menjalankan kerjasama secara efektif.
C. MENINGKATNYA PERAN NEGARA DAN
DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT
Melalui
pemilu,rakyat dapat menggunakan hak politiknya untuk memilih calon-calon
wakilnya yang akan duduk dalam lembaga
perwakilan rakyat.pemilihan umum mempunyai fungsi dan tujuan yang amat penting
dalam rangka menegakkan demokrasi di suatu negara.
Fungsi
pemilihan umum yang pokok adalah:
1.
Pemilihan umum adalah sarana untuk menyalurkan
hak politik warga negara sesuai dengan
pilihan agar aspirasinya dapat
tersalur melaluiwakilnya yang terpilih.
2.
Pemilihan umum adalah secara pelaksanaan asas
kedaulatan rakyat dalam suatu negara.
3.
Pemilihan umum berfungsi sebagai sarana untuk menegakkan pemerintahan yang
demokratis karena melalui pemilu rakyat dapat memilih para wakilnya
langsung,umum,bebas,dan rahasia.
Selain fungsi di atas,pilihan umum juga memiliki tujuan antaralain:
1)
Memilih anggota-anggota DPR,DPRD 1,DAN DPRD 2.
2)
Menyalurkan aspirasi rakyat melalui wakilnya
secara konstitusional
3)
Membentuk susunan keanggotaan MPR
D. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI
SSTERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN PADA MASA ORDE BARU
1. Revolusi Hijau
Munculnya beberapa teknik pertanian pada abad ke-17 dan abad ke-18
dapat di lacak dari jenis tanaman baru dan beberapa perubahan ekonomi.pada masa sekarang ini di
negara yang maju dan sedang berkembang
terjadi perbedaan makin besar
dalam taraf hidup masyarakat.hal
ini di sebabkan karena perbedaan antara efesiensi teknologi
pertanian dan kenaikan jumlah
penduduk.
Revolusi hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam
dari cara tradisional ke cara modern.revolusi hijau di tandai dengan makin berkurangnya ketergantungan petani pada
cuaca dan alam,di gantikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
upaya meningkatkan produksi
pangan.revolusi hijau sering di sebut juga Revolusi Agraria.pengertian
agraria meliputi pertanian,perkebunan,peternakan,perikanan,dan kehutanan.
Lahirnya
revolusi hijau melalui proses panjang dan akhirnya meluas ke wilayah Asia dan
Afrika.revolusi hijau mulai mendapat
perhatian setelah Thomas Robert
Malthus (1766-1834) mulai melalukan penelitian dan memaparkan hasilnya.
Revolusi hijau
dapat memberi keuntungan bagi manusia,dan bisa merugikan manusia.
Keuntungan revolusi hijau pada masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a.
Revolusi hijau menyebabkan munculnya tanaman
jenis unggul berumur pendeksehinggainsensitas penanaman pertahun menjadi
bertambah (dari satu kali menjadidua kali atau tiga kali per dua tahun).
b.
Revolusi hijau dapat meningkat kan pendapatan
petani denganpaket teknologi, biaya produksmemang bertambah.
c.
Revolusi hijau dapat merangsangkesadaran petani
danmasyarakat pada umunya akan pentingnya teknologi.
d.
Revolusi hijaumerangsang dinamika
ekonomimasyarakat karena dengan hasilmelimpah akanmelahirkan perutumbuhan
ekonomiyang meningkat pula dimasyarakat.
Dampaknegativ munculnya revolusi hijau bagi para petani Indonesia,
antaralain sebagai berikut:
a.
System bagi hasil mengalami perubahan.
b.
Pengaruh ekonomi uang didalam berbagai hubungan
sosial didaerah perdesaansemakin kuat.
c.
Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia
pembasmi hama juga berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus
ditanggung petani
d.
Peningkatan produksi pangan tidak di ikuti oleh
pendapatan petani secara keseluruhan karenapenggunaan teknologi modern hanya di
rasakan oleh petanikaya.
2. Pengaruh revolusi hijau terhadap
perubahan sosial ekonomi di perdesaan dan perkotaan pada masa orde baru.
Inusi yang
merupakan upaya intensifikasi kelompok guna meningkatkan potensi lahan,sedangkan
opsus merupakan upaya menjangkau lahan yang belum di intensivikasi dan mencoba
rangsangan dalam peningkatan produksi.
Berbagai usaha
yang telah dilakukan belum berhasilmenutupi kebutuhan pangan yang
besar.produksi beras per tahun menunjukan kenaikan dari 5,79 juta ton pada
tahun 1950 menjadi 8,84 juta ton pada tahun1965 namun, jumlah beras yang
tersedia perjiwamasih tetaprendah sehingga inpor beras masih tetap tinggi.
Ketikaekonomi nasional memburuk padaawal tahun1960-an, persediaan beras
nasional juga menurun. Akibatnya, harga beras meningkat dan masyarakat sulit
mendapatkan beras dipasar. Ketika pelita satu dimulai pada tahun 1969, sebuah
rencana peningkatan hasil tanaman pangan khususnya beras dilakukan melalui
program intensifikasi masyarakat (inmas). Program inmas tersebut untuk
melanjutkan program bibimbingan masyarakat (bimas).Pusat-pusat penelitian itu
tidak hanya bergantung pada pembudidayaan jenis padi yang telah dikembangkan
oleh IRRI. Para peneliti Indonesia juga melakukan penyilangan terhadap jenis
pada local. Mereka berhasilmenemukan jenis padi yang baru lebih berkualitas,
baikdalam penanaman, tingkat produksi, maupun rasa dengan memanfaatkan
teknologi baru yang ada hasilnya, beberapa jenis benih unggulyang dikenal
sebagai padi IR,PB,VUTW,C4,atau Pelita ditanam secara luas oleh pra petani
Indonesia sejak tsahun 1970-an.
3.
Pengembangan
sector industri dan dampaknya.
Dengan
penargetan dan pencapaian hasil teknologi yang dimaksudkan, Indonesia tumbuh
menjadi kawasan industrI di berbagai tempat. Lahan-lahan pertanian banyak
berubahmenjadei kawasan industri, baik oleh pemodal asing (PMA) maupun pemodal
dalam negri (PMDN). Mental penjabat ordebaru yang korup menambah para dampak
industrialisasi di Indonesia. Banyak industry yang tidak mempunyai atua tidak
lolos dalam penyampaian analisisdampak lingkungan (AMDAL), tetapi karena
mampumeyuap pejabat berwenang yangmengeluarkan izin pemberiankawasan industri,
ahirnya mampu membangun industritersebut. Jika semua unsur pendirian industry
yang mengarah pada ramah lingkungan itu terpenuhi, tentu dampak negativnya
dapat ditekan seminimal mungkin. Dengan
demikian, pelestarianlingkungan hidup akan dapat selalu dijaga.
Comments
Post a Comment